Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Kadis PU:  Abrasi Pantai Mengancam Jalan Nasional Holtekamp

JAYAPURA-Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura, Nofdy J. Rampi mengatakan ancaman abrasi di kawasan Pantai Holtekamp saat ini telah menjadi ancaman serius terhadap keberadaan jalan nasional Holtekamp.

   Karena itu, menurut Nofdy,  butuh penanganan serius dan cepat, tidak saja dari pemerintah kota tetapi juga instansi pemerintah pusat melalui lembaga teknis yang ada di Papua dalam hal ini Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan Papua.

  “Kita akan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan, karena juga abrasi itu akan menghantam jalan nasional. Kalau tidak ditangani secara baik dalam waktu singkat ini. Itu yang kita mau rapat koordinasi dan menyampaikan kondisi eksisting yang ada dan langkah-langkah yang sudah diambil oleh pemerintah kota,”kata Noffi J.Rampi, Selasa (26/3).

Baca Juga :  Sweeping , Satgas 328 Bekuk Pelaku Curanmor

  Dia mengatakan penanganan abrasi di Pantai Holtekamp memang harus ditangani secara serius dan itu harus melibatkan Kementerian terkait, dalam hal ini Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan, karena ancaman abrasi itu sudah mengarah ke jalan nasional Holtekamp.

Nofdy J. Rampi (foto:Dok Mboik/Cepos)

  Karena itu, pihaknya sudah mengagendakan untuk rapat koordinasi  bersama dengan Balai Wilayah Sungai Papua, karena itu menjadi tupoksi dari instansi tersebut. Sampai saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jayapura telah menangani abrasi Pantai Holtekamp dengan membangun bronjong sepanjang lebih dari 100 meter.

Namun  penanganan yang dilakukan pihaknya itu sifatnya darurat atau sementara dan paling tinggi masa bertahan bronjong tersebut hanya sampai 2 tahun.

  “Jadi bronjong itu kita gali sekitar 1 meter, baru ditanam baru di cerucut supaya dia tidak bergeser kemana-mana.  Sehingga kami sudah dapat menangani,  abrasi yang ada  dan sudah tertangani 100 meter,” katanya.

Baca Juga :  Sidak di Pasar Tradisional, Sejumlah Bapok Mulai Naik

   Dia mengakui ancaman abrasi Pantai Holtekamp  itu memang cukup serius. Karena saat ini kawasan pekuburan rakyat milik masyarakat Kampung Holtekamp sudah menjadi korban dan sebagiannya sudah terkikis abrasi dan hilang.

   Sehingga beberapa waktu lalu Pemerintah Kampung Holtekam telah menyampaikan permohonan bantuan ke Pemerintah Kota Jayapura untuk penanganan  abrasi itu.  Karena itu, pihaknya melakukan penanganan cepat dengan membangun bronjong di sepanjang lebih dari  100 meter di sekitar kawasan pekuburan milik masyarakat Kampung Holtekamp itu. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura, Nofdy J. Rampi mengatakan ancaman abrasi di kawasan Pantai Holtekamp saat ini telah menjadi ancaman serius terhadap keberadaan jalan nasional Holtekamp.

   Karena itu, menurut Nofdy,  butuh penanganan serius dan cepat, tidak saja dari pemerintah kota tetapi juga instansi pemerintah pusat melalui lembaga teknis yang ada di Papua dalam hal ini Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan Papua.

  “Kita akan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan, karena juga abrasi itu akan menghantam jalan nasional. Kalau tidak ditangani secara baik dalam waktu singkat ini. Itu yang kita mau rapat koordinasi dan menyampaikan kondisi eksisting yang ada dan langkah-langkah yang sudah diambil oleh pemerintah kota,”kata Noffi J.Rampi, Selasa (26/3).

Baca Juga :  Gagas Pertukaran Guru PAUD dan SD

  Dia mengatakan penanganan abrasi di Pantai Holtekamp memang harus ditangani secara serius dan itu harus melibatkan Kementerian terkait, dalam hal ini Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan, karena ancaman abrasi itu sudah mengarah ke jalan nasional Holtekamp.

Nofdy J. Rampi (foto:Dok Mboik/Cepos)

  Karena itu, pihaknya sudah mengagendakan untuk rapat koordinasi  bersama dengan Balai Wilayah Sungai Papua, karena itu menjadi tupoksi dari instansi tersebut. Sampai saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jayapura telah menangani abrasi Pantai Holtekamp dengan membangun bronjong sepanjang lebih dari 100 meter.

Namun  penanganan yang dilakukan pihaknya itu sifatnya darurat atau sementara dan paling tinggi masa bertahan bronjong tersebut hanya sampai 2 tahun.

  “Jadi bronjong itu kita gali sekitar 1 meter, baru ditanam baru di cerucut supaya dia tidak bergeser kemana-mana.  Sehingga kami sudah dapat menangani,  abrasi yang ada  dan sudah tertangani 100 meter,” katanya.

Baca Juga :  Akibat Klaster Pelabuhan

   Dia mengakui ancaman abrasi Pantai Holtekamp  itu memang cukup serius. Karena saat ini kawasan pekuburan rakyat milik masyarakat Kampung Holtekamp sudah menjadi korban dan sebagiannya sudah terkikis abrasi dan hilang.

   Sehingga beberapa waktu lalu Pemerintah Kampung Holtekam telah menyampaikan permohonan bantuan ke Pemerintah Kota Jayapura untuk penanganan  abrasi itu.  Karena itu, pihaknya melakukan penanganan cepat dengan membangun bronjong di sepanjang lebih dari  100 meter di sekitar kawasan pekuburan milik masyarakat Kampung Holtekamp itu. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya