Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Romanus Mbaraka, ikut mendampingi KSAD dalam melakukan penanaman pohon mangrove tersebut.
  Tak hanya itu, mereka juga terjaring tengah asyik menghisap ganja. Melihat ini polisi langsung mengamankan kelima pemuda tersebut. Dari hasil penyidikan diketahui lima pemuda ini yakni AW (21), DM (24), JI (21), MK (20) dan RM (24). Kelima pelaku, yang diamankan di lokasi venue dayung Pantai Holtekamp ini, merupakan warga Distrik Abepura.
  Di satu sisi, pihaknya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kota Jayapura yang telah memberikan perhatian serius terhadap penanganan abrasi di Kampung Holtekam. Di mana abrasi ini sebelumnya telah menyebabkan hilangnya beberapa kuburan tua milik warga.
  Pihak BWS Papua, kata dia, sedang berkoordinasi dengan masyarakat adat. Apabila koordinasi dengan masyarakat adat telah mendapatkan sebuah keputusan, maka BWS akan bangun penahan ombak di wilayah Hamadi-Holtekamp.
Bagaimana tidak syok dengan kejadian yang begitu cepat. Lima menit sebelum dinyatakan tenggelam Nurul-Ibunda Muh Zidan menyampaikan bahwa Ia sempat melihat kedua korban berjalan bersama sambil memegang tangan di pinggir pantai dan tidak berenang.
Posisi jenazah berusia 10 tahun ini bukan mengapung di air namun sudah tergeletak di pinggir pantai tak jauh dari PLTD. Saat itu juga jenazah langsung dibawa ke rumah duka atas kesepakatan keluarga.
Kasus kecelakaan orang tenggelam ini lebih disebabkan karena kelalaian masyarakat atau pengunjung pantai. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan mandi kepada para pengunjung saat berwisata disepanjang pantai Holtekamp itu. "Dari jembatan merah sepanjang pantai ini ke sana, tidak boleh mandi, ini sangat berbahaya"katanya.
Masih banyak warga yang memilih pantai ini untuk berenang dan akhirnya pada Minggu (14/4) dua bocah dilaporkan mengalami kecelakaan laut atau tenggelam. Kejadian ini terjadi di Pantai Palong Holtekamp Distrik Muara Tami dimana dua anak laki-laki berusia 10 tahun dilaporkan tenggelam saat mandi di pantai tersebut.
Usai rapat bersama Pemkot Jayapura, Kepala BWS Papua, Nimrot Rumaropen menjelaskan, pihaknya akan melakukan penanganan terhadap abrasi pantai yang terjadi di sepanjang pantai holtekamp hingga di Skou.
  Keempatnya biasa melakukan aksi curas sambil menggunakan topeng. Untuk kronologis penangkapannya bermula pada 30 Maret sekira pukul 19.30 WIT dimana saat itu ada sepasang kekasih sedang pacaran di sekitar lokasi Km 12 dan pelaku BT bersama rekan – rekannya mendekat.