Sunday, December 8, 2024
24.7 C
Jayapura

Perjuangan Panjang, RSUD Ilaga Akhirnya Diakreditasi Kemenkes RI

Sementara itu, ketua tim tim surveyor KARS, Judiwan Dalias Maswar juga memberikan apresiasi kinerja  Direktur RSUD Ilaga Elpina Kogoya beserta timnya yang sudah bekerja luar biasa. Sebab, walaupun banyak hambatan yang dihadapi seperti transportasi hanya via pesawat terbang dan faktor penghambat lainnya, namun tetap semangat dengan waktu yang relatif singkat kurang dari dua tahun.

“Sebetulnya kelas D Pratama pemerintah membuat sistim menjembatani dari Puskesmas ke rumah sakit,” ungkapnya.

Terkait dengan SK tipe D Pratama untuk RSUD Ilaga, Judiwan menjelaskan bahwa untuk pemberian SK klasifikasi rumah sakit merupakan kewenangan Kemenkes RI. Sebab pihaknya sebagai surveyor hanya memberikan penilaian yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak Kemenkes.

“Jangan melihat akreditasi sebagai suatu hal yang paripurna. Namun perlu kita paham, ibarat anak kecil yang baru lahir, merangkak dulu, guling dulu, jatuh bangun akan jadi lebih kuat,sehingga RSUD juga akan melalui tahapan peningkatan tipenya,ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Keladi Sagu Polri Sentuh Masyarakat Terpencil 

Di tempat yang sama, Kadinkes Provinsi Papua Tengah, Silwanus Sumule mengapresiasi kinerja Direktur Elpina Kogoya beserta staf di RSUD Ilaga. Dirinya mengaku bahwa pencapaian saat ini tidak mudah karena melalui suatu proses yang panjang kurang lebih dua tahun. Bahkan RSUD Ilaga yang merupakan rumah sakit yang termasuk cepat akreditasinya bila dibandingkan beberapa rumah dakit di daerah lainya yang ada  di Provinsi Papua Tengah.

“Puji Tuhan ini semata-mata kasih-Nya dan ini adalah kerja tim yang luar biasa, kurang lebih dua tahun komunikasi terus-menerus ibu direktur dengan saya, sampai saya dengar orang bilang rumah sakit ini mau ditutup. Namun saya terus memberikan penguatan kepada pihak manejemen, jangan patah semangat. Kita harus maju, dan akhirnya hari ini akreditasi bisa terlaksana,” katanya.

Baca Juga :  Tidak Terdaftar di Dikti, Ijazah Tidak Laku

Sumule juga menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, masyarakat, aparat keamanan  agar bersama menjaga keberlangsungan operasional  RSUD Ilaga dan memastikan para Nakes tetap aman dalam melayani masyarakat Puncak dan dengan demikian RSUD Ilaga punya target ke depanya bisa naik kelas lagi.

“Kita harus punya target tipe D Pratama harus naik ke tipe D. Untuk naik ke kelas ini, setiadak-tidaknya kita harus memiliki atau mendatangkan dokter spesialis dan memiliki peralatan, kamar operasi, kamar bersalin, laboratorium, rontgen juga harus kita persiapkan, sehingga tidak kalah dengan rumah sakit lainya,” harap sumule.

Sementara itu, ketua tim tim surveyor KARS, Judiwan Dalias Maswar juga memberikan apresiasi kinerja  Direktur RSUD Ilaga Elpina Kogoya beserta timnya yang sudah bekerja luar biasa. Sebab, walaupun banyak hambatan yang dihadapi seperti transportasi hanya via pesawat terbang dan faktor penghambat lainnya, namun tetap semangat dengan waktu yang relatif singkat kurang dari dua tahun.

“Sebetulnya kelas D Pratama pemerintah membuat sistim menjembatani dari Puskesmas ke rumah sakit,” ungkapnya.

Terkait dengan SK tipe D Pratama untuk RSUD Ilaga, Judiwan menjelaskan bahwa untuk pemberian SK klasifikasi rumah sakit merupakan kewenangan Kemenkes RI. Sebab pihaknya sebagai surveyor hanya memberikan penilaian yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak Kemenkes.

“Jangan melihat akreditasi sebagai suatu hal yang paripurna. Namun perlu kita paham, ibarat anak kecil yang baru lahir, merangkak dulu, guling dulu, jatuh bangun akan jadi lebih kuat,sehingga RSUD juga akan melalui tahapan peningkatan tipenya,ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Keladi Sagu Polri Sentuh Masyarakat Terpencil 

Di tempat yang sama, Kadinkes Provinsi Papua Tengah, Silwanus Sumule mengapresiasi kinerja Direktur Elpina Kogoya beserta staf di RSUD Ilaga. Dirinya mengaku bahwa pencapaian saat ini tidak mudah karena melalui suatu proses yang panjang kurang lebih dua tahun. Bahkan RSUD Ilaga yang merupakan rumah sakit yang termasuk cepat akreditasinya bila dibandingkan beberapa rumah dakit di daerah lainya yang ada  di Provinsi Papua Tengah.

“Puji Tuhan ini semata-mata kasih-Nya dan ini adalah kerja tim yang luar biasa, kurang lebih dua tahun komunikasi terus-menerus ibu direktur dengan saya, sampai saya dengar orang bilang rumah sakit ini mau ditutup. Namun saya terus memberikan penguatan kepada pihak manejemen, jangan patah semangat. Kita harus maju, dan akhirnya hari ini akreditasi bisa terlaksana,” katanya.

Baca Juga :  Demi Keamanan, Kapolres Jayawijaya Diminta Tidak Diganti

Sumule juga menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, masyarakat, aparat keamanan  agar bersama menjaga keberlangsungan operasional  RSUD Ilaga dan memastikan para Nakes tetap aman dalam melayani masyarakat Puncak dan dengan demikian RSUD Ilaga punya target ke depanya bisa naik kelas lagi.

“Kita harus punya target tipe D Pratama harus naik ke tipe D. Untuk naik ke kelas ini, setiadak-tidaknya kita harus memiliki atau mendatangkan dokter spesialis dan memiliki peralatan, kamar operasi, kamar bersalin, laboratorium, rontgen juga harus kita persiapkan, sehingga tidak kalah dengan rumah sakit lainya,” harap sumule.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya