Saturday, February 22, 2025
29.7 C
Jayapura

Akhirnya Sang Peneror, Aske Mabel Dibekuk

Setelah itu, ia bersama rekannya, Nikson Matuan, dan barang bukti berupa empat pucuk senjata api serta ratusan butir amunisi diperlihatkan kepada awak media dalam konferensi pers di Mako Brimob Polda Papua.

“Jadi penangkapannya ini tadi subuh, semoat ada perlawanan namun berhasil dilumpuhkan,” ujar Irjen Patrige saat konferensi pers di Mako Brimob Polda Papua, di Kota Jayapura Papua, Rabu (19/2).

Kapolda Papua Brigjen Patrige Renwarin mengungkapkan bahwa Aske Mabel sebelumnya merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polres Yalimo. Ia kabur dari satuannya setelah melakukan pencurian empat pucuk senjata api jenis AK pada 9 Juni 2024 sekitar pukul 04.00 WIT.

Setelah kabur, berbagai aksi kekerasan terjadi di wilayah tersebut, yang diduga kuat dilakukan oleh Aske bersama anggotanya. Selama dalam pelarian, Aske terlibat dalam sebelas kali aksi kekerasan bersenjata yang mengakibatkan enam korban jiwa. Irjen Patrige menyebut bahwa sebelum Aske melarikan diri, kondisi keamanan di Yalimo relatif aman, namun sejak kepergiannya, situasi keamanan mulai terganggu.

Baca Juga :  Tegas, Yayasan Nonaktifkan Guru Hina Siswanya

“Saat ini, status Aske Mabel telah resmi sebagai disertir kepolisian. Ia telah diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari Dinas Polri melalui sidang yang digelar pada 27 Desember 2024. Pangkat terakhirnya sebelum dipecat adalah Brigadir Dua (Bripda),” tegas Irjen Patrige.

Selain itu, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa selama menjadi buronan, Aske dan anggotanya mendapatkan tambahan amunisi kaliber 5,56 mm dari pihak lain. Dari tangan Aske, aparat mengamankan 71 butir amunisi, sementara dari Nikson Matuan ditemukan 46 butir amunisi dengan jenis yang sama.

“Saat ini, kami masih menyelidiki sumber amunisi tersebut, karena menurut pengakuan Nikson Matuan selama jadi buron, mereka mendapatkan amunisi daei orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga :  900 Prajurit Siap Amankan Tapal Batas RI-PNG di Papua Selatan

Irjen Patrige juga membantah informasi bahwa Aske Mabel telah membentuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) setelah melarikan diri. Hingga saat ini, Polda Papua belum mendapatkan informasi resmi terkait keberadaan kelompok yang dibentuk oleh Aske. Namun, pihaknya mengakui bahwa pasca kaburnya Aske, situasi keamanan di Yalimo menjadi terganggu.

Setelah itu, ia bersama rekannya, Nikson Matuan, dan barang bukti berupa empat pucuk senjata api serta ratusan butir amunisi diperlihatkan kepada awak media dalam konferensi pers di Mako Brimob Polda Papua.

“Jadi penangkapannya ini tadi subuh, semoat ada perlawanan namun berhasil dilumpuhkan,” ujar Irjen Patrige saat konferensi pers di Mako Brimob Polda Papua, di Kota Jayapura Papua, Rabu (19/2).

Kapolda Papua Brigjen Patrige Renwarin mengungkapkan bahwa Aske Mabel sebelumnya merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polres Yalimo. Ia kabur dari satuannya setelah melakukan pencurian empat pucuk senjata api jenis AK pada 9 Juni 2024 sekitar pukul 04.00 WIT.

Setelah kabur, berbagai aksi kekerasan terjadi di wilayah tersebut, yang diduga kuat dilakukan oleh Aske bersama anggotanya. Selama dalam pelarian, Aske terlibat dalam sebelas kali aksi kekerasan bersenjata yang mengakibatkan enam korban jiwa. Irjen Patrige menyebut bahwa sebelum Aske melarikan diri, kondisi keamanan di Yalimo relatif aman, namun sejak kepergiannya, situasi keamanan mulai terganggu.

Baca Juga :  Tiga Pemasok Amunisi ke KKB Diserahkan ke Kejaksaan

“Saat ini, status Aske Mabel telah resmi sebagai disertir kepolisian. Ia telah diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari Dinas Polri melalui sidang yang digelar pada 27 Desember 2024. Pangkat terakhirnya sebelum dipecat adalah Brigadir Dua (Bripda),” tegas Irjen Patrige.

Selain itu, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa selama menjadi buronan, Aske dan anggotanya mendapatkan tambahan amunisi kaliber 5,56 mm dari pihak lain. Dari tangan Aske, aparat mengamankan 71 butir amunisi, sementara dari Nikson Matuan ditemukan 46 butir amunisi dengan jenis yang sama.

“Saat ini, kami masih menyelidiki sumber amunisi tersebut, karena menurut pengakuan Nikson Matuan selama jadi buron, mereka mendapatkan amunisi daei orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemrov Papua Siap Ajukan Draft APBD Perubahan

Irjen Patrige juga membantah informasi bahwa Aske Mabel telah membentuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) setelah melarikan diri. Hingga saat ini, Polda Papua belum mendapatkan informasi resmi terkait keberadaan kelompok yang dibentuk oleh Aske. Namun, pihaknya mengakui bahwa pasca kaburnya Aske, situasi keamanan di Yalimo menjadi terganggu.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya