Ketua RAPI Daerah Papua Muhammad Fahri, ST, MT mengatakan bahwa, latihan Water Rescue yang digelarkan itu bertujuan untuk memberikan edukasi serta membagikan pengalaman dari Basarnas terkait pertolongan pertama ketika terjadinya hal tidak diinginkan terjadi terhadap wisatawan yang berkunjung ke pantai.
"Kami justru senang kalau perjalannya lebih dari 7 hari, dengan begitu biaya yang dikeluarkan semakin besar. Dimana rata-rata kita jual U$ 800 sementara untuk perjalanan pendek seperti sekarang ini U$ 350, " jelasnya.
  Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, mengatakan kerja sama ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan potensi wisata baik yang ada di PNG maupun Kota Jayapura sehingga menarik banyak pengunjung dari kedua negara tersebut.
  Konsep pengelolaan wisata yang berkelanjutan, paling tidak juga bisa merawat dan menjaga infrastruktur pendukung yang dibangun pemerintah agar tidak mudah rusak. Dan yang lebih penting adalah kepastian peningkatan ekonomi masyarakat di kampung, dampak dari kunjungan wisatawan yang kontinyu.
  Dia mengatakan keberadaan beberapa Gazebo yang dibangun oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua itu sebenarnya telah memberikan pengaruh positif terhadap kunjungan masyarakat di tempat wisata yang dikelola pihaknya itu. Misalnya ketika masyarakat berkunjung mereka akan menyewa beberapa Gazebo yang ada. Dalam seminggu pendapatan yang dihasilkan bisa mencapai 4 sampai 5 Juta rupiah itu belum terhitung biaya operasional.
  Salah satu yang dilakukan misalnya pembangunan beberapa Gazebo oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua bagi masyarakat pengelola pariwisata di Pantai Hamadi.
Tak bisa dipungkiri salah satu kendala utama yang dihadapi adalah tingginya harga penerbangan ke wilayah tersebut. Biaya transportasi udara yang mahal membuat Papua terasa sulit dijangkau bagi banyak wisatawan domestik yang ingin menikmati pesona keindahan alam Bumi Cenderawasih.
  Di kawasan itu juga merupakan salah satu kawasan cagar alam hutan bakau yang mana sementara ini juga sedang dibudidayakan melalui aksi-aksi penanaman oleh berbagai lembaga maupun komunitas sosial di Kota Jayapura. Kondisi ini tentunya sangat miris dan berbanding terbalik dengan kawasan tersebut yang sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata dan cagar alam manggrove.
Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa, mengatakan, Pemkab Jayapura sangat bersyukur karena ada salah satu kampung di Kabupaten Jayapura, mendapatkan anugerah penghargaan sebagai desa wisata yakni di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang.Â
  "Festival musik reggae juga merupakan salah satu kalender event dari Dinas Pariwisata Kota Jayapura di mana ini bertujuan untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif (Ekraf)," ujarnya.