"Regulasi ini bukan berarti tidak bisa digunakan di rumah sakit, itu bisa saja berlaku dengan dua syarat. Pertama harus ada rujukan dari Fotocopy KTP dan yang kedua dalam kondisi darurat," ungkapnya. Hernawan berharap masyarakat khususnya peserta BPJS Kesehatan agar tidak mudah percaya dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Olah karena itu, untuk meminimalisir penyebaran penyakit infeksi menular di Kota Jayapura Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Kotaraja rutin melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap para pekerja hiburan malam.
Rabies adalah virus mematikan yang mudah menular dan menyerang susunan saraf pusat baik pada manusia maupun hewan-hewan seperti kera, kucing, kelelawar, maupun hewan berdarah panas lainnya.
Dia mengatakan penyakit yang paling berpotensi terjadi pada saat curah hujan tinggi adalah malaria, diare dan flu. Dirinya juga mewanti-wanti masyarakat terkait potensi penyebaran penyakit diare yang bisa saja terjadi.
Penularan virus ASF dapat melalui penularan langsung yaitu adanya kontak langsung dengan babi tertular ASF, kemudian penularan tidak langsung dapat melalui pakan sisa (swill), orang (peternak, pedagang, dokter hewan, paramedis, anak kandang,dll), fomites (objek atau material yang dapat membawa agen penyakit, antara lain: pakaian, sepatu/sandal, peralatan, kendaraan) Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono mengatakan, tingkat kematian babi yang terkena mencapai 100%.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Papua dr Arry Pongtiku mengatakan meningkatkan kasus PTM disebabkan perubahan gaya hidup. “Terjadi perubahan pola makan, banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan siap saji, konsumsi alkohol dan kurang olahraga. Hal ini turut mempengaruhi penyakit tidak menular,” ucapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (12/12)
Dia menyebutkan Adapun penyakit yang rentan terjadi pada saat musim hujan tinggi misalnya penyebaran nyamuk Malaria. Karena ketika intensitas hujan tinggi Pasti air akan tergenang di mana-mana, sehingga proses pengembangbiakan perindukan nyamuk itu juga cukup tinggi.
Dikatakan bahwa pada 2024 pihaknya menargetkan dapat menemukan penyakit TBC sebanyak 4.000 kasus. “Sehat itu penting, karena jika sakit maka tidak bisa beraktivitas jadi mari melakukan pemeriksaan mandiri dengan dapat diobati," katanya.
“Ini memang fenomenanya seperti itu, turun! Biasanya di awal tahun itu kasus DBD naik jadi masyarakat sudah harus waspada di awal tahun karena di awal tahun itu DBD sudah mulai naik,” ungkap Kamaludin saat ditemui,
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke drg Florida Ohoiwutun ditemui media ini dalam rapat koordinasi bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut mengaku sulit untuk mencapai zero di tahun 2030.