Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua. SE, MSi menyatakan, dari Sidak yang dilakukan itu, sebenarnya antusias warga untuk mengurus E-KTP dan Kartu Keluarga (KK) terjadi pada waktu tertentu saja.
Kepala Bappeda Kabupaten Jayawijaya, Ludia Logo, SSTP menyatakan, sejauh ini, sudah dua tahun berturut-turut, lokus stunting itu ada di 25 kampung dari 10 distrik masuk kategori beresiko.
“Ada 5 distrik yang menjadi sasaran bantuan kemiskinan ekstrim dari Pemkab Jayawijaya melalui Dinsos, diantaranya Wesaput, Wouma, Wosilimo, Bolakme dan Asologaima,”ungkapnya, Kamis (23/6) kemarin.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH., M.Hum., saat membacakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Jayawijaya Tahun 2021 dalam rapat paripurna masa sidang II DPRD Jayawijaya di ruang sidang DPRD Jayawijaya, Selasa (21/6) kemarin.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua, Fred James Boray menyampaikan, saat ini proses pembangunan PLTA di Jayawijaya masih dalam tahap penelitian. Namun diperkirakan pemanfaatan sumber energi ini dapat menghasilkan listrik berkapasitas 50 hingga 100 megawatt.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Bambang Budiandoyo menyatakan, POP ini sebagai bagian dari program merdeka belajar, sehingga untuk Kabupaten Jayawijaya, pemerintah pusat mempercayakan kepada WVI yang berkolaborasi dengan dinas pendidikan menggelar program penguatan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Jayawijaya, Lazarus Wenda mengakui, pergantian antar waktu ini dilakukan karena kader yang duduk di DPRD Jayawijaya meninggal dunia, memang membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menentukan siapa yang akan menggantikannya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya telah melakukan klarifikasi kepada Kementerian Kesehatan tentang rencana pembangunan rumah sakit vertikal di Wamena. Sebelumnya sempat ada isu yang beredar jika Pemkab Jayawijaya tak bersedia ada pembangunan rumah sakit itu, namun setelah diklarifikasi, Pemkab Jayawijaya tak pernah menyurat seperti itu.
Kapolres Jayawijaya melalui Kasat Reskrim AKP. Mattinetta, S. Sos, MM menyatakan, saksi yang diminta keterangannya, sejak awal dilakukan itu 9 saksi, sekarang ada tambahan 6 saksi baru yang diminta keterangannya agar kasus ini bisa ditingkatkan menjadi lidik.
"Kami UNICEF sangat konsen melihat bagaimana upaya melindungi anak-anak agar mereka bisa menempuh pendidikan yang bagus. Apabila anak-anak Papua sehat, otaknya cerdas, didukung dengan pendidikan yang bagus pula, tentu Papua ke depan akan lebih maju," jelas Achmad Yuri.