Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Perbedaan Jadwal Salat Jangan Dipersoalkan!

31 Ekor Sapi Hewan Kurban Bantuan Gubernur Papua  Disalurkan di 6 Wilayah

JAYAPURA-Penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 M terdiri atas dua versi. Pemerintah telah memutuskan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu (10/7) besok sementara Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 telah menetapkan Idul Adha 2022 berdasarkan perhitungan hisab jatuh pada Sabtu (9/7) hari ini.

  Menanggapi hal itu Kakanwil Kemenag Provinsi Papua melalui Kabid Haji dan Bimas Islam, H. Musa Narwawan S. Ag., M.M. mengatakan syarat dan ketentuan hari raya Idul Adha 1443/ 2022 M bukan sesuatu yang dipersoalkan. Sebab hal itu merupakan hak dari setiap organisasi karena sesuai dengan syaratnya masing-masing.

“Tidak ada perbedaan karena hari rayanya  sama hanya tanggalnya yang beda. Tapi bagaimana kita beribadah kepada Allah secara khyusuk. Perbedaan itu tidak membuat perpecahan di antara umat Muslim. Jadi tidak ada yang dipersoalkan terkait perbedaan jadwal salat,” pinta H. Musa Narwawan kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/7).

Musa Narwawan mengharapkan setiap umat beragama di Indonesia khusususnya di Provinsi Papua wajib menghargai perbedaan yang ada sehingga dapat memwujudkan suatu keindahan yang akan merajut kebersaman diantara umat beragama itu sendiri.

“Mari kita bangun negara ini atas dasar perbedaan yang ada. Saling menghargai satu sama lain merupakan sesuatu yang paling utama dalam kehidupan ini,” pintanya.

Dirinya berharap dalam menjalankan salat Idul Adha 1443 ini dapat menjadi wadah untuk saling bersilahturahmi di antara jamaah guna membangun kebersaman yang sejahtera.

“Mari kita jaga kebersaman ini, karena ini merupakan wadah untuk kitas saling silahturahmi dengan jemaah yang lain,” tuturnya.
Lebih lanjut Musa Narwawan menyampaikan, karena saat ini masih pada situasi pandemi diharapkan setiap jamaah yang mengikuti salat baik di masjid msupun di tempat umum agar dapat memperhatikan protokol kesehatan dengan baik. sehingga perayaan hari raya Idul Adha bukan menjadi pemicu munculnya varian baru Covid-19 di Indonesia khsusnya di Provinsi Papua.

Baca Juga :  Hadapi PS Tira, Luciano Boyong 20 Pemain

“Terkait ptorokol kesehatan tetap mengikuti himbauan dari pemerintah sehingga salat Idul Adha bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Secara terpisahk,  Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua, Immawan Margono, S.Pd., M.Pd, mengatakan, pelaksanaan salat Idul Adha khususnya di Kota Jayapura dan sekitarnya akan dilaksanakan di halaman gedung Pascasarjana Uncen, Kampus Abepura, Sabtu (9/7) mulai pukul 07.00 WIT.

“Bertindak sebagai imam Ustadz Drs. H. Umar Bauw al Bintuni dan khatib  Ustadz Ir. H. Merza Edy Nadzari, berlangsung mulai Jam : 07.00 WIT,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/7).

Sedangkan untuk Kabupaten Keerom berlangsung halaman Asrama Putra Panti Asuhan Muhammadiyah Arso Jalan Cendana Utara Kampung Yaturaharja Arso Barat Keerom. Bertindak selaku imam, Ustadz Kewa Aman Raden, S.Pd., M.M.Pd., dan khatib Ustadz Yunus Ishak.

“Sementara di kabupaten Jayapura digelar di Mushalla Baiturrahman di Perumahan Griya Rasen. Bertindak sebagai imam, Ustadz Ibadurrohman Adnan  dan khatib  Ustadz Aditiya Uzair Y. Serang, S.Hum. Kami harap karena masih pandemi Covid-19 maka masing-masing bisa menerapkan Prokes dengan baik sesuai aturan pemerintah,” pintanya.

Mengenai jumlah jamaah yang akan mengikuti salat, pihaknya tidak bisa menghitung dengan jelas. Namun untuk salat di depan halaman gedung Pascasarja Uncen,  biasanya terisi sampai setengah lapangan.Sedangkan untuk pendataan hewan kurban pihaknya tidak mendatanya.

“Kami berharap semoga dalam pelaksanaan salat Idul Adha ini bisa berjalan lancar dan sukses, kami juga tetap menaati Prokes,” tutupnya.

Baca Juga :  Negosiasi Opsi Utama Pembebasan Pilot Susi Air

Untuk perayaan Idul Adha tahun ini, Gubernur Papua menyerahkan bantuan 31 ekor sapi. Bantuan hewan kurban dari Gubernur Lukas Enembe ini akan disalurkan di enam kabupaten dan kota yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Jayawijaya dan Kabupaten Nabire.

Asisten III Setda Papua, Derek Hegemur menyatakan, hewan kurban yang disalurkan ini tentunya telah melalui pemeriksaan oleh instansi teknis.

“Instansi teknis melakukan pemeriksaan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga hewan yang dikurbankan pastinya hewan yang terpilih dan sehat,” kata Derek kepada wartawan, Jumat (8/7).

Ia pun mengharapkan penyaluran hewan kurban ini dapat membawa berkah bagi warga setempat. “Sehingga ketika kita mengonsumsinya kita juga sehat dan mendapat berkah dari perayaan kurban,” tambahnya.

Sementara itu, Derek juga mengajak warga setempat untuk menjadikan perayaan Idul Adha 1443 Hijriah sebagai momentum menjaga keharmonisan antar sesama umat beragama.

“Semoga perayaan ini lebih memperkuat kebersamaan selaku warga negara, selaku rakyat di Papua dan selaku umat beragama. Kepada umat muslim yang merayakan, kami menyampaikan selamat merayakan Idul Adha,” pungkasnya.

Secara terpisah, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Provinsi Papua Muhammad Musa’ad menambahkan bahwa 31 ekor hewan kurban bantruan  Gubernur Papua distribusikan melalui beberapa masjid/pesantren/yayasan pendidikan yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Jayawijaya, Sarmi dan Nabire.

“Hewan kurban bantuan Gubernur Papua tersebut sebelum distribusikan diperiksa dan divaksin oleh tim dari Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua untuk memastikan hewan-hewan tersebut tidak terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) dan berada dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban,” pungkasnya. (cr-267/dil/fia/nat)

31 Ekor Sapi Hewan Kurban Bantuan Gubernur Papua  Disalurkan di 6 Wilayah

JAYAPURA-Penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 M terdiri atas dua versi. Pemerintah telah memutuskan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu (10/7) besok sementara Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 telah menetapkan Idul Adha 2022 berdasarkan perhitungan hisab jatuh pada Sabtu (9/7) hari ini.

  Menanggapi hal itu Kakanwil Kemenag Provinsi Papua melalui Kabid Haji dan Bimas Islam, H. Musa Narwawan S. Ag., M.M. mengatakan syarat dan ketentuan hari raya Idul Adha 1443/ 2022 M bukan sesuatu yang dipersoalkan. Sebab hal itu merupakan hak dari setiap organisasi karena sesuai dengan syaratnya masing-masing.

“Tidak ada perbedaan karena hari rayanya  sama hanya tanggalnya yang beda. Tapi bagaimana kita beribadah kepada Allah secara khyusuk. Perbedaan itu tidak membuat perpecahan di antara umat Muslim. Jadi tidak ada yang dipersoalkan terkait perbedaan jadwal salat,” pinta H. Musa Narwawan kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/7).

Musa Narwawan mengharapkan setiap umat beragama di Indonesia khusususnya di Provinsi Papua wajib menghargai perbedaan yang ada sehingga dapat memwujudkan suatu keindahan yang akan merajut kebersaman diantara umat beragama itu sendiri.

“Mari kita bangun negara ini atas dasar perbedaan yang ada. Saling menghargai satu sama lain merupakan sesuatu yang paling utama dalam kehidupan ini,” pintanya.

Dirinya berharap dalam menjalankan salat Idul Adha 1443 ini dapat menjadi wadah untuk saling bersilahturahmi di antara jamaah guna membangun kebersaman yang sejahtera.

“Mari kita jaga kebersaman ini, karena ini merupakan wadah untuk kitas saling silahturahmi dengan jemaah yang lain,” tuturnya.
Lebih lanjut Musa Narwawan menyampaikan, karena saat ini masih pada situasi pandemi diharapkan setiap jamaah yang mengikuti salat baik di masjid msupun di tempat umum agar dapat memperhatikan protokol kesehatan dengan baik. sehingga perayaan hari raya Idul Adha bukan menjadi pemicu munculnya varian baru Covid-19 di Indonesia khsusnya di Provinsi Papua.

Baca Juga :  IDI Terus Maju, Berbakti Untuk Negeri dan Masyarakat

“Terkait ptorokol kesehatan tetap mengikuti himbauan dari pemerintah sehingga salat Idul Adha bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Secara terpisahk,  Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua, Immawan Margono, S.Pd., M.Pd, mengatakan, pelaksanaan salat Idul Adha khususnya di Kota Jayapura dan sekitarnya akan dilaksanakan di halaman gedung Pascasarjana Uncen, Kampus Abepura, Sabtu (9/7) mulai pukul 07.00 WIT.

“Bertindak sebagai imam Ustadz Drs. H. Umar Bauw al Bintuni dan khatib  Ustadz Ir. H. Merza Edy Nadzari, berlangsung mulai Jam : 07.00 WIT,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/7).

Sedangkan untuk Kabupaten Keerom berlangsung halaman Asrama Putra Panti Asuhan Muhammadiyah Arso Jalan Cendana Utara Kampung Yaturaharja Arso Barat Keerom. Bertindak selaku imam, Ustadz Kewa Aman Raden, S.Pd., M.M.Pd., dan khatib Ustadz Yunus Ishak.

“Sementara di kabupaten Jayapura digelar di Mushalla Baiturrahman di Perumahan Griya Rasen. Bertindak sebagai imam, Ustadz Ibadurrohman Adnan  dan khatib  Ustadz Aditiya Uzair Y. Serang, S.Hum. Kami harap karena masih pandemi Covid-19 maka masing-masing bisa menerapkan Prokes dengan baik sesuai aturan pemerintah,” pintanya.

Mengenai jumlah jamaah yang akan mengikuti salat, pihaknya tidak bisa menghitung dengan jelas. Namun untuk salat di depan halaman gedung Pascasarja Uncen,  biasanya terisi sampai setengah lapangan.Sedangkan untuk pendataan hewan kurban pihaknya tidak mendatanya.

“Kami berharap semoga dalam pelaksanaan salat Idul Adha ini bisa berjalan lancar dan sukses, kami juga tetap menaati Prokes,” tutupnya.

Baca Juga :  Perwakilan PBB Apresiasi Gubernur Enembe

Untuk perayaan Idul Adha tahun ini, Gubernur Papua menyerahkan bantuan 31 ekor sapi. Bantuan hewan kurban dari Gubernur Lukas Enembe ini akan disalurkan di enam kabupaten dan kota yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Jayawijaya dan Kabupaten Nabire.

Asisten III Setda Papua, Derek Hegemur menyatakan, hewan kurban yang disalurkan ini tentunya telah melalui pemeriksaan oleh instansi teknis.

“Instansi teknis melakukan pemeriksaan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga hewan yang dikurbankan pastinya hewan yang terpilih dan sehat,” kata Derek kepada wartawan, Jumat (8/7).

Ia pun mengharapkan penyaluran hewan kurban ini dapat membawa berkah bagi warga setempat. “Sehingga ketika kita mengonsumsinya kita juga sehat dan mendapat berkah dari perayaan kurban,” tambahnya.

Sementara itu, Derek juga mengajak warga setempat untuk menjadikan perayaan Idul Adha 1443 Hijriah sebagai momentum menjaga keharmonisan antar sesama umat beragama.

“Semoga perayaan ini lebih memperkuat kebersamaan selaku warga negara, selaku rakyat di Papua dan selaku umat beragama. Kepada umat muslim yang merayakan, kami menyampaikan selamat merayakan Idul Adha,” pungkasnya.

Secara terpisah, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Provinsi Papua Muhammad Musa’ad menambahkan bahwa 31 ekor hewan kurban bantruan  Gubernur Papua distribusikan melalui beberapa masjid/pesantren/yayasan pendidikan yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Jayawijaya, Sarmi dan Nabire.

“Hewan kurban bantuan Gubernur Papua tersebut sebelum distribusikan diperiksa dan divaksin oleh tim dari Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua untuk memastikan hewan-hewan tersebut tidak terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) dan berada dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban,” pungkasnya. (cr-267/dil/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya