JAYAPURA – Hujan deras yang turun di Kota Jayapura pada 19 Maret kemarin ternyata tidak hanya memberi dampak di wilayah Kota Jayapura, tetapi juga di kampung, wilayah pesisir Teluk Youtefa.
Jika di wilayah kota terjadi banjir pada malam harinya termasuk sejumlah pohon tumbang, ternyata di kampung juga mendapat imbasnya. Masyarakat di Kampung Engros mengeluhkan banyaknya sampah plastik yang masuk ke kampung mereka. Bentuknya adalah sampah pampers dan juga kantong plastic es batu.
“Kami tidak tahu dari mana saja sampah – sampah ini. Yang jelas setelah hujan deras kemarin itu pantai penuh dengan sampah,” kata Petronela, Ketua Komunitas Monj Hen Wani disela – sela kegiatan pembersihan Pantai Ciberi, Jumat (22/3).
Petronela yang juga sebagai sosok penerima penghargaan Kalpataru tahun 2023 ini menceritakan bahwa pada 19 dan 20 Maret lalu pada saat air pasang di bawah rumahnya terlihat jelas berbagai jenis sampah yang berputar layaknya puting beliung ketika terbawa arus air.
“Itu seperti ikan bergerombol lalu berputar dan ada banyak sekali. Kami agak cemas karena sampah – sampah plastik ini jumlahnya tidak sedikit,” jelasnya.
“Kami tidak tahu sampah kantong plastik ini darimana tapi yang kami tahu di Pasar Ikan Hamadi sering sampah es batu ini dibuang begitu saja,” beber Petronela.
Iapun bersama beberapa kaum perempuan di Kampung Engros melakukan aksi bersih – bersih sampah di sekitar kampung. Kegiatan ini juga dihadiri beberapa tokoh perempuan yakni Emma Hamadi maupun Betty Puy yang mengaku miris dengan kondisi kampung yang dipenuhi sampah.
“Kami pikir perlu sebuah gerakan yang masif sekaligus memberikan pemahaman soal dampak sampah yang dibuang sembarang,” kata Emma. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos