Saturday, July 12, 2025
24.7 C
Jayapura

Jangan Justru Menimbulkan Kemiskinan Baru di Papua

JAYAPURA– Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengingatkan pemerintah pusat, jangan sampai program transmigrasi menimbulkan kemiskinan baru di Papua lantaran tidak dikaji secara baik. Untuk itu, Komnas HAM meminta program transmigrasi yang sebelumnya pernah dilakukan di Papua dievaluasi terlebih dahulu sebab  program ini berpotensi menimbulkan masalah sosial terhadap kepemilikan hak ulayat masyarakat adat Papua.

“Misalnya kita lihat di Kabupaten Jayapura, itu masih menjadi masalah. Sebab pembebasan lahan mengakibatkan masyarakat pribumi kehilangan mata pencahariannya, begitu juga di wilayah lainnya seperti Arso, Lereh, Senggi, Merauke dan daerah lainnya di tanah Papua,” bebernya.

Menurut Frits, jika program transmigrasi tidak dikaji baik. Ia akan menimbulkan kemiskinan baru dan mengakibatkan problem hak ulayat masyarakat asli Papua yang dibawah secara paksa dengan tidak manusiawi.

Baca Juga :  Tolak Gugatan dr Anton Mote Terhadap Gubernur Papua, ini Alasannya

“Masyarakat Papua hari ini terancam hilang identitas budayanya karena kelompok transmigrasi dan kelompok paguyuban yang ada di Papua, dalam konteks HAM, transmigrasi mengakibatkan identitas orang Papua hilang,” tegasnya.

Kata Frits, program transmigrasi yang tidak dikaji baik maka menambah panjang rentang konflik yang ada di Papua. Selain itu, transmigrasi dalam konteks Papua harus dilihat sebagai upaya membangun kesejahteraan orang Papua atau kehadiran mereka untuk membuka isolasi.

“Ini juga harus diumumkan, jangan alasan pemerataan dijadikan dasar untuk mengrim transmigrasi yang mengakibatkan ekososialisme budaya orang Papua terancam, kemudian menimbulkan konflik baru yang korbannya adalah orang Papua dan transmigrasi itu sendiri,” tegasnya.

Sementara satu daerah yang telah menjalankan program ini sejak puluhan tahun lalu adalah Papua Selatan.(fia/ulo/ade)

Baca Juga :  Koleksi Benda Bersejarah Diminta Tak Keluar dari Jayapura

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengingatkan pemerintah pusat, jangan sampai program transmigrasi menimbulkan kemiskinan baru di Papua lantaran tidak dikaji secara baik. Untuk itu, Komnas HAM meminta program transmigrasi yang sebelumnya pernah dilakukan di Papua dievaluasi terlebih dahulu sebab  program ini berpotensi menimbulkan masalah sosial terhadap kepemilikan hak ulayat masyarakat adat Papua.

“Misalnya kita lihat di Kabupaten Jayapura, itu masih menjadi masalah. Sebab pembebasan lahan mengakibatkan masyarakat pribumi kehilangan mata pencahariannya, begitu juga di wilayah lainnya seperti Arso, Lereh, Senggi, Merauke dan daerah lainnya di tanah Papua,” bebernya.

Menurut Frits, jika program transmigrasi tidak dikaji baik. Ia akan menimbulkan kemiskinan baru dan mengakibatkan problem hak ulayat masyarakat asli Papua yang dibawah secara paksa dengan tidak manusiawi.

Baca Juga :  Semuel : Sektor Pendidikan dan Kesehatan Harus  Dapat Perhatian Serius

“Masyarakat Papua hari ini terancam hilang identitas budayanya karena kelompok transmigrasi dan kelompok paguyuban yang ada di Papua, dalam konteks HAM, transmigrasi mengakibatkan identitas orang Papua hilang,” tegasnya.

Kata Frits, program transmigrasi yang tidak dikaji baik maka menambah panjang rentang konflik yang ada di Papua. Selain itu, transmigrasi dalam konteks Papua harus dilihat sebagai upaya membangun kesejahteraan orang Papua atau kehadiran mereka untuk membuka isolasi.

“Ini juga harus diumumkan, jangan alasan pemerataan dijadikan dasar untuk mengrim transmigrasi yang mengakibatkan ekososialisme budaya orang Papua terancam, kemudian menimbulkan konflik baru yang korbannya adalah orang Papua dan transmigrasi itu sendiri,” tegasnya.

Sementara satu daerah yang telah menjalankan program ini sejak puluhan tahun lalu adalah Papua Selatan.(fia/ulo/ade)

Baca Juga :  Kaji Lagi Kehadiran Penonton

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya