"Kejadian ini sangat memalukan dan membuat kami guru merasa tidak aman dan tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. Kami prihatin," kata Waromi saat ditemui di Kotaraja, Rabu (26/3) siang. Atas peristiwa tersebut Waromi meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk lebih memperhatikan dan menjaminkan keamanan bagi tenaga-tenaga guru yang sedang mengabdikan diri di wilayah rawan konflik di tanah Papua ini.
Ketika guru dan Nakes tidak lagi dipercaya untuk mencerdaskan anak bangsa serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat lantas siapa yang dipercaya untuk menangani permasalah itu? Distrik yang berada di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan itu akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian semua masyarakat.
Bupati Antonius menyebut jika almarhum adalah pahlawan pendidikan, dan pahlawan kemanusiaan. Bupati kagum karena almarhum tulus mengabdi dengan memilih daerah pedalaman Papua. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Yahukimo dan keluarga besar Flobamora serta Paguyuban Lewolema di Papua yang telah memfasilitasi kepulangan jenazah Rosalia hingga tiba di Larantuka.
Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengaku pihak juga sudah mengindentifikasi jalur distribusi senjata dimana ada dua lokasi yang kerap digunakan yaitu lewat Timika Provinsi Papua Tengah, Nabire Provinsi Papua Tengah dan Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Menangapi peristiwa itu Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, mengatakan bahwa pihaknya sangat sesal dan kecewa dengan adanya peristiwa itu di tengah masyarakat. Menurutnya tindakan kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok orang itu dapat melukai hati bagi semua orang terlebih korban dan keluarganya.
Adapun kronologis dari kasus tersebut hingga melakukan pengembangan terhadap tiga orang saksi oknum TNI itu dimana pertengahan 2024 saksi RBS dikenalkan kepada Teguh Wiyono oleh Amri, rekannya di klub menembak Perbakin Purwakarta. Mereka mulai berkomunikasi melalui WhatsApp untuk membahas pembelian senjata api.
Adapun Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait penyerangan terhadap guru honorer, tenaga kesehatan, serta pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo tersebut.
Jhon mengungkapkan bahwa peristiwa keji ini telah melukai hati seluruh keluarga besar Yayasan Serafim. Rosalina adalah salah satu guru yang direkrut oleh yayasan untuk mengajar di daerah pedalaman Papua, khususnya di Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tujuannya adalah untuk mencerdaskan generasi muda Papua, terutama di wilayah terpencil. Namun, perjuangan mulia itu harus berakhir dengan air mata kesedihan.
Menurut laporan, sekitar 11 orang anggota KKB tiba-tiba menyerang rumah guru. Sebagian dari mereka masuk ke dalam rumah, sementara yang lain menunggu di luar. Setelah melakukan penyerangan, KKB membakar dua unit rumah guru. Meskipun demikian, para guru berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan warga dan kemudian dibawa ke Puskesmas Anggruk untuk mendapatkan perawatan.
Mereka mengungsi ke Wamena lantaran khawatir penyerangan khawatir dengan kondisi penyerangan KKB di Distrik Anggruk bisa berlanjut ke Distrik Kurima sehingga mereka lebih memilih untuk mengungsi sementara waktu ke Wamena Kabupaten Jayawijaya yang jaraknya memang tak jauh dari wilayah tersebut.