PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MSi menyatakan pertemuan ini dilakukan untuk mensinkronisasi data untuk penerima bantuan dan bagaimana mendorong percepatan penyaluran bantuan tersebut, seperti penyaluran beras sudah dilakukan untuk 17 Distrik dan sudah berjalan banyak, hanya saja ada usulan dari masyarakat untuk menyamakan data.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, mengatakan dalam sidak tersebut ditemukan sebagian pedagang yang menaikan harga Minyakita.
Stok beras Bulog yang tersedia saat ini, rencananya dipakai untuk SPHP terutama untuk mendukung program bantuan pangan dan penyaluran untuk ASN. Sejauh ini untuk memenuhi stok di wilayah Papua pengiriman beras itu fokus didatangkan dari Provinsi Jawa Timur.
Dikatakan, saat ini Bulog sedang mendatangkan sekitar 7.500 ton beras dari Surabaya. Beras yang didatangkan tersebut selain untuk jatah beras ASN dan TNI-Polri juga lewat pasar murah dengan harga Rp 53.000 setiap 5 kg. ‘’Jadi sangat cukup tersedia,’’ terangnya.
Menurutnya, penggunaan pupuk organik memiliki banyak manfaat bagi para petani. Salah satunya untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menyumbang keseimbangan karbon dalam tanah.
‘’Ini harus disikapi. Dinas Ketahanan Pangan harus sudah harus survey ke lapangan, ke penggilingan. Dia harus buat perjanjian dengan penggilingan untuk berasnya tidak boleh keluar dulu. Yang sudah dipanen pertama untuk hadapi lebaran harus terdata dengan baik,’’ katanya.
Menurut Siriwa, penggunaan pupuk organik ini memiliki banyak manfaat. Salah satunya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menyumbang keseimbangan karbon dalam tanah.
Menurut Siriwa, untuk itu pihaknya kini mengajak masyarakat atau petani agar beralih ke pupuk organik guna membantu menciptakan lingkungan optimal untuk pertumbuhan tanaman. “Untuk itu kini kami mulai memperkenalkan kepada masyarakat yang sedang merawat tanaman di perkarangan rumah ataupun para petani,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melibatkan 16 pengusaha pada kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menjaga stabilitas pasokan sehingga mencukupi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika. Ada sembilan distributor terbesar di Mimika telah didatangi Loka POM untuk kegiatan intensifikasi pangan tersebut.