Tuesday, May 7, 2024
27.7 C
Jayapura

Penyakit Anthrax Masuk Merauke, 18 Ekor Babi Mati Mendadak 

MERAUKE– Jika selama ini, Pemerintah Kabupaten Merauke terus mengantisipasi masuknya virus ASF salah satu virus yang menyerang babi,  tapi ternyata  virus lainnya yang cukup berbahaya terhadap ternak yakni Anthrax telah masuk Merauke  dan menyerang sejumlah ternak babi di Merauke tepatnya di Distrik Tanah Miring Merauke.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Martha Bayu Wijaya mengungkapkan bahwa jumlah ternak sapi yang ditemukan mati di Distrik Tanah Miring sampai saat ini sebanyak 18 ekor babi.

Pj Otoritas Veteriner Provinsi Papua Selatan drh Rafael Heri Nugroho mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sampel terhadap ternak-ternak Babi yang mati di Distrik  Tanah Miring di  Balai Besar Veteriner Maros dinyatakan positif penyakit Anthrax.     

‘’Setelah dilakukan pengujian organ, maka laporan hasil uji yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros  dinyatakan positif penyakit Anthrax yang disebabkan oleh virus Balilus Antrakis,’’ tandas Rafael Heri Nugroho.

Baca Juga :  Masyarakat Kampung Selil Akhirnya Bisa Nikmati Air Bersih

Penyakit Anthrax ini, jelas dia, selain bisa menular antar hewan juga dapat menular kepada manusia. Karena itu, rekomendasi yang akan dilakukan, lanjut Rafael bahwa sesuai dengan SOP penanganan penytaklit Anthrax, maka pihaknya akan membentuk tim bersama juga dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit tersebut. Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain dengan melakukan pengobatan dengan pemberian antibiotik, vitamin pada ternak yang sakit.

‘’Untuk ternak babi yang terkonfirmasi anthrax akan dilakukan isolasi atau daerah peternakan itu akan kita tutup dan akan kita lakukan  pengobatan treatmen dan kita akan pandu selama 14 hari kedepan apakah penyakit ini dapat kita atasi ,’’ jelasnya.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan lanjut dia adalah menutup lalu lintas yaitu dari ataupun ke Provinsi papua Selatan baik  ternak maupun pangan hasil hewan. Juga antar kabupaten maupun antar  distrik terutama di daerah wabah.

Baca Juga :  Satpol PP Sita Daging Domba, Sapi dan Kerbau

‘’Langkah lainnya adalah kami akan melakukan vaksinasi ternak babi  khususnya di daerah zona hijau. Serta melaksanakan komunikasi, indformasi dan edukasi dalam rangka peningkatan publik warners kepada masyarakat raan bagaimana menangani ternak-ternak yang yang sakit serta bagaimana pemelihaan ternak yang baik dan serta diharapkan kepada peternak dapat melaporkan kasus kematian maupun ternak yang skait kepada petugas hewan setempat atau puskeswan terdekat,’’ terangnya. 

Langkah lainnya yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam rangka penaganan dan pemberantasan penyakit  Anthrax tersebut. (ulo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE– Jika selama ini, Pemerintah Kabupaten Merauke terus mengantisipasi masuknya virus ASF salah satu virus yang menyerang babi,  tapi ternyata  virus lainnya yang cukup berbahaya terhadap ternak yakni Anthrax telah masuk Merauke  dan menyerang sejumlah ternak babi di Merauke tepatnya di Distrik Tanah Miring Merauke.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Martha Bayu Wijaya mengungkapkan bahwa jumlah ternak sapi yang ditemukan mati di Distrik Tanah Miring sampai saat ini sebanyak 18 ekor babi.

Pj Otoritas Veteriner Provinsi Papua Selatan drh Rafael Heri Nugroho mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sampel terhadap ternak-ternak Babi yang mati di Distrik  Tanah Miring di  Balai Besar Veteriner Maros dinyatakan positif penyakit Anthrax.     

‘’Setelah dilakukan pengujian organ, maka laporan hasil uji yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros  dinyatakan positif penyakit Anthrax yang disebabkan oleh virus Balilus Antrakis,’’ tandas Rafael Heri Nugroho.

Baca Juga :  DOB Provinsi Butuh Dukungan Politik Anggaran 

Penyakit Anthrax ini, jelas dia, selain bisa menular antar hewan juga dapat menular kepada manusia. Karena itu, rekomendasi yang akan dilakukan, lanjut Rafael bahwa sesuai dengan SOP penanganan penytaklit Anthrax, maka pihaknya akan membentuk tim bersama juga dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit tersebut. Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain dengan melakukan pengobatan dengan pemberian antibiotik, vitamin pada ternak yang sakit.

‘’Untuk ternak babi yang terkonfirmasi anthrax akan dilakukan isolasi atau daerah peternakan itu akan kita tutup dan akan kita lakukan  pengobatan treatmen dan kita akan pandu selama 14 hari kedepan apakah penyakit ini dapat kita atasi ,’’ jelasnya.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan lanjut dia adalah menutup lalu lintas yaitu dari ataupun ke Provinsi papua Selatan baik  ternak maupun pangan hasil hewan. Juga antar kabupaten maupun antar  distrik terutama di daerah wabah.

Baca Juga :  Kapal Perbaikan SKKL Lepas Makassar Menuju Merauke

‘’Langkah lainnya adalah kami akan melakukan vaksinasi ternak babi  khususnya di daerah zona hijau. Serta melaksanakan komunikasi, indformasi dan edukasi dalam rangka peningkatan publik warners kepada masyarakat raan bagaimana menangani ternak-ternak yang yang sakit serta bagaimana pemelihaan ternak yang baik dan serta diharapkan kepada peternak dapat melaporkan kasus kematian maupun ternak yang skait kepada petugas hewan setempat atau puskeswan terdekat,’’ terangnya. 

Langkah lainnya yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam rangka penaganan dan pemberantasan penyakit  Anthrax tersebut. (ulo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya