Danramil 1703-04 Aradide, yang Dibantai KKB Dimakamkan kemarin
JAYAPURA– Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XIII Kegepanipo Paniai mempublish aksi pembunuhan Danramil 1703-04 Aradide, Paniai Letda Inf Oktovianis Sogalrey. Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah Pimpinan Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor, Osea Satu Boma bersama pasukannya menyerang korbam di Jl Trans Paniai- Intan Jaya.
Dari video yang dikirim diketahui aksi ini terjadi Kamis (11/4) sekira pukul 17.00 WIT dimana korban melintas menggunakan motor kemudian dicegat oleh tiga KKB.
Saat itu para KKB telah bersiap dengan senjata laras panjang bahkan ada yang memvideokan. Ketika korban melintas saat itu juga ditembak hingga terjatuh. “Itu dilakukan Mayor Osea Satu Boma, ” kata Jubir TPNPB, Sebby Sembom.
Setelah korban terjatuh, terlihat ketiga anggota KKB mendekat dan langsung menganiaya korban menggunakan senjata tajam. Beberapa kali terlihat korban dibacok kemudian ketiganya kabur. “TNI-Polri silakan mencari kami sebab itu kami yang lakukan, ” sambung Sebby.
Letda Oktivianus keluar dari Markas Koramil Aradide Rabu (10/4) sore. Namun ditunggu hingga Kamis (11/4) pagi, ia tidak kembali. Anggota TNI yang mengecek mendapati jika komandan mereka telah terbaring tak bernyawa. Sementara insiden ini menyimpan duka yang mendalam khususnya bagi Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai.
Pasalnya almarhum dikatakan merupakan sosok yang merakyat dan suka mengunjungi para petani.
“Alhamhum adalah sosok prajurit pekerja keras dan komunikatif. Itu tidak hanya di internal Kodim Deiyai tapi masyarakat sekitar mengetahui itu. Ia sering berkunjung ke rumah – rumah para petani sambil mengontrol perkebunan warga,” kata Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, Sabtu (13/4).
Wayan menyebut bahwa warga lebih sering mendapati Danramil ini berada di areal kebun ketimbang di kantor. Kesibukannya setiap hari salah satunya adalah mendampingi warga petani untuk menanam dan merawat kebun demi menjaga kedaulatan pangan lokal.
“Ia termasuk anggota yang diidolakan karena memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam tugas,” beber Dandim Wayan. “Selain itu ia sosok yang komunikatif terhadap anggota maupun pimpinan,” tambah Wayan Dedi.