Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Kekurangan Nakes, 40  Pustu di Merauke Tidak Beroperasi   

MERAUKE– Sedikitnya 40 puskemas pembantu (Pustu) yang ada di Merauke tidak beroperasi gara-gara  Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke mengalami kekurangan tenaga kesehatan (Nakes).     

  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevil Muskita menjelaskan bahwa rata-rata puskesmas pembantu yang tidak beroperasi tersebut berada di kampung-kampung lokal.

‘’Pustu-pustu itu tidak operasional karena tidak ada tenaga,’’ kata mantan Direktur RSUD Merauke ini, ditemui media ini, Selasa (02/04/2024).

Sebelumnya, sebagian dari pustu tersebut masih terisi dengan petugas, namun petugas-petugas  tersebut sudah pindah  ke puskesmas atau ke kota.

‘’Karena mereka juga perlu penyegaran.  Sementara tidak ada tenaga yang mau ditempatkan di pustu-pustu tersebut,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Masyarakat  Jangan Panik, Belum Ada Kasus Monkeypox di Kab. Jayapura

Jika selama ini, pustu-pustu itu diisi dengan honorer, namun dengan adanya aturan bahwa tidak boleh ada pengangkatan honorer sehingga pustu-pustu tersebut tidak terisi Nakes.

‘’Kalau kita angkat honorer, anggaran dari mana pakai bayar. Sementara sekarang tidak diprbolehkan angkat honorer,’’’ jelasnya.

Pengisian Pustu-Pustu tersebut dengan Nakes hanya dapat dilakukan melalui pengangkatan P3K.

‘’Tapi kita untuk tahun ini tidak aada formasi pengangkatan ASN maupun P3K. Kecuali tahun  2023 kemarin ada formasi P3K khusus untuk tenaga guru dan kesehatan. Tapi sampai sekarang masih berproses,’’ tandasnya. (ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE– Sedikitnya 40 puskemas pembantu (Pustu) yang ada di Merauke tidak beroperasi gara-gara  Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke mengalami kekurangan tenaga kesehatan (Nakes).     

  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevil Muskita menjelaskan bahwa rata-rata puskesmas pembantu yang tidak beroperasi tersebut berada di kampung-kampung lokal.

‘’Pustu-pustu itu tidak operasional karena tidak ada tenaga,’’ kata mantan Direktur RSUD Merauke ini, ditemui media ini, Selasa (02/04/2024).

Sebelumnya, sebagian dari pustu tersebut masih terisi dengan petugas, namun petugas-petugas  tersebut sudah pindah  ke puskesmas atau ke kota.

‘’Karena mereka juga perlu penyegaran.  Sementara tidak ada tenaga yang mau ditempatkan di pustu-pustu tersebut,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Libatkan Komunitas Ojek, Bawaslu Galang Pengawasan Partisipatif 

Jika selama ini, pustu-pustu itu diisi dengan honorer, namun dengan adanya aturan bahwa tidak boleh ada pengangkatan honorer sehingga pustu-pustu tersebut tidak terisi Nakes.

‘’Kalau kita angkat honorer, anggaran dari mana pakai bayar. Sementara sekarang tidak diprbolehkan angkat honorer,’’’ jelasnya.

Pengisian Pustu-Pustu tersebut dengan Nakes hanya dapat dilakukan melalui pengangkatan P3K.

‘’Tapi kita untuk tahun ini tidak aada formasi pengangkatan ASN maupun P3K. Kecuali tahun  2023 kemarin ada formasi P3K khusus untuk tenaga guru dan kesehatan. Tapi sampai sekarang masih berproses,’’ tandasnya. (ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya