Dia mengenakan kaos baru, kaos bercorak burung Cenderawasih berwarna gelap. Dari potongan video tersebut sang pilot menitipkan pesan ketakutannya atas kondisi terakhir dipenyanderaan.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan.
“Tim negosiasi pembebasan pilot dibutuhkan orang orang indenpenden dan terpercaya, yang ditunjuk oleh pihak pihak yang bermasalah dan pihak yang merasa dirugikan,” ucap Theo, dalam rilisnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (11/3).
Meski dikatakan tidak sulit jika mengerahkan kekuatan pasukannya namun disini Izak Pangemanan menyampaikan bahwa bukan itu jalan terbaik. Ia tak ingin ada korban dari warga sipil atau bahkan sandera itu sendiri.
Desakan Theo tersebut tak terlepas dari penyampaian Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, yang mengklaim adanya pihak ketiga yang bermain di kasus penyanderaan pilot Susi Air. Dimana pihak ketiga itu berusaha untuk terus menggagalkan upaya pembebasan.
Mathius melanjutkan, silakan pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh gereja Kingmi-lah yang dijadikan pihak ketiga untuk berkomunikasi dengan pihak yang menyandera Pilot Susi Air. “Merekalah yang dijadikan pihak ketiga untuk berkomunikasi,” ujarnya.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, yang didampingi Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani bersama Pejabat Utama Polda Papua dan Pejabat Utama Ops Damai Cartenz-2024 memberikan penjelasan yang cukup gamblang tentang kondisi terakhir dari proses pembebasan sandera.
Iapun meminta untuk disiapkan ventolin inhalers untuk mengantisipasi sewaktu – waktu jika ia terkena asma. Ventolin merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit saluran pernafasan seperti asma dan paru – paru. Selain itu ia juga meminta disiapkan e Book Reader seperti aplikasi kindle berbahasa Inggris.
"Kami sangat mendesak mereka yang menahan Philip untuk segera membebaskannya dan tanpa membahayakan nyawanya. Kami juga menyesalkan tindakan Indonesia yang begitu lambat dalam menangani kasus penyanderaan ini. Penahanannya yang terus menerus tidak akan menguntungkan siapa pun," ujar Peters.
Ya, ia pertama kali disandera ketika itu pada 7 Februari 2023. Namun beberapa hari terakhir muncul sebuah pernyataan dari sosok yang diyakini pimpinan dari Egianus, Terryanus Satto. Pria ini diklaim memiliki pangkat Mayjen atau setingkat dari Egianus yang masih Brigjen. Ia juga memiliki jabatan sebagai Kepala Staf Umum Komnas TPNPB.