Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Komnas HAM Rekomendasikan Periksa Anggota yang Diduga Terlibat

JAYAPURA-Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Papua terus melakukan monitoring terhadap perkembangan kasus dua warga di Yahukimo yang tewas saat aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) pada Mei lalu.

Terkait dengan kasus tersebut, Komnas HAM Papua telah melakukan investigasi yang dipimpin langsung Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits Ramandey.

Dari hasil investigasi Komnas HAM saat itu, menemukan ada dua orang yang meninggal dunia dan kurang lebih lima orang mengalami luka luka.

Mereka yang meninggal dunia saat itu diduga terkena peluru aparat. Dalam persitiwa tersebut, juga terdapat 10 unit ruko dibakar dan satu kantor pemerintahan.

Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua, Frits Ramandey menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk perkembangan kasus tersebut. Karena ada dua orang meninggal dunia dan dua cacat permanen serta ada yang luka-luka.

Baca Juga :  KPK Ingatkan Jangan Ada Modus Operandi Tertentu di Balik Kebijakan yang Dibuat

“Prinsipnya kami menyampaikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk memeriksa anggota yang diduga terlibat. Kami sudah menindaklanjuti kasus tersebut,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/7).

Frits juga menjelaskan bahwa dari aspek investigasi pihaknya sudah selesai, sehingga secara teknis Komnas HAM akan mengecek perkembangan penanganan di internal lingkungan Kepolisian.

“Terkait kasus Yahukimo kami sudah memeriksa dan meminta keterangan sejumlah anggota polisi yang diduga waktu itu ada di lokasi,” jelas Frits.

Sementara itu, terkait permintaan untuk investagasi lanjut atas tewasnya dua warga di Yahukimo saat aksi demo tolak DOB Frits menyampaikan, terhadap permintaan ini Komnas akan tindak lanjuti dengan melakukan monitoring lanjutan terhadap hasil investigasi yang sudah disampaikan ke pada pihak terkait.

Baca Juga :  Dua Guru dan Satu IRT Dievakuasi dari Kiwirok

“Kami akan cek ke internal Polda tentang perkembangan tindak lanjut dari rekomendasi kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, sekelompok warga melakukan aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo yang berujung pada dua warga dari peserta demo tewas diduga akibat ditembak aparat pada Selasa (15/3) lalu.

Adapun dua warga yang tewas tersebut diketahui bernama Yakob Dell dan Erson Yepsa. Selain dua warga yang tewas empat lainnya luka luka dan menjalani penanganan medis saat itu. (fia/nat)

JAYAPURA-Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Papua terus melakukan monitoring terhadap perkembangan kasus dua warga di Yahukimo yang tewas saat aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) pada Mei lalu.

Terkait dengan kasus tersebut, Komnas HAM Papua telah melakukan investigasi yang dipimpin langsung Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits Ramandey.

Dari hasil investigasi Komnas HAM saat itu, menemukan ada dua orang yang meninggal dunia dan kurang lebih lima orang mengalami luka luka.

Mereka yang meninggal dunia saat itu diduga terkena peluru aparat. Dalam persitiwa tersebut, juga terdapat 10 unit ruko dibakar dan satu kantor pemerintahan.

Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua, Frits Ramandey menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk perkembangan kasus tersebut. Karena ada dua orang meninggal dunia dan dua cacat permanen serta ada yang luka-luka.

Baca Juga :  Avanza  Terbawa Arus Sungai, Lima Penumpang Tewas 

“Prinsipnya kami menyampaikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk memeriksa anggota yang diduga terlibat. Kami sudah menindaklanjuti kasus tersebut,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/7).

Frits juga menjelaskan bahwa dari aspek investigasi pihaknya sudah selesai, sehingga secara teknis Komnas HAM akan mengecek perkembangan penanganan di internal lingkungan Kepolisian.

“Terkait kasus Yahukimo kami sudah memeriksa dan meminta keterangan sejumlah anggota polisi yang diduga waktu itu ada di lokasi,” jelas Frits.

Sementara itu, terkait permintaan untuk investagasi lanjut atas tewasnya dua warga di Yahukimo saat aksi demo tolak DOB Frits menyampaikan, terhadap permintaan ini Komnas akan tindak lanjuti dengan melakukan monitoring lanjutan terhadap hasil investigasi yang sudah disampaikan ke pada pihak terkait.

Baca Juga :  Ramai-ramai Soroti Penggunaan Anggaran

“Kami akan cek ke internal Polda tentang perkembangan tindak lanjut dari rekomendasi kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, sekelompok warga melakukan aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo yang berujung pada dua warga dari peserta demo tewas diduga akibat ditembak aparat pada Selasa (15/3) lalu.

Adapun dua warga yang tewas tersebut diketahui bernama Yakob Dell dan Erson Yepsa. Selain dua warga yang tewas empat lainnya luka luka dan menjalani penanganan medis saat itu. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya