Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Kapolda: Proses Pembebasan Pilot Susi Air Tanpa Harus Ada Korban Jiwa

JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menyatakan terkait perkembangan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehterns yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga kini upaya pembebasan masih terus dilakukan. Kini, tim memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kapolda Papua mengatakan akan berkolaborasi dengan Satgas Damai Cartenz dan TNI untuk membantu penangkapan terhadap pelaku penyanderaan dan juga untuk menyelamatkan pilot Susi Air tersebut. Diakui perlu perhitungan yang matang agar proses pembebasan bisa dilakukan tanpa harus ada korban jiwa. Tidak bisa gegabah dan akhirnya ada yang tewas.

  “ Kita sudah mengambil langkah mulai dari tahap awal sampai dengan terakhir. Saya juga sudah bertemu dengan semua pihak maupun tokoh agama, tokoh masyarakat untuk dapat bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya,” ucap Kapolda Papua saat diwawancarai awak media pada penutupan Open Tournament Bola Voli di GOR Voli Koya Koso, Jumat (16/6) pekan kemarin.

Baca Juga :  Bukti Lemahnya Negara Melindungi HAM di Papua

  Terkait dengan batasan waktu yang disampaikan oleh kelompok Egianus Kogoya, Kapolda mengatakan bahwa ini akan menjadi sebuah pertimbangan secara cermat untuk pihaknya melihat proses tersebut secara kehati-hatian dalam mengambil langkah-langkah penegakan hukum.

   “Kami tidak mau nanti dampak yang kita lakukan itu bisa berakibat fatal pada pilot tersebut dan tentunya kami sudah memetakan bagaimana posisi yang ada pada pilot serta akan membuat rapat khusus untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam sisa waktu yang ada ini untuk bisa betul-betul baik langkah negosiasi dan penegakan hukum akan kita lakukan,” ungkap Kapolda.

  Lebih lanjut, Irjen Fakhiri mengatakan pihaknya selalu menyiapkan ruang untuk bernegosiasi dan untuk siapapun yang merasa mampu berkomunikasi aparat keamanan akan memberikan jaminan untuk silahkan berkomunikasi tapi juga mempunyai batas waktu.

Baca Juga :  Bertemu Forkompinda Papua, MRP Serahkan 12 Putusan Perlindungan Hak OAP 

  “Saya tidak bisa memberikan waktu cukup lama karena kami kan selalu ditanya sudah berapa lama, kapan, dan  tentunya kecermatan dan ketelitian ini yang kita selalu dihitung dengan baik dan diperhatikan,” tutur Irjen Fakhiri.

Diakhir, Irjen Fakhiri kembali mengingatkan kepada siapapun aparatur negara baik kepala kampung maupun aparat pemerintahan lainnya yang terlibat mensuport KKB dipastikan akan diungkap.

 “Jika ada unsur masyarakat dan unsur pemerintah yang terlibat aktif dalam membantu kelompok Egianus Kogoya tentunya akan berhadapan dengan proses hukum. Ini saya tegaskan,” tegas Fakhiri.

  “Saya tidak akan main-main lagi dan saya sudah warning tapi mereka selalu main-main dengan itu, jika ada yang memberikan uang kepada KKB dan memenuhi unsur yang saya katakan, periksa,” tutup jenderal bintang dua ini. (ade)

JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menyatakan terkait perkembangan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehterns yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga kini upaya pembebasan masih terus dilakukan. Kini, tim memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kapolda Papua mengatakan akan berkolaborasi dengan Satgas Damai Cartenz dan TNI untuk membantu penangkapan terhadap pelaku penyanderaan dan juga untuk menyelamatkan pilot Susi Air tersebut. Diakui perlu perhitungan yang matang agar proses pembebasan bisa dilakukan tanpa harus ada korban jiwa. Tidak bisa gegabah dan akhirnya ada yang tewas.

  “ Kita sudah mengambil langkah mulai dari tahap awal sampai dengan terakhir. Saya juga sudah bertemu dengan semua pihak maupun tokoh agama, tokoh masyarakat untuk dapat bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya,” ucap Kapolda Papua saat diwawancarai awak media pada penutupan Open Tournament Bola Voli di GOR Voli Koya Koso, Jumat (16/6) pekan kemarin.

Baca Juga :  Bawa Bank Papua Bertransformasi Menjadi Semakin Sehat dan Terus Bertumbuh

  Terkait dengan batasan waktu yang disampaikan oleh kelompok Egianus Kogoya, Kapolda mengatakan bahwa ini akan menjadi sebuah pertimbangan secara cermat untuk pihaknya melihat proses tersebut secara kehati-hatian dalam mengambil langkah-langkah penegakan hukum.

   “Kami tidak mau nanti dampak yang kita lakukan itu bisa berakibat fatal pada pilot tersebut dan tentunya kami sudah memetakan bagaimana posisi yang ada pada pilot serta akan membuat rapat khusus untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam sisa waktu yang ada ini untuk bisa betul-betul baik langkah negosiasi dan penegakan hukum akan kita lakukan,” ungkap Kapolda.

  Lebih lanjut, Irjen Fakhiri mengatakan pihaknya selalu menyiapkan ruang untuk bernegosiasi dan untuk siapapun yang merasa mampu berkomunikasi aparat keamanan akan memberikan jaminan untuk silahkan berkomunikasi tapi juga mempunyai batas waktu.

Baca Juga :  Pencarian Pilot Susi Air Dipusatkan di Nduga

  “Saya tidak bisa memberikan waktu cukup lama karena kami kan selalu ditanya sudah berapa lama, kapan, dan  tentunya kecermatan dan ketelitian ini yang kita selalu dihitung dengan baik dan diperhatikan,” tutur Irjen Fakhiri.

Diakhir, Irjen Fakhiri kembali mengingatkan kepada siapapun aparatur negara baik kepala kampung maupun aparat pemerintahan lainnya yang terlibat mensuport KKB dipastikan akan diungkap.

 “Jika ada unsur masyarakat dan unsur pemerintah yang terlibat aktif dalam membantu kelompok Egianus Kogoya tentunya akan berhadapan dengan proses hukum. Ini saya tegaskan,” tegas Fakhiri.

  “Saya tidak akan main-main lagi dan saya sudah warning tapi mereka selalu main-main dengan itu, jika ada yang memberikan uang kepada KKB dan memenuhi unsur yang saya katakan, periksa,” tutup jenderal bintang dua ini. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya