Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

TPNPB Sebut Bebi Kepanjangan Tangan Aparat Keamanan

Kamal : Para Pelaku Dalam Penyelidikan

JAYAPURA – Insiden pembantaian 8  pekerja PT. Palapa Timur Telematika (PTT) pada 2 Maret lalu di Distrik Beoga Kabupaten Puncak mendapat pernyataan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen.

Keduanya menyatakan bertanggungjawab atas pembantaian tersebut termasuk terhadap Bebi Tabuni salah satu  putera asli Puncak yang ikut tewas. Bebi disebut sebagai kepanjangan tangan aparat keamanan di Ilaga sehingga pantas untuk dihabisi.

“Kami telah  menerima laporan resmi dari Ilaga bahwa Bebi Tabuni yang dibunuh di Beoga bersama dengan orang imigrants Indonesia itu adalah agen informan TNI-Polri yang selalu memberikan informasi keberadaan pasukan TPNPB.  Ia (Bebi Tabuni) juga merupakan penunjuk jalan buat TNI-Polri,” ujar juru bicara TPNPB, Sebby Sembom dalam rilisnya, Kamis (10/3).

Tindakan ini kata Sebby harus diambil karena alasan tadi dan TPNPB  menyampaikan kepada keluarga korban untuk menerima konsekuensi ini.

“Ini merupakan pelajaran bagi orang asli Papua lain yang suka menjadi agen TNI-Polri demi sesuap nasi,” tulis Sebby.

Numbuk Telenggen sebagai komandan operasi TPNPB Kodap Ilaga menurutnya juga telah berkirim pesan kepada manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM dan menyampaikan bahwa Bebi Tabuni adalah agen TNI-Polri.  Pesan Numbuk Telenggen  menyatakan bertangung jawab atas kejadian tersebut. “Pimpinan Numbuk Telenggen bertanggungjawab atas kejadian ini,” tegas Sebby. Sementara Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal singkat menyatakan bahwa saat ini Satgas Gakkum Damai Cartenz masih melaksanakan lidik dan sidik dari insiden pembantaian ini.

Baca Juga :  Waspada! Penularan Lokal Ditemukan di Sejumlah Daerah

“Masih dilakukan penyelidikan terhadap pelaku kekerasan,” singkat Kamal.

Di tempat lain pihak PPT memberi apresiasi atas upaya kerja keras yang dilakukan TNI-Polri  sehingga bisa mengevakuasi para jenazah termasuk menyelamatkan salah satu pekerja. Pihak perusahaan lantas memberi piagam penghargaan. Direktur Utama PT PTT Leon Kakisina memberikan piagam penghargaan yang diterima Kaops Damai Cartenz Kombes Polisi Muhammad Firman. Penyerahan piagam yang berlangsung di lobi Hotel Grand Mozza, Timika, Kabupaten Mimika, Kamis (10/3) dan dihadiri Direktur Operasi PT PTT Eddy Siahaan serta Pejabat Utama Ops Damai Cartenz 2022.

“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Ops Damai Cartenz atas bantuan dan supportnya selama ini, yang mana telah berhasil memulangkan 1 anggota karyawan kami dengan selamat dan mengevakuasi 8 jenazah lainnya yang hingga saat ini telah dikembalikan ke keluarga masing-masing,” tutur Leon.

Baca Juga :  Hampir Seluruh Kampung Sudah Disalurkan Bama

Dihari yang sama, Bupati Puncak Willem Wandik didampingi Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal memberikan bantuan kepada sembilan korban penyerangan KKB sebagai bentuk belasungkawa.

“Keberhasilan evakuasi terhadap sembilan korban penyerangan KKB tersebut juga berkat doa dan dukungan semua pihak untuk Polri dan TNI yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2022,” terang Kamal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada Sabtu (5/3), Satgas Ops Damai Cartenz dibantu TNI dengan waktu sekitar dua jam berhasil mengevakuasi 1 korban selamat yaitu Nelson Sarira dari TKP di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak ke Kabupaten Mimika.

Proses evakuasi berhasil dilakukan pada Senin (7/3) yang dipimpin Kaops Damai Cartenz Kombes Polisi Muhammad Firman. Akses evakuasi pun dilakukan melalui Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Kabupaten Mimika guna mempercepat jalur keberangkatan. Delapan jenazah penyerangan KKB yang berhasil dievakuasi selanjutnya diarahkan ke RSUD Mimika guna dilakukan otopsi. “Dan Selasa (8/3) delapan jenazah karyawan diterbangkan ke daerah masing-masing setelah sebelumnya disemayamkan di Mapolres Mimika,” tutup Kamal.  (ade/nat)

Kamal : Para Pelaku Dalam Penyelidikan

JAYAPURA – Insiden pembantaian 8  pekerja PT. Palapa Timur Telematika (PTT) pada 2 Maret lalu di Distrik Beoga Kabupaten Puncak mendapat pernyataan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen.

Keduanya menyatakan bertanggungjawab atas pembantaian tersebut termasuk terhadap Bebi Tabuni salah satu  putera asli Puncak yang ikut tewas. Bebi disebut sebagai kepanjangan tangan aparat keamanan di Ilaga sehingga pantas untuk dihabisi.

“Kami telah  menerima laporan resmi dari Ilaga bahwa Bebi Tabuni yang dibunuh di Beoga bersama dengan orang imigrants Indonesia itu adalah agen informan TNI-Polri yang selalu memberikan informasi keberadaan pasukan TPNPB.  Ia (Bebi Tabuni) juga merupakan penunjuk jalan buat TNI-Polri,” ujar juru bicara TPNPB, Sebby Sembom dalam rilisnya, Kamis (10/3).

Tindakan ini kata Sebby harus diambil karena alasan tadi dan TPNPB  menyampaikan kepada keluarga korban untuk menerima konsekuensi ini.

“Ini merupakan pelajaran bagi orang asli Papua lain yang suka menjadi agen TNI-Polri demi sesuap nasi,” tulis Sebby.

Numbuk Telenggen sebagai komandan operasi TPNPB Kodap Ilaga menurutnya juga telah berkirim pesan kepada manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM dan menyampaikan bahwa Bebi Tabuni adalah agen TNI-Polri.  Pesan Numbuk Telenggen  menyatakan bertangung jawab atas kejadian tersebut. “Pimpinan Numbuk Telenggen bertanggungjawab atas kejadian ini,” tegas Sebby. Sementara Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal singkat menyatakan bahwa saat ini Satgas Gakkum Damai Cartenz masih melaksanakan lidik dan sidik dari insiden pembantaian ini.

Baca Juga :  Empat Senpi dan Ratusan Amunisi Dimusnahkan

“Masih dilakukan penyelidikan terhadap pelaku kekerasan,” singkat Kamal.

Di tempat lain pihak PPT memberi apresiasi atas upaya kerja keras yang dilakukan TNI-Polri  sehingga bisa mengevakuasi para jenazah termasuk menyelamatkan salah satu pekerja. Pihak perusahaan lantas memberi piagam penghargaan. Direktur Utama PT PTT Leon Kakisina memberikan piagam penghargaan yang diterima Kaops Damai Cartenz Kombes Polisi Muhammad Firman. Penyerahan piagam yang berlangsung di lobi Hotel Grand Mozza, Timika, Kabupaten Mimika, Kamis (10/3) dan dihadiri Direktur Operasi PT PTT Eddy Siahaan serta Pejabat Utama Ops Damai Cartenz 2022.

“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Ops Damai Cartenz atas bantuan dan supportnya selama ini, yang mana telah berhasil memulangkan 1 anggota karyawan kami dengan selamat dan mengevakuasi 8 jenazah lainnya yang hingga saat ini telah dikembalikan ke keluarga masing-masing,” tutur Leon.

Baca Juga :  Panglima TNI Akan Perhatikan Tiga Daerah Rawan

Dihari yang sama, Bupati Puncak Willem Wandik didampingi Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal memberikan bantuan kepada sembilan korban penyerangan KKB sebagai bentuk belasungkawa.

“Keberhasilan evakuasi terhadap sembilan korban penyerangan KKB tersebut juga berkat doa dan dukungan semua pihak untuk Polri dan TNI yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2022,” terang Kamal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada Sabtu (5/3), Satgas Ops Damai Cartenz dibantu TNI dengan waktu sekitar dua jam berhasil mengevakuasi 1 korban selamat yaitu Nelson Sarira dari TKP di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak ke Kabupaten Mimika.

Proses evakuasi berhasil dilakukan pada Senin (7/3) yang dipimpin Kaops Damai Cartenz Kombes Polisi Muhammad Firman. Akses evakuasi pun dilakukan melalui Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Kabupaten Mimika guna mempercepat jalur keberangkatan. Delapan jenazah penyerangan KKB yang berhasil dievakuasi selanjutnya diarahkan ke RSUD Mimika guna dilakukan otopsi. “Dan Selasa (8/3) delapan jenazah karyawan diterbangkan ke daerah masing-masing setelah sebelumnya disemayamkan di Mapolres Mimika,” tutup Kamal.  (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya