Hanya saja kata Derek, skalanya juga harus ditetapkan apakah menjadi skala kabupaten atau skala provinsi. “Skalanya perlu ditetapkan, dan perhatian pemerinta provinsi pasti ada. Hanya saja perlu status kebencanaannya apakah tingkat kabupaten atau tingkat provinsi dan itu perlu dilaporkan ke kita,” kata Derek.
Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini, banyak rumah warga yang terendam air hingga setinggi pinggang orang dewasa. Pemukiman yang paling parah terkena banjir adalah Kampung Vietnam dan Kampung Toraja yang berada di pinggir Kali Orey.
Beberapa wilayah yang terdampak banjir antara lain Kampung Sewan, Distrik Sarmi Timur, Kampung Vietnam, Kampung Serwar Baru, Kampung Kasukwe, dan Kampung Waskey di Distrik Sarmi Timur.
Informasi yang diterima koran ini sejumlah titik di Sarmi dan sekitarnya tergenang, seperti di Kampung Sewan Distrik Sarmi Timur, Kampung Vietnam, Kampung Serwar Baru, Kampung Kasukwe dan di Kampung Waskey Distrik Sarmi Timur. Terputusnya jalan Trans Jayapura-Sarmi itu membuat kemacetan parah.
Nathan mengatakan PTFI akan terus mendukung berbagai program pemerintah, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban para warga terdampak bencana.
Oleh karena itu, pihaknya bergerak cepat dengan mengerahkan 2 unit alat berat berupa Excavator, 4 unit Articulate Dump Truck, 1 unit Wheel Loader dan 1 unit alat Grader beserta kru untuk melakukan perbaikan jalan, tanggul, normalisasi sungai serta perbaikan tanggul penahan jembatan Agawagom yang mulai tergerus air sungai.
“Saya pikir kolam itu perlu dibuatkan, jadi ketika hujan deras maka air akan ditampung di situ kemudian secara perlahan – lahan dialiri di jalur pembuangan atau drainase,” beber Yehuda pekan kemarin.
Perempuan pertama asal Mappi yang menjadi Kapolsek di Polres Merauke itu menjelaskan bahwa warga yang belum bisa pulang tersebut sebagian tinggal di rumah keluarga mereka di kampung lainnya yang tidak terdampak banjir namun sebagian masih berada di Aula Kampung Salor Indah.
Yoseph Yolmen menjelaskan bahwa banjir besar di Merauke pernah terjadi sekitar tahun 1985, ketika saat itu dirinya masih duduk di Kelas V SD. Banjir saat itu terjadi secara menyeluruh dan sata itu belum ada aktivitas apapun seperti yang terjadi sekarang.
Kepala Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Papua Selatan Rison Ronald Sialla,. S.STP mengungkapkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua Selatan bagi warga yang terdampak banjir di Kampung Poo tersebut diserahkan Asisten II Setda Provinsi Papua Selatan Sunarjo, S.Sos.