JAYAPURA – Harga beras medium hingga premium di pasar tradisional di Kota Jayapura mengalami kenaikan. Hal ini membuat omzet pedagang menurun akibat pembeli yang berkurang.
Salah satu penjual sembako di Pasar Youtefa Abepura, Firman mengatakan kenaikan harga beras disebabkan beberapa faktor, di antaranya akibat beras SPHP dari Bulog yang mengalami kekosongan sejak beberapa bulan terakhir.
“Karena beras SPHP kosong maka kami berinisiatif mendatangkan beras kiriman dari Makassar, harga di pasaran memang murah. Namun lebih murah beras SPHP,” kata Firman, Senin (16/6).
Ia mencontohkan, beras kiriman Makassar karung warna kuning dengan berat 10 kg dijual Rp 150 ribu. Sementara beras SPHP Bulog berat 5 kg dijual Rp 65 ribu.
Dikatakan, beras medium dengan merek Kano mengalami kenaikan Rp 5 ribu/karung. termasuk beras premium merek 99 harganya menjadi Rp 100 ribu berat 5 kg, sedangkan beras medium merek Kano Rp 85 ribu berat 5 kg.
“Kami harap pemerintah melalui Perum Bulog Papua kembali menjual beras SPHP, karena sudah banyak permintaan dari masyarakat dibanding beras lainnya,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Ahmad Syaifullah, salah satu karyawan di toko sembako rempah rempah di jalan masuk Pasar Youtefa Abepura. Ia menyampaikan bahwa harga beras mengalami kenaikan rata-rata Rp 5 ribu /karung untuk beras merek premium.
“Naiknya harga beras membuat konsumen yang berbelanja mengurangi ukuran. Bisanya membeli beras ukuran 25 kg atau 10 kg, namun sekarang dihemat ukuran 5 kg atau cari yang ukuran lebih kecil,” pungkasnya. (dil/fia)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos