Tuesday, May 21, 2024
28.7 C
Jayapura

Empat Wartawan Diintimidasi dan Dianiaya, Kapolres Minta Maaf

Sementara itu, Elia Douw, Wartawan wagadei.id juga mendapat intimidasi dan kekerasan sekitar pukul 08:00 saat melakukan peliputan aksi demo di Pasar Karang Nabire.

“Mereka (polisi) datang ke arah saya dan tanya ko dari pers ka atau media mana,” katanya menirukan perkataan polisi. Lalu ia menjawab dirinya sebagai wartawan dari media online Wagadei.id.

“Empat orang polisi datang ke saya, mereka teriak; wee anak kecil ko pulang, ko bikin apa di sini. Ada satu anggota polisi pakai baju hitam juga bilang wee ko pulang-pulang. Wee ko pulang-pulang, ko pulang ke rumah. Mereka bawa rotan, mau pukul saya, saya takut jadi saya lari, mereka juga ikut lari kejar saya. Tapi dari pertengahan mereka (polisi) kembali,” katanya.

Baca Juga :  Razia Dua Jam, 70 Kendaraan Terjaring Tilang dan Teguran 

Dia bilang apabila masih saja meliput aksi demonstrasi, dia duga kemungkinan besar dipukuli. “Kalau saya masih di situ mereka bisa pukul saya. Dari reaksi polisi bikin takut,” ucapnya.

Di tempat yang berbeda, wartawan lainnya yang mengalami intimidasi adalah, Christianus Degei,  wartawan seputar Papua juga mengalami nasib yang sama. Sekitar jam 8.00 WP, dirinya tiba depan RSUD Nabire guna meliput aksi demo yang digelar mahasiswa dan rakyat Papua Tengah.

Sesampainya di sana, seperti biasa sebagai wartawan ia mengeluarkan alat-alat jurnalistik seperti handphone untuk merekam video atau memotret foto namun melihat aksinya beberapa oknum polisi bereaksi lalu mendekati dan bertanya dengan nada yang lantang. “Anjing ko bikin apa? Video dan foto cepat hapus,” kata Chris mengulangi kata oknum polisi.

Baca Juga :  Pendaftaran Maba Uncen Jalur Lokal Dibuka Juli

Lanjutnya, saya kasih tahu kalau saya wartawan sambil saya tunjukkan id card pers di dada. Lalu mereka ambil hp saya  dan tahan sekitar 30 menit.

” Mereka (polisi) bilang, Nanti kau datang ambil di Polres ya’,” katanya sambil menirukan ungkapkan oknum polisi lagi.  “Kau mau bikin apa ambil video dan foto otak. Kau pulang sana babi,” ujarnya lagi dengan nada emosi.

Sementara itu, Elia Douw, Wartawan wagadei.id juga mendapat intimidasi dan kekerasan sekitar pukul 08:00 saat melakukan peliputan aksi demo di Pasar Karang Nabire.

“Mereka (polisi) datang ke arah saya dan tanya ko dari pers ka atau media mana,” katanya menirukan perkataan polisi. Lalu ia menjawab dirinya sebagai wartawan dari media online Wagadei.id.

“Empat orang polisi datang ke saya, mereka teriak; wee anak kecil ko pulang, ko bikin apa di sini. Ada satu anggota polisi pakai baju hitam juga bilang wee ko pulang-pulang. Wee ko pulang-pulang, ko pulang ke rumah. Mereka bawa rotan, mau pukul saya, saya takut jadi saya lari, mereka juga ikut lari kejar saya. Tapi dari pertengahan mereka (polisi) kembali,” katanya.

Baca Juga :  Otsus Masih Menimbulkan Masalah

Dia bilang apabila masih saja meliput aksi demonstrasi, dia duga kemungkinan besar dipukuli. “Kalau saya masih di situ mereka bisa pukul saya. Dari reaksi polisi bikin takut,” ucapnya.

Di tempat yang berbeda, wartawan lainnya yang mengalami intimidasi adalah, Christianus Degei,  wartawan seputar Papua juga mengalami nasib yang sama. Sekitar jam 8.00 WP, dirinya tiba depan RSUD Nabire guna meliput aksi demo yang digelar mahasiswa dan rakyat Papua Tengah.

Sesampainya di sana, seperti biasa sebagai wartawan ia mengeluarkan alat-alat jurnalistik seperti handphone untuk merekam video atau memotret foto namun melihat aksinya beberapa oknum polisi bereaksi lalu mendekati dan bertanya dengan nada yang lantang. “Anjing ko bikin apa? Video dan foto cepat hapus,” kata Chris mengulangi kata oknum polisi.

Baca Juga :  Dua Korban Pengeroyokan Warga Pasar Buat Laporan Polisi

Lanjutnya, saya kasih tahu kalau saya wartawan sambil saya tunjukkan id card pers di dada. Lalu mereka ambil hp saya  dan tahan sekitar 30 menit.

” Mereka (polisi) bilang, Nanti kau datang ambil di Polres ya’,” katanya sambil menirukan ungkapkan oknum polisi lagi.  “Kau mau bikin apa ambil video dan foto otak. Kau pulang sana babi,” ujarnya lagi dengan nada emosi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya