Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

TNI Tak Inginkan Pertumpahan Darah

Pembebasan Pilot Susi Air

JAYAPURA–Di tengah pergantian Panglima Kodam XVII Cenderawasih, dari Mayjen TNI Saleh Mustafa kepada Mayjen TNI Izak Pangemanan ada sebuah pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan, yakni membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya cs.

Pasalnya KKB pimpinan Egianus Kogoya menawan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak tanggal 7 Februari lalu, kemudian membakar pesawat Susi Air di lapangan terbang Paro Nduga, belum lagi sudah banyak anggota TNI yang berguguran.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang hal ini Jenderal bintang dua ini mengatakan penanganan pilot Susi Air tetap berjalan dan pihaknya tidak menghendaki ada pertumpahan darah sebab satu tetes darah akan membakar permasalahan yang lain.

Baca Juga :  Indonesia Juara Umum, NPCI Papua Sumbang 12 Medali Emas

Karenanya ia menyatakan akan mengedepankan komunikasi yang baik. “Pembebasan pilot akan terus diupayakan dan dari sini kita akan belajar terutama mereka yang melakukan penyanderaan bahwa mereka harus belajar bahwa mereka melakukan satu tindakan yang menimbulkan banyak kerugian.

Saya melihat proses penyelesaian masalah di Papua perlu melibatkan semua, tak hanya Forkopimda tetapi juga tokoh ágama dan tokoh local lainnya,” beber Izak.

Pihak TNI dikatakan akan berperan sebagai jembatan, menjembatani dua pemikiran yang sedang tidak sepaham yakni NKRI dan OPM. TNI akan menggunakan jembatan kenali masyarakatmu dan permasalahannya. Datangi dan tanyakan mengapa persoalan itu terjadi kemudian layani dan berikan solusi.

“Ini yang akan terus kami lakukan. Kami juga akan menjadi mediator, jika ada masyarakat memiliki kesulitan maka kami siap menjadi mediator menyampaikan kepada pihak terkait,” imbuhnya. (ade/wen)

Baca Juga :  56 Calon Pelatih PPLP/PPLPD Masih Lanjut

Pembebasan Pilot Susi Air

JAYAPURA–Di tengah pergantian Panglima Kodam XVII Cenderawasih, dari Mayjen TNI Saleh Mustafa kepada Mayjen TNI Izak Pangemanan ada sebuah pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan, yakni membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya cs.

Pasalnya KKB pimpinan Egianus Kogoya menawan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak tanggal 7 Februari lalu, kemudian membakar pesawat Susi Air di lapangan terbang Paro Nduga, belum lagi sudah banyak anggota TNI yang berguguran.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang hal ini Jenderal bintang dua ini mengatakan penanganan pilot Susi Air tetap berjalan dan pihaknya tidak menghendaki ada pertumpahan darah sebab satu tetes darah akan membakar permasalahan yang lain.

Baca Juga :  Keindahan dan Kesuburan Berpadu dengan Industri Pariwisata

Karenanya ia menyatakan akan mengedepankan komunikasi yang baik. “Pembebasan pilot akan terus diupayakan dan dari sini kita akan belajar terutama mereka yang melakukan penyanderaan bahwa mereka harus belajar bahwa mereka melakukan satu tindakan yang menimbulkan banyak kerugian.

Saya melihat proses penyelesaian masalah di Papua perlu melibatkan semua, tak hanya Forkopimda tetapi juga tokoh ágama dan tokoh local lainnya,” beber Izak.

Pihak TNI dikatakan akan berperan sebagai jembatan, menjembatani dua pemikiran yang sedang tidak sepaham yakni NKRI dan OPM. TNI akan menggunakan jembatan kenali masyarakatmu dan permasalahannya. Datangi dan tanyakan mengapa persoalan itu terjadi kemudian layani dan berikan solusi.

“Ini yang akan terus kami lakukan. Kami juga akan menjadi mediator, jika ada masyarakat memiliki kesulitan maka kami siap menjadi mediator menyampaikan kepada pihak terkait,” imbuhnya. (ade/wen)

Baca Juga :  DPRP Pertanyakan Hasil Penyidikan Kebakaran Mobil

Berita Terbaru

Artikel Lainnya