Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Palang di TPU Buper Dibuka, ini Harapan Suku Kaigere

Di hadapan warga, Nofdi mengaku akan membuka ruang kepada keluarga suku Kaigere untuk membahas terkait persoalan yang ada. “Apa yang dituntut, oleh bapak ibu akan kami fasilitasi. Karena itu hak bapak ibu,” kata Nofdi di hadapan warga.

Nofdi juga menyampaikan bahwa Penjabat Wali Kota Jayapura saat ini masih di luar kota sehingga belum dapat menemui masa aksi.

“Pj Wali Kota Jayapura sedang mengikuti kegiatan negara di Jakarta. Untuk itu kami akan tetap upayakan mencari solusi atas persoalan ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Usulan Penjabat Walikota Muncul Dua Versi

“Saya akan pertimbangkan tuntutan bapak Ibu, dan akan saya upayakan,” sambungnya.

Sementara terkait kejelasan status lahan TPU baik Muslim maupun TPU Kristen, Pemerintah Kota Jayapura akan memberikan penjelasan secara rinci pada saat musyawarah di kantor Wali Kota Jayapura.

“Senin (18/9) saya undang bapak ibu, khususnya yang namanya tercantum dalam surat edaran, untuk hadir di kantor wali kota, nanti akan kami paparkan status dari lahan TPU ini,” tuturnya.

Namun dia dengan tegas meminta agar persoalan ini tidak menjadi penghambat bagi masyarakat umum, sehingga Nofdy meminta agar palang segera dibuka.

“Sambil persoalan ini kita bahas, saya minta palang dibuka. Karena ini menyangkut kepentingan masyarakat umum,” pintanya.

Baca Juga :  Disamping Ring Road, Seorang Pria Meninggal di Atas Perahu

Menanggapi hal itu Arnol Kaigere, selaku perwakilan keluarga suku Kaigere, menyetujui permintaan Kadis PUPR, dan pihaknya akan membuka palang.

“Inilah yang kita harapkan dari aksi ini. Kami siap untuk menghadiri rapat dan palang akan kami buka. Namun kami harap ada penyelesaian yang kami peroleh dari perosalan ini,” tuturnya.

Pasca kedua belah pihak berdiskusi material di lokasi aksi, akhirnya dibuka. Situasi di TPU Pemakaman Buper Waena kembali kondusif. (*)

Di hadapan warga, Nofdi mengaku akan membuka ruang kepada keluarga suku Kaigere untuk membahas terkait persoalan yang ada. “Apa yang dituntut, oleh bapak ibu akan kami fasilitasi. Karena itu hak bapak ibu,” kata Nofdi di hadapan warga.

Nofdi juga menyampaikan bahwa Penjabat Wali Kota Jayapura saat ini masih di luar kota sehingga belum dapat menemui masa aksi.

“Pj Wali Kota Jayapura sedang mengikuti kegiatan negara di Jakarta. Untuk itu kami akan tetap upayakan mencari solusi atas persoalan ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Gencarkan Program Keladi Sagu

“Saya akan pertimbangkan tuntutan bapak Ibu, dan akan saya upayakan,” sambungnya.

Sementara terkait kejelasan status lahan TPU baik Muslim maupun TPU Kristen, Pemerintah Kota Jayapura akan memberikan penjelasan secara rinci pada saat musyawarah di kantor Wali Kota Jayapura.

“Senin (18/9) saya undang bapak ibu, khususnya yang namanya tercantum dalam surat edaran, untuk hadir di kantor wali kota, nanti akan kami paparkan status dari lahan TPU ini,” tuturnya.

Namun dia dengan tegas meminta agar persoalan ini tidak menjadi penghambat bagi masyarakat umum, sehingga Nofdy meminta agar palang segera dibuka.

“Sambil persoalan ini kita bahas, saya minta palang dibuka. Karena ini menyangkut kepentingan masyarakat umum,” pintanya.

Baca Juga :  Pergub Nomor 6 Dianggap Kurang Perhatikan Kinerja Dokter Spesialis

Menanggapi hal itu Arnol Kaigere, selaku perwakilan keluarga suku Kaigere, menyetujui permintaan Kadis PUPR, dan pihaknya akan membuka palang.

“Inilah yang kita harapkan dari aksi ini. Kami siap untuk menghadiri rapat dan palang akan kami buka. Namun kami harap ada penyelesaian yang kami peroleh dari perosalan ini,” tuturnya.

Pasca kedua belah pihak berdiskusi material di lokasi aksi, akhirnya dibuka. Situasi di TPU Pemakaman Buper Waena kembali kondusif. (*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya