Monday, May 13, 2024
25.7 C
Jayapura

Selandia Baru Percayakan Pembebasan Pilot kepada TNI Polri

Sementara dalam pertemuan dengan Pemprov Papua  Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Mr Kevin Jeffery Burnet, H.E, mengatakan penyanderaan tersebut hal yang menyedihkan bagi mereka.

“Ini adalah hari yang menyedihkan buat Selandia Baru dan juga Indonesia, sebab tepat setahun yang lalu pada 6 Februarsi tahun 2023, Philip diculik dan disandera di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan,” ucap Mr Kevin kepada wartawan, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Gubernur, Rabu (7/2).

Pihaknya berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan cepat, namun melalui jalan yang damai.

“Tidak ada alasan pembenaran untuk melakukan penyanderaan, sehingga yang bersangkutan (Pilot-red) harus segera dilepaskan,” ujarnya.

Baca Juga :  Warga Muhammadiyah Salat Ied di Halaman Gedung Pascasarjana Uncen

Sementara itu, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, menilai kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia ke Papua serta bertemu dengan Kapolda maupun Pangdam menunjukan kegelisahannya atas setahun penyanderaan Philip Mark Merthens.

“Ini menunjukan Selandia Baru gelisah tentang upaya dari Pemerintah Indonesia untuk pembebasan sanderanya,” kata Frits, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (8/2).

Menurut Frits, waktu 1 tahun terlalu lama dan dalam sejarah penyanderaan gerakan gerakan sipil bersenjata, itu jarang ditemukan.

“Atas nama kemanusiaan, Komnas HAM meminta Egianus dan kawan kawannya segera membebaskan sandera. Jika ada tuntutan lain, silakan disampaikan ke Pj Bupati Nduga,” kata Frits.

Selain itu lanjut Frits, jalan damai harus dikedepankan dalam pembebasan pilot asal Selandia Baru ini. Untuk menghindari jatuhnya korban baru atau penyanderaan baru.

Baca Juga :  Kapolda Pantau Langsung Dua Kabupaten dalam Sehari

“Kita tahu sendiri penyanderaan pilot sudah menimbulkan banyak korban nyawa tapi juga  harta benda, bahkan banyak orang menjadi pengungsi karena peristiwa penyanderaan ini,” pungkasnya.(ade/fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara dalam pertemuan dengan Pemprov Papua  Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Mr Kevin Jeffery Burnet, H.E, mengatakan penyanderaan tersebut hal yang menyedihkan bagi mereka.

“Ini adalah hari yang menyedihkan buat Selandia Baru dan juga Indonesia, sebab tepat setahun yang lalu pada 6 Februarsi tahun 2023, Philip diculik dan disandera di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan,” ucap Mr Kevin kepada wartawan, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Gubernur, Rabu (7/2).

Pihaknya berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan cepat, namun melalui jalan yang damai.

“Tidak ada alasan pembenaran untuk melakukan penyanderaan, sehingga yang bersangkutan (Pilot-red) harus segera dilepaskan,” ujarnya.

Baca Juga :  Bawa Ganja 1,9 Kg, Seorang Pemuda Terancam Pidana Seumur Hidup

Sementara itu, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, menilai kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia ke Papua serta bertemu dengan Kapolda maupun Pangdam menunjukan kegelisahannya atas setahun penyanderaan Philip Mark Merthens.

“Ini menunjukan Selandia Baru gelisah tentang upaya dari Pemerintah Indonesia untuk pembebasan sanderanya,” kata Frits, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (8/2).

Menurut Frits, waktu 1 tahun terlalu lama dan dalam sejarah penyanderaan gerakan gerakan sipil bersenjata, itu jarang ditemukan.

“Atas nama kemanusiaan, Komnas HAM meminta Egianus dan kawan kawannya segera membebaskan sandera. Jika ada tuntutan lain, silakan disampaikan ke Pj Bupati Nduga,” kata Frits.

Selain itu lanjut Frits, jalan damai harus dikedepankan dalam pembebasan pilot asal Selandia Baru ini. Untuk menghindari jatuhnya korban baru atau penyanderaan baru.

Baca Juga :  Pengungsi Berpotensi Bergabung dengan OPM

“Kita tahu sendiri penyanderaan pilot sudah menimbulkan banyak korban nyawa tapi juga  harta benda, bahkan banyak orang menjadi pengungsi karena peristiwa penyanderaan ini,” pungkasnya.(ade/fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya