MIMIKA-Tenaga kesehatan (Nakes) yang diangkut menggunakan helikopter milik PT Intan Angkasa ke Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah akan dievakuasi ke Mimika untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas pembunuhan pilot asal Selandia Baru, Mr. Glen Malcolm Conning.
Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha saat ditemui wartawan di depan ruang jenazah RSUD Mimika, Selasa (6/8) membenarkan hal tersebut. “Nanti direncanakan nakes dievakuasi ke Timika juga, karena kan dia juga saksi, mungkin dia akan diambil keterangan di Polres Mimika,” kata Kapolres.
Kapolres melanjutkan, untuk kondisi di Distrik Alama saat ini telah kembali kondusif. Aparat gabungan dari Satgas Damai Cartenz pun masih disiagakan di lokasi. Kapolres juga menyebutkan, jenazah saat dievakuasi dalam keadaan utuh dan tidak terbakar.
“(Jenazah akan-red) dipulangkan ke Selandia Baru, nanti tunggu koordinasi dengan pihak keluarga dan maskapai kapan bisa diberangkatkan,” tutup Kapolres.
Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena mengatakan, pihaknya telah melakukan visum luar terhadap jenazah dan telah menyerahkan hal-hal yang menjadi kebutuhan penyidikan dari Polres Mimika.
Lucky menyebut, setelah dilakukan visum, selanjutnya akan dilakukan pemulasaraan jenazah untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak operator penerbangan. Pada kesempatan yang sama Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno menyampaikan bahwa Satgas OPS Damai Cartenz akan bekerja sama dengan pihak Polda Papua untuk segera menerbitkan notifikasi kematian.
Hal ini sangat penting mengingat korban merupakan warga negara asing (WNA) dan selanjutnya notifikasi kematian itu akan dikirim ke Divisi Hubungan Internasional Polri selanjutnya ditembuskan ke Selandia Baru (New Zealand).
MIMIKA-Tenaga kesehatan (Nakes) yang diangkut menggunakan helikopter milik PT Intan Angkasa ke Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah akan dievakuasi ke Mimika untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas pembunuhan pilot asal Selandia Baru, Mr. Glen Malcolm Conning.
Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha saat ditemui wartawan di depan ruang jenazah RSUD Mimika, Selasa (6/8) membenarkan hal tersebut. “Nanti direncanakan nakes dievakuasi ke Timika juga, karena kan dia juga saksi, mungkin dia akan diambil keterangan di Polres Mimika,” kata Kapolres.
Kapolres melanjutkan, untuk kondisi di Distrik Alama saat ini telah kembali kondusif. Aparat gabungan dari Satgas Damai Cartenz pun masih disiagakan di lokasi. Kapolres juga menyebutkan, jenazah saat dievakuasi dalam keadaan utuh dan tidak terbakar.
“(Jenazah akan-red) dipulangkan ke Selandia Baru, nanti tunggu koordinasi dengan pihak keluarga dan maskapai kapan bisa diberangkatkan,” tutup Kapolres.
Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena mengatakan, pihaknya telah melakukan visum luar terhadap jenazah dan telah menyerahkan hal-hal yang menjadi kebutuhan penyidikan dari Polres Mimika.
Lucky menyebut, setelah dilakukan visum, selanjutnya akan dilakukan pemulasaraan jenazah untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak operator penerbangan. Pada kesempatan yang sama Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno menyampaikan bahwa Satgas OPS Damai Cartenz akan bekerja sama dengan pihak Polda Papua untuk segera menerbitkan notifikasi kematian.
Hal ini sangat penting mengingat korban merupakan warga negara asing (WNA) dan selanjutnya notifikasi kematian itu akan dikirim ke Divisi Hubungan Internasional Polri selanjutnya ditembuskan ke Selandia Baru (New Zealand).
