Kepala Sekolah SMAK Seminari, St Fransuskus Asisi Jayapura, Sr. Justanti Rerawati, OSU menyampaikan bahwa pihaknya melihat bahwa Cenderawasih Pos masih menjadi media utama penyebar informasi di Papua. Ada banyak informasi yang dibagikan setiap hari sehingga tak salah pihak sekolah menggandeng Cepos untuk memberikan materi jurnalistik.
Tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia yang utuh. Manusia yang utuh harus memiliki iman, karakter dan nilai-nilai kemanusian. Dalam dunia pendidikan anak-anak harus memiliki tiga hal yakni ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan. Untuk itu, kata Gubernur Apolo, dalam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah harus memperhatikan tiga hal tersebut.
Ia menyebutkan, distrik ini akan menjadi pusat pendidikan yang dimulai dengan program belajar sepanjang hari. Program ini tidak hanya fokus pada belajar terus-menerus yang membosankan, tetapi mencakup pola pendidikan berbasis asrama yang dapat memajukan pendidikan
Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menyampaikan bahwa ANBK ini merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Republik Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Kepada wartawan usai sosialisasi itu, Marlina Flasy mengungkapkan, sosialisasi itu penting dilakukan kepada masyarakat termasuk para pelajar SMK Pariwisata Kota Jayapura yang menjadi sekolah khusus pariwisata di Papua. Sehingga selanjutnya para siswa ini bisa melanjutkan pendidikan tinggi jurusan pariwisata ke Uncen dan tidak harus keluar daerah.
Burman Waromi minta sekolah-sekolah mulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMA/SMK Negeri di Kota Jayapura, agar nantinya dapat menindak lanjuti arahan walikota dan wakil walikota Jayapura. Terutama, terkait biaya-biaya yang membebani orang tua siswa-siswi segera dihapuskan, khususnya biaya masuk sekolah dan biaya kelulusan atau perpisahan.
Pastor menyampaikan bahwa persoalan MBG ini sejatinya menjadi program yang baik asal disiapkan atau disosialisasikan secara baik. "Kalau disiapkan dengan baik, disosialisasikan dengan baik maka ini akan mejadi berkat bagi orang Papua atau anak seluruh Indonesia. Tapi jika ini dijalankan tanpa sosialisasi kemudian langsung dieksekusi maka orang juga akan berfikir dan curiga," katanya kepada Cenderawasih Pos
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Jeni O. Usmani mengatakan, terdapat perbedaan teknis antara wilayah kota dan pedalaman. Di wilayah kota, makanan akan disiapkan di dapur umum dan diantar ke sekolah. Sementara di pedalaman, penyajian makanan dikelola pihak sekolah dengan menunjuk pihak ketiga.
“ Kami Melakukan validasi jumlah penerima program makan bergizi gratis tahap satu di kabupaten Sarmi. Dimana awalnya penerima hanya terdiri dari siswa saja. namun terjadi perubahan dimana ada guru, penjaga sekolah dan petugas kebersihan sekolah pun menerima makan gratis saat waktu belajar,” jelas Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Sarmi Femmy F. Y. Kreeuw, ST.
Makan menurutnya merupakan kebutuhan dasar manusia, sama halnya dengan pendidikan. "Ini kami sampaikan ketika menjadi narasumber dalam seminar sehari dengan tema buat ko dan sa, apakah penting makan bergizi gratis di Papua yang dilaksanakan oleh Panitia Dies Natalis Asrama Mahasiswa Katolik, Tauboria, Abepura Jayapura ke 49 belum lama ini.