WAMENA– Akibat dari Curah hujan yang tinggi dalam kurun swaktu dua minggu di Wilayah Kabupaten Jayawijaya, kini sebagian dari Wilayah perkampungan dari distrik Silokarno Doga terendam banjir, dan yang terparah adalah kampung Pumo sebab banjir tersebut masuk hingga ke Pemukiman warga hingga mencapai 1 meter.
Salah Satu masyarakat Kampung Pumo, Eligius Mabel mengatakan sejumlah Honai Warga di Kampung Pumo dipenuhi genangan air usai kali baliem meluap, bahkan sebagaian Warga mengunsi menyebarang kali menggunakan prahu ke tempat dataran yang lebih tinggi namun sebagain warga memilih untuk bertahan di rumah mereka.
Bencana banjir ini sudah terjadi dua hari dua malam, air pun belum surut di rumah atau honai saya, begitupun kampung tetangga dan hampir semua kampung yang berada di bantaran suangi balim di distri silo karno doga terendam banjir.”ungkapnya jumat (22/3) kemarin
Menurutnya,kondisi banjir yang masyarakat alami saat ini belum satu pun kepedulian dan perhatian dari pemerintah Kabupaten Jayawijaya maupun Provinsi Papua pegunungan, masyarakat kesulitan lantaran lahan pertaniannya juga telah terendam namun warga masih mencari sisa –sisa ubi yang bisa diselamatkan
“pasca banjir sampai dengan saat ini Petugas dari pemerintah Kabupaten Jayawijaya maupun pemerintah provinsi Papua pegunungan belum ada yang datang tinjau atau membantu masyarakat yang terdampak banjir,”jelas Mabel
Dikatakan Banjir terjadi akibat luapan sungai Baliem akibat dari intensitas hujan tinggi dalam beberapa minggu ini, apabila inbtensitas hujamn masih terus sama maka dipastikan luapan air kali baliem akan semakin tinggi.
“Untuk kondisi hari ini air sudah mulai surut, namun masyarakat kekurangan bahan makanan sebab kebun mereka rusak akibat dari banjir tersebut, oleh karena itu kami mengharapkan agar pemerintah Provinsi dan Kabupaten bisa melihat masalah ini,”kata Eligius Mabel
Ia menambahkan, Akibat dari banjir yang mencapai 1 meter ini Permukiman Kampung Kampung pumo Distrik Silo Karno Doga Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan membuat warga kesulitan melakukan aktifitas sehari –hari.
“kami kesulitan untuk beraktifitas apalagi untuk berkebun ini belum bisa kami lakukan karena lahan pertanian kami masih di tutupi oleh air,” tutupnya. (jo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos