"Untuk mengantisipasi pohon tumbang, kami selalu berkoordinasi dengan Dinas PUPR, DLHK untuk sama-sama turun ke lapangan memastikan pohon-pohon yang berpotensi akan tumbang di musim hujan sehingga kita lakukan penebangan," kata Asep Khalid,
Dia meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana terus waspada ketika terjadi cuaca ekstrem. "Daerah yang menjadi langganan banjir saat hujan ialah SMA Negeri 4 Jayapura, Dok V, Pasar Youtefa dan Kelurahan Ardipura," ujarnya.
“Untuk prospek cuaca sepekan mulai tanggal 11 hingga tanggal 17 November 2024 khususnya untuk Papua Tengah pada umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun ada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir,” kata Reza sapaan akrabnya.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre menjelaskan bahwa berdasarkan monitoring dinamika atmosfer terkini, terpantau tidak ada gangguan pola regional yang cukup signifikan hanya saja suhu muka laut Utara Papua cukup hangat sehingga berkontribusi suplai uap air membentuk awan hujan.
Genangan air di “Kolam” tengah jalan ini ada di dekat jalan naik ke gereja Jemaat Sekinah. Ada juga lubang besar lainnya, di ujung jalan yang sudah dicor tahun lalu. Pekerjaan pengecoran jalan yang terputus di tengah jalan ini, justru menimbulkan genangan air, yang bisa mencapai setengah betis orang dewasa saat hujan deras.
Dia menyebutkan Adapun penyakit yang rentan terjadi pada saat musim hujan tinggi misalnya penyebaran nyamuk Malaria. Karena ketika intensitas hujan tinggi Pasti air akan tergenang di mana-mana, sehingga proses pengembangbiakan perindukan nyamuk itu juga cukup tinggi.
Menurut Melianus, pemerintah gencar melakukan penanaman, dan masyarakat harus menjaganya untuk mencegah banjir dan tanah longsor, karena akar pohon yang kuat dapat menyerap air hujan.
Dikatakan, Muting dan sejumlah distrik lainnya memasuki musim hujan lebih duluan dibandingkan dengan wilayah kota karena adanya perbedaan jarak kemudian lokasi. Selain itu ada juga wilayah-wiulayah yang berdekatan dengan pantai dan ada juga yang jauh dari pantai.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura memperkirakan kondisi ini akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor di daerah lereng atau perbukitan.
Dia menjelaskan berdasar permodelan iklim Representative Concentration Pathways (RCP) 8,5 tanpa upaya mitigasi atau business as usual memperlihatkan saat musim kering. Atau sekitar periode Juni, Juli, dan Agustus, hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan kumulatif secara signifikan, dalam perbandingan dengan periode historis 1976-2005.