Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Marthen Kogoya Dinilai Berhasil Memimpin Tolikara

Ribuan Masyarakat Minta Mendagri Perpanjang Kepemimpinan Penjabat Bupati Tolikara

KARUBAGA—Ribuan masyarakat di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan yang tergabung dalam Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara, menggelar aksi damai di Kota Karubaga, Senin (25/9) kemarin.

Mereka turun ke jalan meminta Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memperpanjang masa kepemimpinan Marthen Kogoya, SH.,M.AP sebagai Penjabat Bupati Tolikara. Sebab menurut mereka, Marthen dinilai sukses melakukan sejumlah perubahan dan kemajuan bagi masyarkat selama setahun memimpin Tolikara.

Ribuan masyarakat dari sejumlah distrik ini sejak Pkl. 10.00 WIT melakuikan aksi long march dengan membawa spanduk pernyataan sikap dari arah Gilingbatu, Kolengger, dan Kotabaru menuju Lapangan Merah Putih Karubaga.

Selama kurang lebih tiga jam, sejumlah perwakilan massa melakukan orasi dan ditutup dengan pembacaan delapan (8) poin pernyataan sikap yang ditandatangani oleh perwakilan tokoh agama, adat, intelektual, perempuan, LSM dan tokoh pemuda, serta pimpinan sejumlah OKP di antaranya KNPI Kabupaten Tolikara, GAMKI Tolikara, KPA Tolikara dan PKN Tolikara.

Dalam 8 poin Pernyataan Sikap, Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara dengan tegas menolak proses pengusulan Penjabat Bupati Tolikara yang dilakukan oleh Fraksi di DPRD Tolikara dan sekelompok masyarakat, yang dinilai menyalahi Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun 2023. Sebab seharusnya pengusulan yang benar ialah melalui mekanisme pimpinan DPRD Tolikara yang ditandatangani ketua dan wakil ketua.

“Kami rakyat Kabupaten Tolikara mendukung penuh kepada pimpinan DPRD Tolikara yang telah mengusulkan nama penjabat Bupati Tolikara saat ini yakni Marthen Kogoya, SH.M.AP. Seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh intelektual, tokoh perempuan dan beberapa organisasi LSM di Kabupaten Tolikara sangat mendukung Bapak Marthen Kogoya melanjutkan kepemimpinan sebagai Penjabat Bupati Tolikara sampai tahun 2024,” kata Penanggung Jawab Umum Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara, Kevin Penggu, ST saat membacakan beberapa poin Pernyataan Sikap masyarakat.

Baca Juga :  Tampilkan Capaian 10 Bulan, Pemprov PP Gelar Pameran Pembangunan

Menurut Kevin, fakta yang mendorong digelarnya aksi damai ini adalah masyarakat di 46 distrik dan 541 kampung di Kabupaten Tolikara hari ini sangat merasakan dampak pembangunan di masa kepemimpinan Penjabat Bupati Marthen Kogoya.

Oleh karena itu, masyarakat sangat berharap kepada Mendagri untuk menetapkan kembali Marthen sebagai Penjabat Bupati Tolikara hingga 2024 mendatang.

“Karena masyarakat melihat bukti nyata yang dilakukan selama 11 bulan ia memimpin Tolikara. Pada kesempatan hari ini, kami seluruh masyarakat Tolikara meminta kepada Presiden RI dan Mendagri memohon agar bisa mendengar apa yang kami sampaikan. Ribuan masyarakat yang hadir di sini adalah buktinya,” tegas Kevin.

Kepala Distrik Kai Mendarmin Weya mewakili 46 kepala distrik di Kabupaten Tolikara mengatakan pihaknya sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah di tingkat distrik sangat merasakan sejumlah terobosan pembangunan yang dilakukan oleh Penjabat Bupati Marthen Kogoya selama 11 bulan kepemimpinannya.

“Kami juga merasakan dengan hadirnya Penjabat Bupati Marthen Kogoya, tingkat kehadiran para ASN di seluruh Tolikara, termasuk di  kantor distrik meningkat. Karena beliau sejak awal membangun budaya kerja baru dengan kerja yang disiplin,” katanya.

Baca Juga :  Seleksi Calon Anggota KPU Tolikara dan Yahukimo Dari Tanggal 5-16 Oktober

Menurut Mendarmin, keberhasilan lain yang diapresiasi yaitu terciptanya Kamtibmas. Sejak Marthen Kogoya memimpin Tolikara, wilayah itu sangat aman dan damai. Kesadaran masyarakat akan pentingnya perdamaian pun tumbuh. Ini menjadi modal utama menuju Pemilu Serentak 2024.

“Dan kami minta kepada mahasiswa atau intelektual yang ada di luar Tolikara, stop bicara karena kami yang lebih tahu keadaan di tengah masyarakat. Baru pada masa kepemimpinan Penjabat Bupati Marthen Kogoya ini, kami merasakan ada perhatian pembangunan ke distrik-distrik, jalan, jembatan, Puskemas dilakukan. Ini fakta di lapangan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Marthen Kogoya dilantik menjadi Penjabat Bupati Tolikara oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 18 Oktober 2022 lalu. Marthen yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua ini langsung tancap gas bekerja dengan melakukan sejumlah kebijakan terobosan.

Di antaranya, pendisiplinan Aparatur Sipil Negara, membangun koordinasi lintas sektor untuk menjaga kedamaian dan Kamtibmas, dan membangun sejumlah infrastruktur jalan penghubung di dsitrik dan Kota Karubaga.

Dalam rangka meningkatan Sumber Daya Manusia menuju generasi emas Tolikara, Marthen Kogoya juga melahirkan sejumlah kebijakan inovasi seperti program Sarapan Sehat Anak Sekolah (SARASEHANS) gratis bagi anak-anak PAUD dan SD, membangun kerja sama dengan Surya Institute dalam program pembelajaran dengan Metode Gasing, mengirim mahasiswa melalui Program Beasiswa ADIK, serta membangun Puskesmas Plus di sejumlah distrik terpencil untuk melayani kesehatan masyarakat. (*/humas)

Ribuan Masyarakat Minta Mendagri Perpanjang Kepemimpinan Penjabat Bupati Tolikara

KARUBAGA—Ribuan masyarakat di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan yang tergabung dalam Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara, menggelar aksi damai di Kota Karubaga, Senin (25/9) kemarin.

Mereka turun ke jalan meminta Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memperpanjang masa kepemimpinan Marthen Kogoya, SH.,M.AP sebagai Penjabat Bupati Tolikara. Sebab menurut mereka, Marthen dinilai sukses melakukan sejumlah perubahan dan kemajuan bagi masyarkat selama setahun memimpin Tolikara.

Ribuan masyarakat dari sejumlah distrik ini sejak Pkl. 10.00 WIT melakuikan aksi long march dengan membawa spanduk pernyataan sikap dari arah Gilingbatu, Kolengger, dan Kotabaru menuju Lapangan Merah Putih Karubaga.

Selama kurang lebih tiga jam, sejumlah perwakilan massa melakukan orasi dan ditutup dengan pembacaan delapan (8) poin pernyataan sikap yang ditandatangani oleh perwakilan tokoh agama, adat, intelektual, perempuan, LSM dan tokoh pemuda, serta pimpinan sejumlah OKP di antaranya KNPI Kabupaten Tolikara, GAMKI Tolikara, KPA Tolikara dan PKN Tolikara.

Dalam 8 poin Pernyataan Sikap, Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara dengan tegas menolak proses pengusulan Penjabat Bupati Tolikara yang dilakukan oleh Fraksi di DPRD Tolikara dan sekelompok masyarakat, yang dinilai menyalahi Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun 2023. Sebab seharusnya pengusulan yang benar ialah melalui mekanisme pimpinan DPRD Tolikara yang ditandatangani ketua dan wakil ketua.

“Kami rakyat Kabupaten Tolikara mendukung penuh kepada pimpinan DPRD Tolikara yang telah mengusulkan nama penjabat Bupati Tolikara saat ini yakni Marthen Kogoya, SH.M.AP. Seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh intelektual, tokoh perempuan dan beberapa organisasi LSM di Kabupaten Tolikara sangat mendukung Bapak Marthen Kogoya melanjutkan kepemimpinan sebagai Penjabat Bupati Tolikara sampai tahun 2024,” kata Penanggung Jawab Umum Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara, Kevin Penggu, ST saat membacakan beberapa poin Pernyataan Sikap masyarakat.

Baca Juga :  Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Pj Gubernur Papua Tengah

Menurut Kevin, fakta yang mendorong digelarnya aksi damai ini adalah masyarakat di 46 distrik dan 541 kampung di Kabupaten Tolikara hari ini sangat merasakan dampak pembangunan di masa kepemimpinan Penjabat Bupati Marthen Kogoya.

Oleh karena itu, masyarakat sangat berharap kepada Mendagri untuk menetapkan kembali Marthen sebagai Penjabat Bupati Tolikara hingga 2024 mendatang.

“Karena masyarakat melihat bukti nyata yang dilakukan selama 11 bulan ia memimpin Tolikara. Pada kesempatan hari ini, kami seluruh masyarakat Tolikara meminta kepada Presiden RI dan Mendagri memohon agar bisa mendengar apa yang kami sampaikan. Ribuan masyarakat yang hadir di sini adalah buktinya,” tegas Kevin.

Kepala Distrik Kai Mendarmin Weya mewakili 46 kepala distrik di Kabupaten Tolikara mengatakan pihaknya sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah di tingkat distrik sangat merasakan sejumlah terobosan pembangunan yang dilakukan oleh Penjabat Bupati Marthen Kogoya selama 11 bulan kepemimpinannya.

“Kami juga merasakan dengan hadirnya Penjabat Bupati Marthen Kogoya, tingkat kehadiran para ASN di seluruh Tolikara, termasuk di  kantor distrik meningkat. Karena beliau sejak awal membangun budaya kerja baru dengan kerja yang disiplin,” katanya.

Baca Juga :  Jangan Lengah Kendati Covid-19 Sudah Melandai

Menurut Mendarmin, keberhasilan lain yang diapresiasi yaitu terciptanya Kamtibmas. Sejak Marthen Kogoya memimpin Tolikara, wilayah itu sangat aman dan damai. Kesadaran masyarakat akan pentingnya perdamaian pun tumbuh. Ini menjadi modal utama menuju Pemilu Serentak 2024.

“Dan kami minta kepada mahasiswa atau intelektual yang ada di luar Tolikara, stop bicara karena kami yang lebih tahu keadaan di tengah masyarakat. Baru pada masa kepemimpinan Penjabat Bupati Marthen Kogoya ini, kami merasakan ada perhatian pembangunan ke distrik-distrik, jalan, jembatan, Puskemas dilakukan. Ini fakta di lapangan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Marthen Kogoya dilantik menjadi Penjabat Bupati Tolikara oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 18 Oktober 2022 lalu. Marthen yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua ini langsung tancap gas bekerja dengan melakukan sejumlah kebijakan terobosan.

Di antaranya, pendisiplinan Aparatur Sipil Negara, membangun koordinasi lintas sektor untuk menjaga kedamaian dan Kamtibmas, dan membangun sejumlah infrastruktur jalan penghubung di dsitrik dan Kota Karubaga.

Dalam rangka meningkatan Sumber Daya Manusia menuju generasi emas Tolikara, Marthen Kogoya juga melahirkan sejumlah kebijakan inovasi seperti program Sarapan Sehat Anak Sekolah (SARASEHANS) gratis bagi anak-anak PAUD dan SD, membangun kerja sama dengan Surya Institute dalam program pembelajaran dengan Metode Gasing, mengirim mahasiswa melalui Program Beasiswa ADIK, serta membangun Puskesmas Plus di sejumlah distrik terpencil untuk melayani kesehatan masyarakat. (*/humas)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya