Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Minta Senjata dan Merdeka, Tak Akan Dipenuhi

Kapolda: Minta Uang masih Bisa Disiapkan

JAYAPURA – Tak terasa tersisa hitungan hari deadline yang diberikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya akan berakhir. Waktu selama 60 hari diberikan untuk pemerintah dan aparat keamanan segera merespon apa yang menjadi tuntutan mereka.

Yang disampaikan saat itu adalah KKB menginginkan Indonesia segera mengakui kemerdekaan Papua termasuk desakan dari negara – negara seperti Amerika, Australia maupun New Zealand untuk meminta Indonesia segera memberikan pengakuan tersebut.

Terkait ini Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan pembebasan sang pilot Philip Mark Mehrtens dengan mengutamakan keselamatan pria asal New Zealand tersebut.

Baca Juga :  Dievakuasi Pakai Tali Safety

Kapolda berharap berharap moment hari raya ini kelompok yang masih berseberangan terutama  Egianus dan kelompoknya masih mau berfikir rasional terkait kemanusiaan. Jangan karena ingin mewujudkan keinginan tertentu akhirnya akan menjadi masalah bagi mereka juga.

‘‘Dengan seenaknya melanggar apa yang diatur oleh agama (membunuh) dan menyalahi aturan – aturan agama itu sudah salah. Tapi saya pikir ia juga manusia dan semoga bisa berfikir realistis tentang mana yang benar dan yang salah,“ kata Mathius Fakhiri kepada wartawan di Mapolda Papua, Kamis (29/6).

Fakhiri juga berharap dari pendekatan yang dilakukan termasuk dari orang yang diutus bisa  mendapatkan solusi yang baik tanpa harus berdarah – darah. ‘‘Kami bersama pemerintah juga sudah memberikan tawaran – tawaran untuk dia tapi jika ditolak kemudian meminta merdeka saya pikir itu tidak akan pernah terjadi,“ tegasnya.

Baca Juga :  Viktor Yeimo: Tidak Boleh Ada Rasisme di Tanah Papua

Disinggung soal penawaran yang diberikan kepada Egianus kata Kapolda, salah satunya adalah pilot dibarter dengan uang. ‘‘Kalau uang saya pikir masih bisa disiapkan tapi jika sudah meminta senjata apalagi merdeka tentu itu tidak mungkin  dilakukan namun upaya lain juga masih dilakukan termasuk dengan tetap memantau dan mencari keberadaan kelompok ini,“ imbuhnya. (ade)

Kapolda: Minta Uang masih Bisa Disiapkan

JAYAPURA – Tak terasa tersisa hitungan hari deadline yang diberikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya akan berakhir. Waktu selama 60 hari diberikan untuk pemerintah dan aparat keamanan segera merespon apa yang menjadi tuntutan mereka.

Yang disampaikan saat itu adalah KKB menginginkan Indonesia segera mengakui kemerdekaan Papua termasuk desakan dari negara – negara seperti Amerika, Australia maupun New Zealand untuk meminta Indonesia segera memberikan pengakuan tersebut.

Terkait ini Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan pembebasan sang pilot Philip Mark Mehrtens dengan mengutamakan keselamatan pria asal New Zealand tersebut.

Baca Juga :  Korban Pelanggaran HAM Berat Tolak Penyelesaian Non-Yudisial

Kapolda berharap berharap moment hari raya ini kelompok yang masih berseberangan terutama  Egianus dan kelompoknya masih mau berfikir rasional terkait kemanusiaan. Jangan karena ingin mewujudkan keinginan tertentu akhirnya akan menjadi masalah bagi mereka juga.

‘‘Dengan seenaknya melanggar apa yang diatur oleh agama (membunuh) dan menyalahi aturan – aturan agama itu sudah salah. Tapi saya pikir ia juga manusia dan semoga bisa berfikir realistis tentang mana yang benar dan yang salah,“ kata Mathius Fakhiri kepada wartawan di Mapolda Papua, Kamis (29/6).

Fakhiri juga berharap dari pendekatan yang dilakukan termasuk dari orang yang diutus bisa  mendapatkan solusi yang baik tanpa harus berdarah – darah. ‘‘Kami bersama pemerintah juga sudah memberikan tawaran – tawaran untuk dia tapi jika ditolak kemudian meminta merdeka saya pikir itu tidak akan pernah terjadi,“ tegasnya.

Baca Juga :  Pemrov Papua Terapkan TTE pada Dokumen Kepegawaian dan Aplikasi Keuangan

Disinggung soal penawaran yang diberikan kepada Egianus kata Kapolda, salah satunya adalah pilot dibarter dengan uang. ‘‘Kalau uang saya pikir masih bisa disiapkan tapi jika sudah meminta senjata apalagi merdeka tentu itu tidak mungkin  dilakukan namun upaya lain juga masih dilakukan termasuk dengan tetap memantau dan mencari keberadaan kelompok ini,“ imbuhnya. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya