Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Marak Kriminalitas di Wamena, Tuntut Aparat Jamin Keamanan Masyarakat

WAMENA – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jayawijaya melakukan aksi demo di Kantor DPRD Jayawijaya Senin (25/9) kemarin. Aksi ini dilakukan untuk menyikapi situasi Kamtibmas Kota Wamena yang marak dengan kriminalitas yang hingga kini belum terungkap serta menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil bagi masyarakat.

Dari pantauan Cenderawasih Pos hampir semua pedagang yang ada di Kota Wamena menutup tempat usahanya mulai dari Supermaket, Minimarket, Pertokoan, konter HP, restoran, café warung makan hingga warung kaki lima dan juga kios –kios kecil hingga mengakibatkan perekonomian di Kota Wamena lumpuh dan menyulitkan masyarakat.

Korlap Aliansi Masyarakat Jayawijaya Arman Ponto mengakui jika dalam aksi ini ada 6 poin yang menjadi tuntutan masyarakat tuntutan pertama Aliansi Masyarakat Jayawijaya meminta kepada Polres Jayawijaya segera menutup segala bentuk aktifitas yang bersinggungan dengan penyakit Masyarakat, seperti Perjudian dan Penjualan Miras dalam kurun waktu 2 x 24 Jam setelah aksi berlangsung.

“Kedua Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut Polres Jayawijaya untuk meningkatkan Sweeping Senjata Tajam dan juga Sweeping Kendaraan Bermotor secara berkala.”ungkapnya saat melakukan aksi di Halaman Kantor DPRD Jayawijaya Senin (25/9)

Tuntutan ketiga, Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut kepada Polres Jayawijaya meningkatkan Patroli Rutin di wilayah Kabupaten Jayawijaya.  Ke empat Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan kabupaten untuk menjawab kesenjangan sosial yang terjadi selama ini di Kabupaten Jayawijaya.

“Tuntutan ke 5 Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk mendukung segala bentuk giat yang dilakukan oleh Aparat Keamanan (TNI/POLRI) dalam menciptakan situasi Kamtibmas Di Kabupaten Jayawijaya,”tegas Ketua Pemuda Luwu Raya di Jayawijaya itu.

Arman mengaku tujuan dari aksi ini agar sudah jelas agar ada kondisi aman dan damai yang tercipta di Wamena, tidak ada motivasi lain dari aksi ini hanya masalah keamanan saja dan kenyamanan masyarakat sehingga dari Aliansi Masyarakat Jayawijaya yang terlibat dari sabang sampai merauke baik OAP dan Non OAP.

“Untuk kita di Wamena tidak ada sekat untuk OAP maupun Non OAP untuk masalah keamanan bahkan juga lini-lini yang lain,”bebernya

Di tempat yang sama salah satu perwakilan dari Wamena Bonny Lanny menyebutkan pihaknya sempat ikut dan melihat dalam medsos, membuat seakan –akan ada kaplingan, namun sekarang perlu di ketahui masalah keamanan ini semua terlibat tidak terkecuali, kalau ada kegiatan seperti ini ia meminta OAP juga harus terlibat .

Baca Juga :  Percepat Pembangunan Papua Pegunungan, Wamendagri Kunker ke Wamena

“Kalau mau jujur kita OAP asli Jayawijaya masih merasa terancam di atas tanah kita sendiri dengan adanya berbagai kejadian kriminalitas yang terjadi  sehingga perlu ada dukungan semua masyarakat,”tegasnya.

Menyikapi tuntutan dari 21 Paguyuban dari sabang sampai merauke tersebut Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK menyatakan terkait dengan tuntutan mereka terkait miras, perjudian dan patrol keamanan ini sebenarnya sudah sering kali dilakukan pagi siang dan malam,

“Untuk miras ini kita gencar kejar terus  sampai ke tempat-tempat pembuatan, sedangkan untuk masalah Kamtibmas, saya rasa untuk harus ada saling kerjasama dengan masyarakat, pemerintah daerah dalam Hal ini Provinsi dan Kabupaten, kepolisian dan Kodim 1702/Jayawijaya untuk mewujudkan Kamtibmas yang baik,”bebernya

Ia menilai aspirasi ini sangat positif dan mereka juga membubarkan diri dengan tertib, oleh karena itu kedepannya masalah ini akan dirapatkan dengan pemerintah daerah bila perlu memanggil pemerintah dan tokoh adat dari 8 kabupaten di wilayah Papua pegunungan.

Sementara itu Ketua DPRD Jayawijaya Mathias Tabuni menyebutkan masalah keamanan ini merupakan kebutuhan bersama bukan hanya Non OAP sana atau OAP sana tetapi semua yang ada di wilayah ini, oleh karena itu pihaknya akan menseriusi masalah ini an akan menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk disikapi bersama.

“Kita akan panggil semua yang berkepentingan dalam kabupaten Jayawijaya ini untuk membicarakan langkah –langkah yang akan dilakukan dan mencari jalan keluar bersama untuk melihat situasi Kamtibmas ini bersama,”tutupnya. (jo/wen)

Denny/ Cepos

Caption : Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK

Terkendala Alat Bukti dan Saksi Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Penikaman di Jalan Papua

WAMENA – Polres Jayawijaya memastikan belum mendapat titik terang terkait dengan kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia yang terjadi Sabtu kemarin di jalan Papua kemarin, tentunya ini pengungkapan kasus ini terkendala masalah saksi dan bukti lantaran tidak ada satupun warga yang melihat kejadian itu.

Baca Juga :  8 Senpi, 8 Magazine dan 919 Amunisi Dimusnahkan

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK mengakui jika untuk kasus penikaman pihaknya sudah mnelakukanolah TKP, hanya saja yang menjadi kendala penyidik dari Polres Jayawijaya adalah saksi dan alat bukti yang ada untuk mengungkap kasus ini, sementara pengakuan dari pihak keluarga korban juga belum menjurus ke para pelaku.

“jadi dari keterangan keluarga korban kejadian itu saat korban ingin membuka pintu gerbang untuk memasukan kendaraannya ke halaman parkir, namun tiba tiba dan tanpa disadari di tusuk dari belakang oleh pelaku  dan langsung melarikan diri,”ungkapnya Senin (25/9) saat ditemui di Kantor DPRD Jayawijaya.

Heri mengaku, sampai saat ini pihaknya belum tahu secara pasti pelaku yang melakukan penikaman ini jumlahnya berapa orang, karena pada saat itu pihaknya mencari bukti yang ada baik itu saksi maupun rekaman CCTV semua tidak ada.

“kita akan bersama –sama masyarakat yang berdomisili di jalan Papua untuk bersama –sama menindak lanjuti masalah ini sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang mendukung terkait pembunuhan di Jalan Papua,”katanya

Kata Heri Wibowo, Pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku yang sama yang melakukan penikaman di jalan Patimura dan jalan thamrin atau bukan, namun pihaknya akan melakukan pendalaman lagi terkait dengan serangkaian kasus kejahatan yang terjadiu dalam Kota Wamena.

“kita belum tahu apakah pelaku di Jalan Papua ini ada hubungannya dengan pelaku yang melakukan aksi yang sama di Jalan Thamrin dan jalan Patimura beberaa phari lalu atau bukan, namun kita masih terus melakukan pendalaman,”katanya

Kapolres Penambahkan, untuk saat ini pihaknya berharap ada kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan informasi kepada kepolisian agar bisa mengungkap siapa pelaku yang sering kali memberikan terror masalah kabtibmas ini kepada masyarakat dengan begitu situasi dalam Kota wamena bisa kembali kondusif.

“kami sangat berharap ada kerjasama dari masyarakat dalam memberikan informasi terkait dengan kasus –kasus kekerasan yang terjadi dalam Kotya Wamena agar bisa ditindak lanjuti oleh jajara polres Jayawijaya,”tutup Kapolres Jayawijaya. (jo/wen)

WAMENA – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jayawijaya melakukan aksi demo di Kantor DPRD Jayawijaya Senin (25/9) kemarin. Aksi ini dilakukan untuk menyikapi situasi Kamtibmas Kota Wamena yang marak dengan kriminalitas yang hingga kini belum terungkap serta menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil bagi masyarakat.

Dari pantauan Cenderawasih Pos hampir semua pedagang yang ada di Kota Wamena menutup tempat usahanya mulai dari Supermaket, Minimarket, Pertokoan, konter HP, restoran, café warung makan hingga warung kaki lima dan juga kios –kios kecil hingga mengakibatkan perekonomian di Kota Wamena lumpuh dan menyulitkan masyarakat.

Korlap Aliansi Masyarakat Jayawijaya Arman Ponto mengakui jika dalam aksi ini ada 6 poin yang menjadi tuntutan masyarakat tuntutan pertama Aliansi Masyarakat Jayawijaya meminta kepada Polres Jayawijaya segera menutup segala bentuk aktifitas yang bersinggungan dengan penyakit Masyarakat, seperti Perjudian dan Penjualan Miras dalam kurun waktu 2 x 24 Jam setelah aksi berlangsung.

“Kedua Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut Polres Jayawijaya untuk meningkatkan Sweeping Senjata Tajam dan juga Sweeping Kendaraan Bermotor secara berkala.”ungkapnya saat melakukan aksi di Halaman Kantor DPRD Jayawijaya Senin (25/9)

Tuntutan ketiga, Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut kepada Polres Jayawijaya meningkatkan Patroli Rutin di wilayah Kabupaten Jayawijaya.  Ke empat Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan kabupaten untuk menjawab kesenjangan sosial yang terjadi selama ini di Kabupaten Jayawijaya.

“Tuntutan ke 5 Aliansi Masyarakat Jayawijaya menuntut kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk mendukung segala bentuk giat yang dilakukan oleh Aparat Keamanan (TNI/POLRI) dalam menciptakan situasi Kamtibmas Di Kabupaten Jayawijaya,”tegas Ketua Pemuda Luwu Raya di Jayawijaya itu.

Arman mengaku tujuan dari aksi ini agar sudah jelas agar ada kondisi aman dan damai yang tercipta di Wamena, tidak ada motivasi lain dari aksi ini hanya masalah keamanan saja dan kenyamanan masyarakat sehingga dari Aliansi Masyarakat Jayawijaya yang terlibat dari sabang sampai merauke baik OAP dan Non OAP.

“Untuk kita di Wamena tidak ada sekat untuk OAP maupun Non OAP untuk masalah keamanan bahkan juga lini-lini yang lain,”bebernya

Di tempat yang sama salah satu perwakilan dari Wamena Bonny Lanny menyebutkan pihaknya sempat ikut dan melihat dalam medsos, membuat seakan –akan ada kaplingan, namun sekarang perlu di ketahui masalah keamanan ini semua terlibat tidak terkecuali, kalau ada kegiatan seperti ini ia meminta OAP juga harus terlibat .

Baca Juga :  Tim Covid - 19 Pegubin Siap Buka Akses Penerbangan

“Kalau mau jujur kita OAP asli Jayawijaya masih merasa terancam di atas tanah kita sendiri dengan adanya berbagai kejadian kriminalitas yang terjadi  sehingga perlu ada dukungan semua masyarakat,”tegasnya.

Menyikapi tuntutan dari 21 Paguyuban dari sabang sampai merauke tersebut Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK menyatakan terkait dengan tuntutan mereka terkait miras, perjudian dan patrol keamanan ini sebenarnya sudah sering kali dilakukan pagi siang dan malam,

“Untuk miras ini kita gencar kejar terus  sampai ke tempat-tempat pembuatan, sedangkan untuk masalah Kamtibmas, saya rasa untuk harus ada saling kerjasama dengan masyarakat, pemerintah daerah dalam Hal ini Provinsi dan Kabupaten, kepolisian dan Kodim 1702/Jayawijaya untuk mewujudkan Kamtibmas yang baik,”bebernya

Ia menilai aspirasi ini sangat positif dan mereka juga membubarkan diri dengan tertib, oleh karena itu kedepannya masalah ini akan dirapatkan dengan pemerintah daerah bila perlu memanggil pemerintah dan tokoh adat dari 8 kabupaten di wilayah Papua pegunungan.

Sementara itu Ketua DPRD Jayawijaya Mathias Tabuni menyebutkan masalah keamanan ini merupakan kebutuhan bersama bukan hanya Non OAP sana atau OAP sana tetapi semua yang ada di wilayah ini, oleh karena itu pihaknya akan menseriusi masalah ini an akan menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk disikapi bersama.

“Kita akan panggil semua yang berkepentingan dalam kabupaten Jayawijaya ini untuk membicarakan langkah –langkah yang akan dilakukan dan mencari jalan keluar bersama untuk melihat situasi Kamtibmas ini bersama,”tutupnya. (jo/wen)

Denny/ Cepos

Caption : Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK

Terkendala Alat Bukti dan Saksi Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Penikaman di Jalan Papua

WAMENA – Polres Jayawijaya memastikan belum mendapat titik terang terkait dengan kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia yang terjadi Sabtu kemarin di jalan Papua kemarin, tentunya ini pengungkapan kasus ini terkendala masalah saksi dan bukti lantaran tidak ada satupun warga yang melihat kejadian itu.

Baca Juga :  Dua Orang Tua Korban Minta Anaknya Dipulangkan

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK mengakui jika untuk kasus penikaman pihaknya sudah mnelakukanolah TKP, hanya saja yang menjadi kendala penyidik dari Polres Jayawijaya adalah saksi dan alat bukti yang ada untuk mengungkap kasus ini, sementara pengakuan dari pihak keluarga korban juga belum menjurus ke para pelaku.

“jadi dari keterangan keluarga korban kejadian itu saat korban ingin membuka pintu gerbang untuk memasukan kendaraannya ke halaman parkir, namun tiba tiba dan tanpa disadari di tusuk dari belakang oleh pelaku  dan langsung melarikan diri,”ungkapnya Senin (25/9) saat ditemui di Kantor DPRD Jayawijaya.

Heri mengaku, sampai saat ini pihaknya belum tahu secara pasti pelaku yang melakukan penikaman ini jumlahnya berapa orang, karena pada saat itu pihaknya mencari bukti yang ada baik itu saksi maupun rekaman CCTV semua tidak ada.

“kita akan bersama –sama masyarakat yang berdomisili di jalan Papua untuk bersama –sama menindak lanjuti masalah ini sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang mendukung terkait pembunuhan di Jalan Papua,”katanya

Kata Heri Wibowo, Pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku yang sama yang melakukan penikaman di jalan Patimura dan jalan thamrin atau bukan, namun pihaknya akan melakukan pendalaman lagi terkait dengan serangkaian kasus kejahatan yang terjadiu dalam Kota Wamena.

“kita belum tahu apakah pelaku di Jalan Papua ini ada hubungannya dengan pelaku yang melakukan aksi yang sama di Jalan Thamrin dan jalan Patimura beberaa phari lalu atau bukan, namun kita masih terus melakukan pendalaman,”katanya

Kapolres Penambahkan, untuk saat ini pihaknya berharap ada kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan informasi kepada kepolisian agar bisa mengungkap siapa pelaku yang sering kali memberikan terror masalah kabtibmas ini kepada masyarakat dengan begitu situasi dalam Kota wamena bisa kembali kondusif.

“kami sangat berharap ada kerjasama dari masyarakat dalam memberikan informasi terkait dengan kasus –kasus kekerasan yang terjadi dalam Kotya Wamena agar bisa ditindak lanjuti oleh jajara polres Jayawijaya,”tutup Kapolres Jayawijaya. (jo/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya