Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Masih Ada Pendarahan, Kondisi Briptu Kristian Cukup Normal

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab saat membesuk Briptu Kristian Paliling di RSUD Nabire, Selasa (19/5). (FOTO: Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Tidak hanya mengunjungi posko yang menjadi TKP perampasan senjata yang dilakukan oleh sekelompok orang, Jumat (15/5) lalu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab  membesuk Briptu Kristian Paliling di RSUD Nabire, Selasa (19/5). 

Briptu Kristian Paliling merupakan korban penganiayaan sekelompok orang dalam kejadian perampasan 3 pucuk senjata di Pospol Pendulangan Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw  menyampaikan, dari keterangan dokter yang menangani Briptu  Kristian, keadaannya cukup normal. “Kami lihat masih ada pendarahan-pendarahan, tapi keterangan para dokter sudah bisa ditangani.  Kita berharap segera bisa sembuh dan boleh pulih seperti sedia kala,” ucap Kapolda Paulus Waterpauw dalam kunjungannya di Nabire, Selasa (19/5).

Baca Juga :  Calon DOB Lembah Roufaer Memenuhi Syarat Administrasi Pemekaran

Briptu Kristian sendiri mengalami luka cukup parah seperti leher, punggung dan belakang kepala. Menurut Kapolda, korban mengalami penganiayaan serius.

Terkait dengan perampasan 3 pucuk senjata milik anggota Pospol Pendulangan Ndeotadi, Distrik Bogobaida, masih dilakukan penyelidikan atau penyidikan untuk membuktikan akar penyebab atau latar belakang terjadinya kekerasan ini, hingga hilangnya atau dirampasnya 3 pucuk senjata itu.

“Kita akan bicara dengan pemerintah setempat agar bagaimana persoalan ini bisa segera diselesaikan dengan baik. Dalam arti kami memerlukan agar senjata yang dirampas itu bisa dikembalikan atau pelaku bisa menyerahkan diri,” kata Kapolda

Dirinya berharap, para tokoh untuk membantu hal ini. Disisi lain, Kapolda juga akan mengevaluasi posisi keadaan anggota di pos itu. Dimana kemungkinan jumlahnya diperbanyak dan diperlengkapi atau tidak.

Baca Juga :  Pemkot dan Pemkab Jayapura Tetap Gunakan Aplikasi SIPD

Selain itu, dalam kunjungannya ke Nabire, Kapolda Papua juga memberikan arahan kepada anggota. Dirinya berharap agar anggota di Nabire dapat memetakan setiap daerah merah Covid, sehingga bisa menekan masyarakat agar untuk tetap tinggal di rumah. Namun harus juga disuplai dengan bantuan bahan makanan, dan paling tidak untuk daerah merah harus semua dirapid test.

Selain itu, anggota selalu bersinergi antara Polri dan TNI serta instansi terkait dalam menangani Pandemi Covid-19 di Kabupaten Nabire. “Kalau bisa, anggota jangan menunggu, kita harus ber inisiatif tinggi,” pintanya.

“Anggota di lapangan harus mendatakan setiap pendistribusian Bansos, apabila ada permainan agar segera dibuatkan laporan,” sambungnya. (fia/nat)

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab saat membesuk Briptu Kristian Paliling di RSUD Nabire, Selasa (19/5). (FOTO: Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Tidak hanya mengunjungi posko yang menjadi TKP perampasan senjata yang dilakukan oleh sekelompok orang, Jumat (15/5) lalu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab  membesuk Briptu Kristian Paliling di RSUD Nabire, Selasa (19/5). 

Briptu Kristian Paliling merupakan korban penganiayaan sekelompok orang dalam kejadian perampasan 3 pucuk senjata di Pospol Pendulangan Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw  menyampaikan, dari keterangan dokter yang menangani Briptu  Kristian, keadaannya cukup normal. “Kami lihat masih ada pendarahan-pendarahan, tapi keterangan para dokter sudah bisa ditangani.  Kita berharap segera bisa sembuh dan boleh pulih seperti sedia kala,” ucap Kapolda Paulus Waterpauw dalam kunjungannya di Nabire, Selasa (19/5).

Baca Juga :  TPNPB Sebut Bebi Kepanjangan Tangan Aparat Keamanan

Briptu Kristian sendiri mengalami luka cukup parah seperti leher, punggung dan belakang kepala. Menurut Kapolda, korban mengalami penganiayaan serius.

Terkait dengan perampasan 3 pucuk senjata milik anggota Pospol Pendulangan Ndeotadi, Distrik Bogobaida, masih dilakukan penyelidikan atau penyidikan untuk membuktikan akar penyebab atau latar belakang terjadinya kekerasan ini, hingga hilangnya atau dirampasnya 3 pucuk senjata itu.

“Kita akan bicara dengan pemerintah setempat agar bagaimana persoalan ini bisa segera diselesaikan dengan baik. Dalam arti kami memerlukan agar senjata yang dirampas itu bisa dikembalikan atau pelaku bisa menyerahkan diri,” kata Kapolda

Dirinya berharap, para tokoh untuk membantu hal ini. Disisi lain, Kapolda juga akan mengevaluasi posisi keadaan anggota di pos itu. Dimana kemungkinan jumlahnya diperbanyak dan diperlengkapi atau tidak.

Baca Juga :  KNPI Papua: KPK Stop ‘Kriminalisasi’ Gubernur Papua

Selain itu, dalam kunjungannya ke Nabire, Kapolda Papua juga memberikan arahan kepada anggota. Dirinya berharap agar anggota di Nabire dapat memetakan setiap daerah merah Covid, sehingga bisa menekan masyarakat agar untuk tetap tinggal di rumah. Namun harus juga disuplai dengan bantuan bahan makanan, dan paling tidak untuk daerah merah harus semua dirapid test.

Selain itu, anggota selalu bersinergi antara Polri dan TNI serta instansi terkait dalam menangani Pandemi Covid-19 di Kabupaten Nabire. “Kalau bisa, anggota jangan menunggu, kita harus ber inisiatif tinggi,” pintanya.

“Anggota di lapangan harus mendatakan setiap pendistribusian Bansos, apabila ada permainan agar segera dibuatkan laporan,” sambungnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya