Kapolres Merauke Akbp I Ketut Suarnaya melalui AKP Sanawiyah pihaknya mencoba mendatangi lokasi terdampak untuk melakukan pendataan sekaligus memberikan makanan siap saji bagi para korban. Disela-sela itu mereka juga memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada.
Dikatakan Nuryanti bahwa atas nama Kapolres Merauke dan institusi Polri pihaknya datang ke Ponpes sebagai wujud kepedulian Polri kepada sesama. Bersilahturahmi dan menjalin persaudaraan dibulan penuh berkah.
Orang nomor satu di Merauke itu juga menjelaskan bahwa untuk aset tidak ada alasan bahwa aset itu sudah lama dipakai yang bersangkutan sehingga dia harus memilikinya. Menurutnya, seluruh barang yang dibeli dengan uang pemerintah menjadi milik pemerintah, kecuali barang tersebut telah dihibahkan.
‘’Kedepan anak-anak asli Papua, harus siap bersaing. Tapi mau tidak mau harus ada kebijakan yang berpihak kepada orang asli Papua. Nah, kebijakan ini harus dikawal dari awal. Bukan sesudah Pemilu selesia baru kita melakukan protes, melakukan ini dan itu. Tapi harus dari awal diatur,’’ kata Romanus Mbaraka yang juga sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Papua Selatan itu.
Dikatakan, dari pemeriksaan sementara yang dilakukan terhadap suami korban, pada pagi hari itu yang duluan keluar rumah menuju ke sawah adalah suami korban disusul dengan korban. Hanya di lokasi kejadian belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan.
upati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, menjelaskan bahwa status jalan dan jembatan menuju Distrik Naukenjerai merupakan provinsi sehingga jalan dan jembatan tersebut menjadi tanggungjawab provinsi.
Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suaryana, SH, SIK melalui Kapolsek Merauke Kota AKP Teguh Wahyudi, SH mengungkapkan bahwa penggerebekan yang dilakukan ini berawal saat pihaknya melakukan interogasi terhadap terlapor berinisial DT (35) dimana pada Sabtu (09/03/2024) sekitar pukul 15.00 WIT saat melakukan patroli dan razia penjual sopi di Jalan Ampera 4, yang bersangkutan diamankan oleh petugas.
Kapolsek Onggaya Iptu Simson J Sitanggang saat dihubungi media ini membenarkan kejadian tersebut. Menurut Simson Sitanggang bahwa jembatan tersebut sebenarnya sudah lama rusak akibat terkikis dengan abrasi. Selama ini, jembatan sudah miring. Tahun lalu dengan kerja sama dari distrik, masyarakat, Polsek dan TNI memperbaiki jembatan tersebut motor bisa lewat.
Ketua KPU Provinsi Papua Selatan Theresia Mahuze mengakui bahwa pleno yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung 4 hari tersebut kemudian molor 3 hari menjadi 7 hari dikarenakan pihaknya harus menunggu Kabupaten Mappi dan Asmat tiba di Merauke.
Pasalnya, pelaksanaan pleno tersebut berlangsung dengan aman dan lancar meski diakuinya ada dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan pleno tersebut namun secara umum berlangsung dengan aman dan lancar.