Sunday, May 12, 2024
31.7 C
Jayapura

Sepanjang 2023, TPNPB Serang TNI-Polri Sebanyak 21 Kali

Selian itu, permasalahan kesehatan muncul dari petugas kesehatan, diantaranya merupakan masalah lama yang belum diselesaikan seperti sejumlah perawat di RS Abepura yang belum dibayarkan haknya pada saat Covid-19.

Ada juga sejumlah aksi pembakaran terhadap fasilitas publik dan pribadi. Salah satu peristiwa yang mendapat perhatian adalah penyanderaan pilot New Zealand tanggal 7 Pebruari 2023, hingga kini belum dibebaskan. Bahkan drama pembebasannya telah menelan banyak korban.

Dari data ALDP, sepanjang tahun 2023. Setidaknya ada 21 peristiwa penyerangan yang dilakukan TPNPB terhadap TNI-Prolri, dan 17 serangan dilakukan kepada masyarakat sipil dan fasilitas publik.

Pada konflik bersenjata ada 8 peristiwa pembakaran terhadap fasilitas publik (2 sekolah, 1 kantor distrik, 1 pesawat, 1 tower komunikasi, 1 perpustakaan, 1 gudang beras, 1 masjid) dan 6 pembakaran lainnya (14 rumah, 4 kios, dan 25 ruko). Sehingga total aksi pembakaran ada 14 peristiwa.

Baca Juga :  Malam Tahun Baru, Depan Kantor Gubernur Diamankan Tim Terpadu

Data ALDP juga menunjukan setidaknya ada 20 korban TNI yang meninggal dan 4 orang luka tembak menurut klaim yang dikeluarkan oleh pihak TNI, sementara menurut klaim TPNPB ada 48 orang anggota TNI yang meninggal dunia. Perbedaan jumlah ini terjadi karena adanya perbedaan jumlah korban pada 3 peristiwa (Mugi-Mam, Dekai dan Paro) yang menurut pihak TNI korban jiwanya tidak sebanyak yang diklaim oleh KKB.

“Ada juga 3 peristiwa (kali I, Purume, dan Jambul) yang menurut TPNPB korban jiwanya adalah anggota intelijen TNI. Tetapi menurut TNI, korban tersebut adalah masyarakat sipil,”

Sedang korban jiwa Polisi sebanyak 5 orang dan korban luka sebanyak 31 orang. sementara korban jiwa sipil setidaknya berjumlah ada 30 sampai 41 orang. Ada 11 korban yang diklaim TPNPB sebagai intelijen namun dibantah oleh TNI dan Polri .

Baca Juga :  Sampai 21 April Terealisasi 64,95 Persen

Adapun korban luka sipil sebanyak 73 orang, 1 warga negara asing yang disandera, 436 penduduk yang mengungsi dan dievakuasi dampak langsung dari aksi kekerasan dan konflik bersenjata.

Setidaknya ada 2 sekolah, 1 kantor distrik, 1 gudang beras,1 pesawat, 1 tower komunikasi semuanya dibakar, 1 pesawat ditembaki. Terdapat 15 rumah dan 4 bangunan kios dibakar serta 1 pucuk Senjata SS direbut.

Selian itu, permasalahan kesehatan muncul dari petugas kesehatan, diantaranya merupakan masalah lama yang belum diselesaikan seperti sejumlah perawat di RS Abepura yang belum dibayarkan haknya pada saat Covid-19.

Ada juga sejumlah aksi pembakaran terhadap fasilitas publik dan pribadi. Salah satu peristiwa yang mendapat perhatian adalah penyanderaan pilot New Zealand tanggal 7 Pebruari 2023, hingga kini belum dibebaskan. Bahkan drama pembebasannya telah menelan banyak korban.

Dari data ALDP, sepanjang tahun 2023. Setidaknya ada 21 peristiwa penyerangan yang dilakukan TPNPB terhadap TNI-Prolri, dan 17 serangan dilakukan kepada masyarakat sipil dan fasilitas publik.

Pada konflik bersenjata ada 8 peristiwa pembakaran terhadap fasilitas publik (2 sekolah, 1 kantor distrik, 1 pesawat, 1 tower komunikasi, 1 perpustakaan, 1 gudang beras, 1 masjid) dan 6 pembakaran lainnya (14 rumah, 4 kios, dan 25 ruko). Sehingga total aksi pembakaran ada 14 peristiwa.

Baca Juga :  102 Turis dari Eropa Bakal Hadiri Mini FBLB

Data ALDP juga menunjukan setidaknya ada 20 korban TNI yang meninggal dan 4 orang luka tembak menurut klaim yang dikeluarkan oleh pihak TNI, sementara menurut klaim TPNPB ada 48 orang anggota TNI yang meninggal dunia. Perbedaan jumlah ini terjadi karena adanya perbedaan jumlah korban pada 3 peristiwa (Mugi-Mam, Dekai dan Paro) yang menurut pihak TNI korban jiwanya tidak sebanyak yang diklaim oleh KKB.

“Ada juga 3 peristiwa (kali I, Purume, dan Jambul) yang menurut TPNPB korban jiwanya adalah anggota intelijen TNI. Tetapi menurut TNI, korban tersebut adalah masyarakat sipil,”

Sedang korban jiwa Polisi sebanyak 5 orang dan korban luka sebanyak 31 orang. sementara korban jiwa sipil setidaknya berjumlah ada 30 sampai 41 orang. Ada 11 korban yang diklaim TPNPB sebagai intelijen namun dibantah oleh TNI dan Polri .

Baca Juga :  Catut Nama MRP dan Staf Presiden, Tipu Ribuan Tenaga Honorer

Adapun korban luka sipil sebanyak 73 orang, 1 warga negara asing yang disandera, 436 penduduk yang mengungsi dan dievakuasi dampak langsung dari aksi kekerasan dan konflik bersenjata.

Setidaknya ada 2 sekolah, 1 kantor distrik, 1 gudang beras,1 pesawat, 1 tower komunikasi semuanya dibakar, 1 pesawat ditembaki. Terdapat 15 rumah dan 4 bangunan kios dibakar serta 1 pucuk Senjata SS direbut.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya