MERAUKE – Diduga sebagai pengetap BBM subsidi, tercatat 25 kendaraan dari berbagai jenis di Merauke terblokir oleh sistem. Karena terblokir oleh sistem, maka ke-25 kendaraan tersebut tidak dapat melakukan pengisian BBM subsidi.
‘’Kalau informasi dari pusat kemarin, untuk Merauke dan sekitarnya, sudah tercatat 25 kendaraan terblokir. Terblokir karena diduga mobil-mobil tersebut mengetap BBM Subsidi di SPBU. Di SPBU kita ada kamera pengintai CCTV dan dan kita ada sistem. Dimana ada alogaritmanya kendaraan yang terindikasi mengetap dengan sendirinya akan terblokir,’’ kata Sales Branch Manager III Papua, PT Pertamina Anwar Hidayat, melalui selulernya, Senin (09/10/2023).
Anwar Hidayat menjelaskan bahwa kendaraan yang sudah terblokir tersebut tidak bisa lagi melakukan pengisian BBM Subsidi. Sehingga kendaraan tersebut harus menggunakan BBM non subsidi. ‘’Sistem ini sudah berjalan sekitar 2 bulan terakhir ini,’’ katanya.
Pihaknya lanjut dia, juga sudah terintegrasi data dengan Samsat, sehingga kendaraan-kendaraan yang belum terdaftar di Samsat Merauke sevara otomatis tidak dapat melakukan pengisian BBM Subsidi untuk kendaraan yang secara aturan dapat menggunakan BBM subsidi baik itu solar maupun Pertalite.
‘’Kita juga ada deteksi secara otomatis apabila ada kendaraan yang diindikasi penyalagunaan maka di sistem kita secara otomatis akan terblokir. Dan itu sudah tercatat 25 kendaraan terblokir karena diduga menjadi pengetap,’’ terangnya.
Diketahui bahwa antrian kendaraan untuk mengisi BBM subsidi ke SPBU yang ada di Merauke di 3 lokasi atau titik SPBU yang ada semakin mengekor. Dibandingkan saat baru penerapan Barcode Mypertamina, antrian kendaraan ini sempat hilang dan hanya bertahap beberapa bulan. Namun dalam 2-3 bulan terakhir ini, antrian mengular tersebut semakin panjang.
Anwar mengaku jika antrian memanjang itu terjadi akibat sinyal atau jaringan internet sempat hilang di Merauke menyulitkan untuk pengisian dengan menggunakan Barcode tersebut. ‘’Tapi, hari ini antrian sudah mulai berkurang karena jaringan internet sudah bagus kembali,’’ kata Anwar Hidayat memberi alasan. (ulo)