Tuesday, April 30, 2024
29.7 C
Jayapura

Empat Wartawan Diintimidasi dan Dianiaya, Kapolres Minta Maaf

NABIRE- Sejumlah wartawan mendapat diintimidasi oknum polisi saat meliput demo  Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) di Nabire, sedangkan satunya sempat dipukul dan ditahan Hpnya.

Empat wartawan yang mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya dari oknum polisi yang sedang bertugas di Lapangan, diantaranya, Yulianus Degei (Tribun Papua), Christian Degei (Seputar Papua), Elia Douw (wagadei.id) dan Melkianus Dogopia (tadahnews.com).

Keempat wartawan ini mengalami kekerasan, intimidasi dan pukulan dari oknum polisi di tempat yang berbeda yakni; Yulianus Degei, Kontributor Tribun Papua dipukul di kepala bagian belakang oleh empat oknum polisi saat melakukan siaran lansung aksi demo FRPHAMP di depan Hotel Jepara II Nabire.

Baca Juga :  Bangun SPBU, Pertamina Teken MoU dengan 6 Bupati

Christian Degei, wartawan Seputar Papua, dilarang memfoto dan merekam video bahkan hpnya sempat disita dan oknum polisi menghapus beberapa foto dan video aksi demo di depan RSUD Nabire,  Elia Douw, jurnalis wagadei.id, dikejar oknum polisi menggunakan rotan dan dicaci maki di titik aksi Pasar Karang, sedangkan Melkianus Dogopia, Pimpinan Redaksi tadahnews.com dilarang meliput di titik aksi Jepara II Nabire.

Kepada Media ini, Yulianus Degei, Kontributor Tripun Papua Nabire menjelaskan, Ia dikeroyok dan dipukul empat oknum polisi saat meliput demo di depan Jepara II Nabire.

“Polisi datang ke saya saat saya sedang liput aksi depan hotel Jepara 2 Wadio. Ada polisi datang tanya, saya bilang saya wartawan sambil tunjukkan id card,” katanya.

Baca Juga :  Nilai Kerugian Kebakaran, Dinas Terkait dan OPD Bisa Mengkalkulasi

Seusai itu ada anggota polisi menghampirinya lalu melakukan pukulan kearah kepala Yulianus. “Ada empat anggota Polisi datang sama-sama baru pukul saya di kepala tapi untung pakai helm jadi tidak berat. Cuma bagian ini yang bengkak dan saya sempat pusing,” tutur Yulianus sambil menunjuk bagian belakang kepalanya yang bengkak karena pukulan oknum polisi.

Saat dipukul, Degei mengaku alat kerja jurnalistik juga dirampas oknum polisi tersebut. “Saya punya HP juga dirampas paksa saat saya lagi siaran langsung di facebooknya Tribun Papua. Sekarang Hp saya di tangan polisi,” katanya.

NABIRE- Sejumlah wartawan mendapat diintimidasi oknum polisi saat meliput demo  Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) di Nabire, sedangkan satunya sempat dipukul dan ditahan Hpnya.

Empat wartawan yang mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya dari oknum polisi yang sedang bertugas di Lapangan, diantaranya, Yulianus Degei (Tribun Papua), Christian Degei (Seputar Papua), Elia Douw (wagadei.id) dan Melkianus Dogopia (tadahnews.com).

Keempat wartawan ini mengalami kekerasan, intimidasi dan pukulan dari oknum polisi di tempat yang berbeda yakni; Yulianus Degei, Kontributor Tribun Papua dipukul di kepala bagian belakang oleh empat oknum polisi saat melakukan siaran lansung aksi demo FRPHAMP di depan Hotel Jepara II Nabire.

Baca Juga :  HKGB ke-71, Bhayangkari Keerom Berbagi Kasih

Christian Degei, wartawan Seputar Papua, dilarang memfoto dan merekam video bahkan hpnya sempat disita dan oknum polisi menghapus beberapa foto dan video aksi demo di depan RSUD Nabire,  Elia Douw, jurnalis wagadei.id, dikejar oknum polisi menggunakan rotan dan dicaci maki di titik aksi Pasar Karang, sedangkan Melkianus Dogopia, Pimpinan Redaksi tadahnews.com dilarang meliput di titik aksi Jepara II Nabire.

Kepada Media ini, Yulianus Degei, Kontributor Tripun Papua Nabire menjelaskan, Ia dikeroyok dan dipukul empat oknum polisi saat meliput demo di depan Jepara II Nabire.

“Polisi datang ke saya saat saya sedang liput aksi depan hotel Jepara 2 Wadio. Ada polisi datang tanya, saya bilang saya wartawan sambil tunjukkan id card,” katanya.

Baca Juga :  Empat Sandera Berhasil Dievakuasi

Seusai itu ada anggota polisi menghampirinya lalu melakukan pukulan kearah kepala Yulianus. “Ada empat anggota Polisi datang sama-sama baru pukul saya di kepala tapi untung pakai helm jadi tidak berat. Cuma bagian ini yang bengkak dan saya sempat pusing,” tutur Yulianus sambil menunjuk bagian belakang kepalanya yang bengkak karena pukulan oknum polisi.

Saat dipukul, Degei mengaku alat kerja jurnalistik juga dirampas oknum polisi tersebut. “Saya punya HP juga dirampas paksa saat saya lagi siaran langsung di facebooknya Tribun Papua. Sekarang Hp saya di tangan polisi,” katanya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya