Tak kalah mengkhawatirkan, harga tomat yang lazimnya Rp10.000-Rp20.000 per kilogram, kini melambung menjadi Rp45.000 per kilogram. Kondisi ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan polemik di tengah masyarakat.
Meski tergenang dan becek dengan lumpur namun Pasar Induk Youtefa tak pernah sepi dari aktivitas warga. Meski genangan air di setiap los dan jalan membuat kawasan pasar tampak licin dan berlumpur.
Pedagang Pasar Sentral, Mama Rio menjelaskan, kenaikan harga ini dikarenakan Mimika yang kini memasuki musim penghujan. Naiknya harga barang ini kata Mama Rio sudah berlangsung kurang lebih empat hari terakhir.
Kepala Seksi standarisasi perlindungan konsumen dan metrologi legal Disnakerindag Jayawijaya, Loudwik Mosip. S.Si mengatakan, dari Sidak yang dilakukan oleh Disnakerindag terhadap sejumlah toko dan kios di kota Wamena di
Untungnya setelah menjalani penanganan medis, Ujang kini siuman dan sudah bisa duduk. Meski begitu ia akan dirujuk ke Jayapura guna mendapatkan penanganan lebih intens. Untuk pelaku sendiri disinyalir dilakukan oleh KKB
Salah satu penjual sembako di Pasar Youtefa Abepura, Firman mengatakan kenaikan harga beras disebabkan beberapa faktor, di antaranya akibat beras SPHP dari Bulog yang mengalami kekosongan sejak beberapa bulan terakhir.
Kepala Kantor Loka POM di Kabupaten Mimika, Rudolf Bonay menerangkan, informasi itu bermula dari pengelola pasar yang pertama kali menemukan adanya pewarna makanan yang ditambahkan ke ikan oleh oknum pedagang ikan di Pas
Timbangan tersebut kemudian dibawa oleh petugas untuk dilenyapkan guna menghindari terjadinya kecurangan oleh pedagang dalam berniaga. “Jadi timbangan itu tidak bisa diperbaiki lagi. Kita bawa karena kalau misalnya diti
Kawasan Pasar Sentral Hamadi sebelumnya sering dikeluhkan karena semrawut dan sering terjadinya kemacetan arus lalu lintas di depan pasar. Salah satu pemicunya adalah areal atau tempat parkir di depan pasar Hamadi ini, b
Salah satu penjual sembako di Pasar Sentral Hamadi, Ariani mengatakan bahwa penjualan sembako tidak seperti dulu lagi. Pengunjung yang berbelanja menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.