Tuesday, April 30, 2024
24.7 C
Jayapura

Pilot Susi Air Mengaku Ketakutan

JAYAPURA– Setelah  beberapa bulan tak terdengar kabar, Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens kembali muncul ke media.  Dari beberapa potongan video yang dikirim Jubir TPNPB,  Sebby Sembom, seperti biasa sang pilot terlihat masih dikawal Egianus Kogoya selaku pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera.

Dia mengenakan kaos baru, kaos bercorak burung Cenderawasih berwarna gelap. Dari potongan video tersebut sang pilot menitipkan pesan ketakutannya atas kondisi terakhir dipenyanderaan.

Pasalnya kata Philips beberapa kali ia melihat ada pesawat yang melintas dan melepaskan bom. Ia khawatir dari upaya ini justru akan menimbulkan korban jiwa termasuk dirinya sendiri.

  “Negara Indonesia melepas bom dari pesawat. Dulu saya di tempat aman tapi sekarang tentara Papua (KKB) akhirnya ambil saya dan membawa putar – putar. Ini tidak aman untuk saya. Tolong jangan lepas bom,” beber Philips lewat videonya, Sabtu (13/4).

Baca Juga :  Bupati Mamteng Minta Warga Walak Bersatu

Selain itu ia mendesak agar negara asing juga  menekan Indonesia agar tidak menggunakan bom dari udara.

“Ini berbahaya, saya  akhirnya kini dibawa sama tentara Papua (KKB),”  imbuhnya.

Sementara  Egianus Kogoya selaku pimpinan juga meminta dalam perang ini tidak menggunakan bom. Ia Nampak khawatir karena beda kekuatan. Egianus mengaku lebih senang berperang lewat darat dan mereka menyatakan siap. 

“Pilot sebelumnya tinggal ditempat masyarakat tapi karena diturunkan bom akhirnya kami ambil dan akan bawa dia (pilot) kemana saja,” beber Egianus.

Ia pun memetakan wilayah yang bisa dijadikan tempat perang.

“Sepanjang Jalan Trans Wamena – Nduga itu tempat perang, selain ini itu tempat pengungsi masyarakat, jadi jangan melepas bom,” tutupnya.

Baca Juga :  Selundupkan Pinang ke Jayapura, Tiga WNA Ditangkap

Ia juga meminta persoalan Papua harus melibatkan  Negara seperti Belanda, Inggris Swiss, Vanuatu, Genewa dan Australia. (ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Setelah  beberapa bulan tak terdengar kabar, Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens kembali muncul ke media.  Dari beberapa potongan video yang dikirim Jubir TPNPB,  Sebby Sembom, seperti biasa sang pilot terlihat masih dikawal Egianus Kogoya selaku pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera.

Dia mengenakan kaos baru, kaos bercorak burung Cenderawasih berwarna gelap. Dari potongan video tersebut sang pilot menitipkan pesan ketakutannya atas kondisi terakhir dipenyanderaan.

Pasalnya kata Philips beberapa kali ia melihat ada pesawat yang melintas dan melepaskan bom. Ia khawatir dari upaya ini justru akan menimbulkan korban jiwa termasuk dirinya sendiri.

  “Negara Indonesia melepas bom dari pesawat. Dulu saya di tempat aman tapi sekarang tentara Papua (KKB) akhirnya ambil saya dan membawa putar – putar. Ini tidak aman untuk saya. Tolong jangan lepas bom,” beber Philips lewat videonya, Sabtu (13/4).

Baca Juga :  Bupati Mamteng Minta Warga Walak Bersatu

Selain itu ia mendesak agar negara asing juga  menekan Indonesia agar tidak menggunakan bom dari udara.

“Ini berbahaya, saya  akhirnya kini dibawa sama tentara Papua (KKB),”  imbuhnya.

Sementara  Egianus Kogoya selaku pimpinan juga meminta dalam perang ini tidak menggunakan bom. Ia Nampak khawatir karena beda kekuatan. Egianus mengaku lebih senang berperang lewat darat dan mereka menyatakan siap. 

“Pilot sebelumnya tinggal ditempat masyarakat tapi karena diturunkan bom akhirnya kami ambil dan akan bawa dia (pilot) kemana saja,” beber Egianus.

Ia pun memetakan wilayah yang bisa dijadikan tempat perang.

“Sepanjang Jalan Trans Wamena – Nduga itu tempat perang, selain ini itu tempat pengungsi masyarakat, jadi jangan melepas bom,” tutupnya.

Baca Juga :  Pegunungan Bintang Makin Memanas

Ia juga meminta persoalan Papua harus melibatkan  Negara seperti Belanda, Inggris Swiss, Vanuatu, Genewa dan Australia. (ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya