Wednesday, September 18, 2024
27.7 C
Jayapura

Tingkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan, Sekolah Tersebut Akan Diminati

MPLS Telah Dilaksanakan, Masih Ada Sekolah yang Butuh Murid Baru Apa Kata Kadis Pendidikan

Tak bisa dipungkiri kualitas pendidikan di Kota Jayapura masih tidak merata, hal ini dilihat ketka tahun ajaran baru, ada sekolah yang peminatnya sangat banyak, tapi di sekolah lain justru kekurangan, Bagaimana pandangan Dinas Pendidikan Kota Jayapura?

Jimi Karlodi-Jayapura

Kegiatan mengenal lingkungan sekolah (MPLS) di semua jenjang pendidikan di kota Jayapura telah berjalan. Artinya pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) telah selesai. Sementara beberapa sekolah masih banyak membutuhkan siswa dan PPDB Masi berjalan hingga pelaksanaan pembelajaran baru 2024/2025 mulai.

Sekolah  kekurangan murid bukanlah fenomena baru. Gejala ini terjadi sejak lama. Sebelum pemberlakuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi, kekurangan murid lebih banyak dialami sekolah-sekolah swasta.

Sampai muncul anggapan sekolah swasta hanya menjadi tempat “buangan” untuk menampung siswa yang gagal masuk sekolah negeri. Tiap menjelang tahun ajaran baru seolah-olah menjadi momok bagi sekolah swasta. Sekolah-sekolah swasta ketir-ketir bakal kesulitan mendapatkan murid.

Baca Juga :  Pelaku Usaha Wajib Tahu Cara Produksi Produk Pangan Olahan
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid  mengatakan dinas pendidikan kota Jayapura terus berupaya terus meningkatkan mutu pelayanan walaupun dengan kondisi sekolah seperti apapun.

“Terutama sekolah swasta dan yayasan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan pendidikan kita sehingga meskipun sekolah itu ada di gunung atau dipinggiran,” kata Majid kepada Cenderawasih Pos, Selasa (9/7) kemarin.

Dia meyakinkan bahwa meski sekolah dengan kondisinya jauh dari permukiman warga, atau lokasinya diatas gunung dan pinggiran. tetapi kalau kualitasnya bagus, Majid mengatakan pasti banyak yang minat.

Menurutnya kondisi ini harus perlunya kerjasama antara pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dan pemilik sekolah yayasan atau swasta demi pemerataan pendidikan di Kota Jayapura baik itu di tengah kota maupun di pinggiran termasuk pemerataan guru ASN di sekolah Negeri. Dijelaskannya ada beberapa hal yang terus di upayakan pemerintah untuk pemerataan pendidikan, selain pemenuhan guru-guru ASN di sekolah Negeri.

Baca Juga :  Tak Ragu Menolak Tawaran jika Karakter Tak Cocok

“Tahun ini, akan mendapatkan pembagian SK P3K 128 guru. Mudah-mudahan ini menjadi solusi memenuhi guru-guru yang ada di pinggiran yang ada di daerah-daerah supaya kualitasnya sama dan itu sudah dipetakan oleh kami,” ungkapnya.

Kemudian kata dia, saat ini semua sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka belajar artinya tidak ada membedakan di kota, dipinggir, kurikulum yang berbeda. Lanjutnya peningkatan sarana dan prasarana terus digoyakan melalui dana APBD daerah.

Adapun alasan dari sekolah-sekolah yang kurang perserta didik nya itu diantaranya, Ada yang tidak suka dengan sistem zonasi (sekolah terdekat tak sesuai dengan keinginan), selisih biaya yang tak terlalu jauh, dan kualitas sekolah swasta dengan berbagai program nonakademik yang lebih baik dan sesuai kebutuhan anak ketimbang sekolah negeri, kemudian kurangnya perhatian dari pemerintah, dan masih alasan lainnya. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MPLS Telah Dilaksanakan, Masih Ada Sekolah yang Butuh Murid Baru Apa Kata Kadis Pendidikan

Tak bisa dipungkiri kualitas pendidikan di Kota Jayapura masih tidak merata, hal ini dilihat ketka tahun ajaran baru, ada sekolah yang peminatnya sangat banyak, tapi di sekolah lain justru kekurangan, Bagaimana pandangan Dinas Pendidikan Kota Jayapura?

Jimi Karlodi-Jayapura

Kegiatan mengenal lingkungan sekolah (MPLS) di semua jenjang pendidikan di kota Jayapura telah berjalan. Artinya pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) telah selesai. Sementara beberapa sekolah masih banyak membutuhkan siswa dan PPDB Masi berjalan hingga pelaksanaan pembelajaran baru 2024/2025 mulai.

Sekolah  kekurangan murid bukanlah fenomena baru. Gejala ini terjadi sejak lama. Sebelum pemberlakuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi, kekurangan murid lebih banyak dialami sekolah-sekolah swasta.

Sampai muncul anggapan sekolah swasta hanya menjadi tempat “buangan” untuk menampung siswa yang gagal masuk sekolah negeri. Tiap menjelang tahun ajaran baru seolah-olah menjadi momok bagi sekolah swasta. Sekolah-sekolah swasta ketir-ketir bakal kesulitan mendapatkan murid.

Baca Juga :  SMA Satria Terbakar, Lima Ruangan Murid Tinggal Puing
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid  mengatakan dinas pendidikan kota Jayapura terus berupaya terus meningkatkan mutu pelayanan walaupun dengan kondisi sekolah seperti apapun.

“Terutama sekolah swasta dan yayasan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan pendidikan kita sehingga meskipun sekolah itu ada di gunung atau dipinggiran,” kata Majid kepada Cenderawasih Pos, Selasa (9/7) kemarin.

Dia meyakinkan bahwa meski sekolah dengan kondisinya jauh dari permukiman warga, atau lokasinya diatas gunung dan pinggiran. tetapi kalau kualitasnya bagus, Majid mengatakan pasti banyak yang minat.

Menurutnya kondisi ini harus perlunya kerjasama antara pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dan pemilik sekolah yayasan atau swasta demi pemerataan pendidikan di Kota Jayapura baik itu di tengah kota maupun di pinggiran termasuk pemerataan guru ASN di sekolah Negeri. Dijelaskannya ada beberapa hal yang terus di upayakan pemerintah untuk pemerataan pendidikan, selain pemenuhan guru-guru ASN di sekolah Negeri.

Baca Juga :  Ada Teriakan ”Air Laut Naik”, yang Sakit pun Digotong ke Pikap

“Tahun ini, akan mendapatkan pembagian SK P3K 128 guru. Mudah-mudahan ini menjadi solusi memenuhi guru-guru yang ada di pinggiran yang ada di daerah-daerah supaya kualitasnya sama dan itu sudah dipetakan oleh kami,” ungkapnya.

Kemudian kata dia, saat ini semua sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka belajar artinya tidak ada membedakan di kota, dipinggir, kurikulum yang berbeda. Lanjutnya peningkatan sarana dan prasarana terus digoyakan melalui dana APBD daerah.

Adapun alasan dari sekolah-sekolah yang kurang perserta didik nya itu diantaranya, Ada yang tidak suka dengan sistem zonasi (sekolah terdekat tak sesuai dengan keinginan), selisih biaya yang tak terlalu jauh, dan kualitas sekolah swasta dengan berbagai program nonakademik yang lebih baik dan sesuai kebutuhan anak ketimbang sekolah negeri, kemudian kurangnya perhatian dari pemerintah, dan masih alasan lainnya. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya