Menurut dia, banjir yang melanda Kampung Windesi itu merupakan yang kedua setelah pada pekan sebelumnya kampung itu juga terendam banjir. Hingga kini warga Kampung Windesi masih dihantui rasa waswas mengingat hujan masih terus turun di wilayah mereka. Sementara tanggul di kiri dan kanan sungai hampir semuanya sudah mengalami kerusakan lantaran dimakan usia.
Sihar Tobing mengaku sangat kesal dengan kondisi itu. Pasalnya, jika dilihat dari beberapa kasus kebakaran yang terjadi di Kota Sentani sejauh ini, belum ada satupun korban kebakaran ini yang merasa harta bendanya berhasil terselamatkan oleh keberadaan pemadam kebakaran di Kabupaten Jayapura.
Sejumlah titik jalan yang terendam banjir berdasarkan pantauan lapangan, dimulai dari Jalan depan Mall Saga II dekat SMP Negeri 2 Sentani, kemudian luapan air juga terjadi di Jalan Pasar Lama, selanjutnya banjir juga terjadi di jalan utama depan traffic light Bandar Udara Sentani sampai di depan SPBU Sentani.
  Seorang warga pengguna jalan bernama Eki mengaku kesal dengan banjir di jalan depan Kantor Gubernur tersebut. Pasalnya hal ini kerap terjadi, setiap kali hujan turun entah deras maupun sedang.
Prakirawan BMKG Merauke, Yunita saat dihubungi media ini menjelaskan, adanya potensi banjir Rob yang terjadi ini disebabkan adanya pertumbuhan awan dan hujan di sekitar Laut Merauke dan Arafura yang dapat menyebabkan naiknya tinggi gelombang di bagian Selatan.
Kepala Distrik Arso, Laurens Borotian mengatakan bahwa air mulai meluap dan memasuki badan jalan sekira pukul 05.00 WIT. Kemudian pukul 07.00 WIT debit air terus meningkat dan mencapai lutut orang dewasa.
Pasar Induk Youtefa banjir lagi. Para pedagang menyebut banjir setinggi lutut orang dewasa di Pasar Youtefa terjadi sejak Senin (21/2) malam, akibat hujan deras dan angin yang terjadi di Kota Jayapura.
Titik terparah terdampak banjir yakni Perumahan Darsua Doyo, Pasar Phara Sentani, Kampung Kahiran, Mako Yonif 751 Rider dan ruas Jalan Lanud Silas Papare Jayapura. Pantauan media ini, Jalan Utama Kota Sentani, tepatnya di depan Yonif 751 genangan air sangat tinggi. Sejumlah anggota TNI terlihat berjibaku membersihkan saluran air yang ada di depan Mako Yonif 751 itu.Â
Karena sering terendam banjir, lanjut Robert Awi, para pedagang diminta untuk pindah ke pasar kotaraja yang baru, beberapa pedagang masih dibiarkan untuk menetap disana. Hal ini dikarenakan belum tersedianya beberapa tempat untuk pedagang tersebut.