Menurut Frits,Komnas HAM Papua melakukan monitoring serta berkoordinasi dengan pihak terkait. Misal Pangdam XVII/Cenderawasih, Mabes TNI dan jajaran Polda Papua terkait dengan video penyiksaan yang beredar.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan pertikaian antara kedua kelompok tersebut berawal dari kedua kelompok masyarakat yang diketahui melibatkan Ketua DPRD Kabupaten Nduga, Ikabus Gwijangge dengan Kepala Distrik Geselema, Lenanus Wandikbo yang sebelumnya terjadi pada Kamis (15/2) dan Jumat (16/2) serta pada Senin (4/3).
Operasi Keselamatan Cartenz 2024 kali ini dilaksanakan dalam bentuk Operasi Kepolisian Terpusat sebagai bagian dari program aksi keselamatan jalan yang melibatkan lembaga terkait. Dan operasi ini diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran yang melibatkan segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata di jalan raya.
Jenazah Bripda Arnaldobert Yawan dan Bripda Sandi Defrit Sayuri yang gugur ditembak KKB di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah dan sempat mengalami kendala dalam evakuasi lantaran situasi keamanan di sekitar lokasi.
Pasalnya yang dilakukan aparat dianggap sebagai bentuk penekanan terhadap kebebasan berekspresi. Namun terkait keberadaan fotografer tersebut nampaknya tidak akan berlanjut mengingat pria tersebut tidak lagi berada di Papua.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady menyampaikan bahwa hingga Selasa (19/3) belum ada petunjuk atau instruksi untuk dilakukan penambahan personel. Pihaknya memastikan bahwa dengan anggota yang ada saat ini dikatakan mampu menangani perkembangan situasi.
Pasalnya setiap daerah dipastikan memiliki instruksi pemerintah terkait pembatasan jam operasional penjualan. Hanya sayangnya instruksi ini terkadang hanya sebatas surat edaran, sebab jika dilihat di lapangan selalu saja ada penjual yang dengan leluasa menawarkan barangnya.
“Bukan kami melarang tapi kami mengimbau agar untuk sementara jangan berenang dulu di Holtekamp. Kondisi ombaknya belum kondusif untuk digunakan berenang,” jelas Jafar di ruang kerjanya belum lama ini.
Peredaran Narkoba di Papua hingga kini masih bisa dibilang dalam tahap mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, usia pengguna tidak hanya orang dewasa melainkan juga anak – anak. Parahnya lagi jika berbicara soal peredaran ternyata narkoba tidak hanya dimainkan oleh mereka yang berada di luar tahanan.
Jumlah ini tercatat lewat rekaman yang diambil oleh Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang berada di depan GOR Cenderawasih Jayapura. Kata Abrianto jumlah tersebut nantinya akan disortir kembali untuk memastikan bentuk pelanggarannya.