Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Beberapa Titik di Beoga Dikuasai TNI-Polri

Anggota TNI-Polri yang berhasil memasuki wilayah Beoga melakukan patroli untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat setempat, Kamis (15/4). ( FOTO: Kasatgas Humas Nemangkawi)

40 Warga Sudah Dievakuasi dari Beoga 

JAYAPURA-Ratusan pasukan TNI-Polri berhasil memasuki wilayah Beoga untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat setempat, Kamis (15/4).  Dimana setelah sepekan terakhir kontak tembak menewaskan 3 warga sipil di antaranya dua orang guru dan satu orang tukang ojek di daerah tersebut.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mengatakan, sejak Rabu (14/4) kemarin, pasukan sudah bisa  masuk ke Beoga. Dengan tibanya pasukan ke Beoga maka mempertebal personel yang  telah berada Beoga.

“Teman-teman dari Satgas Nemangkawi dan Satgas Gakum sudah tiba di sana (Beoga-red) untuk melakukan tindakan kepolisian yakni melakukan olah TKP terkait dengan pembakaran gedung sekolah, rumah dan pembunuhan yang sedang terjadi,” ungkap Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan, kemarin (15/4).

Dikatakan, tim sudah menyusun rencana kegiatan lanjutan untuk melakukan penindakan terhadap KKB yang ada di Distrik Beoga.

“Kalau mereka bergeser kita akan lakukan pengejaran untuk memutus mata rantai, sehingga mereka tidak lagi melakukan aksi aksi yang tidak berprikemanusiaan. Kita berharap situasi secara keseluruhan di Intan Jaya maupun di Puncak bisa kita kendalikan dengan baik,” ucap Kapolda.

Kapolda Mathius Fakhiri juga memastikan proses evakuasi warga pendatang yang berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, terus berlangsung. Sejak Rabu (14/4) proses evakuasi sudah berhasil dilakukan.

Dijelaskan, untuk evakuasi tahap pertama pada Rabu sebanyak 14 orang, dan Kamis (15/4)  total sudah 40 orang warga sudah dievakuasi termasuk pasokan logistik sudah bisa sampai di Beoga.

“Dengan telah masuknya Satgas Nemangkawi dan Tim Gakum ke Beoga, langkah-langkah penindakan bisa segera dilakukan,” tegasnya.

Baca Juga :  Proses Administrasi WIUPK Blok Wabu Diminta Dihentikan Sementara

Sementara itu, serangkaian kejadian di distrik Boega Puncak Papua baik itu pembakaran, penembakan tiga orang masyarakat sipil tak bersalah dan pembakaran helikopter dengan cepat direspon oleh Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri.

Kaops Nemangkawi Polri Brigjen Pol Rocyke Harry Langie dan Kaops Nemangkawi TNI Brigjen Tri Budi Utomo memimpin langsung pemulihan situasi Kamtibmas di Distrik Beoga Kabupaten Puncak.

“Puji syukur situasi Kamtibmas masyarakat Beoga berangsur kondusif. Dimana beberapa titik di wilayah Boega, TNI-Polri telah kuasai,” tutur Rocyke. 

Sementara Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudusy menyampaikan, sudah 3 hari dilakukan pergeseran pasukan Ops Nemangkawi TNI-Polri di wilayah Boega Puncak.

Tak hanya itu, Pasukan Ops Nemangkawi TNI-Polri yang berada di Distrik Ilaga juga melakukan penyisiran terhadap KKB dari arah Ilaga menuju Beoga

“Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang. Kami Ops Nemangkawi TNI-Polri akan terus menjaga dan melindungi masyarakat di wilayah Beoga dan sekitarnya. Percayakan kepada Kami, kami berusaha untuk ciptakan situasi kondusif,” tuturnya.

Ia menegaskan, cepat atau lambat KKB ini pasti tertangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka terkait dengan tindakan kriminal yang dilakukan atas pembakaran fasilitas sekolah, penembakan dua guru dan satu tukang ojek. 

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Ahmad Ramadan menuturkan, untuk pembakaran helicopter, memang KKB sengaja berupaya menganggu aktivitas penerbangan. Targetnya, menghambat pasokan bahan pokok, mobilisasi personel hingga memicu evakuasi warga. ”Dalam pembakaran helicopter tidak ada korban jiwa,” ujarnya. 

Baca Juga :  Polisi Grebek Lokasi Penimbunan BBM di Hamadi

Pengejaran hingga saat ini masih terus dilakukan. Namun belum ada tanda KKB itu mampu untuk dilumpuhkan. ”TNI dan Polri masih melakukan pengejaran terus, walau dalam kondisi alam yang sulit,” paparnya. 

Warga juga sempat dengan terpaksa melakukan pengungsian. Tercatat ada ratusan kepala keluarga di Distrik Sugapa yang mengungsi akibat ulah KKB. Namun, Polri memastikan bahwa pengungsian sudah tidak ada. 

Kasubsatgas Multimedia Operasi Nemangkawi AKBP Arief Fajar Satria menuturkan, tim terjun langsung ke Intan Jaya dan menemukan fakta bahwa masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing. ”Saya harap masyarakat tidak percaya dengan informasi yang tidak jelas. Sudah tidak ada lagi pengungsian,” paparnya. 

Dia memastikan keamanan di Intan Jaya telah kondusif. Satgas Nemangkawi bersama dengan masyarakat akan menjamin ketertiban dan keamanan. ”Situasi telah aman,” tuturnya dalam keterangan tertulisnya. 

Tidak hanya itu, Polri juga melakukan trauma healing terhadap anak muda Distrik Sugap. Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan menjelaskan, trauma healing ini diperlukan karena anak muda di distrik tersebut sering kali melihat KKB melakukan aksi penembakan. ”Konflik dapat diredakan keamanan dipulihkan tapi psikologis anak dan remaja juga perlu untuk diperhatikan,” ujarnya. 

Sementara Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat –Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom belum merespon saat dihubungi Jawa Pos (grup Cenderawasih Pos) terkait peningkatan aktivitas penyerangan terhadap warga tersebut. Sebby yang hanya bisa dihubungi melalui pesan singkat itu tidak menjawab hingga berita ini ditulis.  (fia/idr/nat)

Anggota TNI-Polri yang berhasil memasuki wilayah Beoga melakukan patroli untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat setempat, Kamis (15/4). ( FOTO: Kasatgas Humas Nemangkawi)

40 Warga Sudah Dievakuasi dari Beoga 

JAYAPURA-Ratusan pasukan TNI-Polri berhasil memasuki wilayah Beoga untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat setempat, Kamis (15/4).  Dimana setelah sepekan terakhir kontak tembak menewaskan 3 warga sipil di antaranya dua orang guru dan satu orang tukang ojek di daerah tersebut.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mengatakan, sejak Rabu (14/4) kemarin, pasukan sudah bisa  masuk ke Beoga. Dengan tibanya pasukan ke Beoga maka mempertebal personel yang  telah berada Beoga.

“Teman-teman dari Satgas Nemangkawi dan Satgas Gakum sudah tiba di sana (Beoga-red) untuk melakukan tindakan kepolisian yakni melakukan olah TKP terkait dengan pembakaran gedung sekolah, rumah dan pembunuhan yang sedang terjadi,” ungkap Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan, kemarin (15/4).

Dikatakan, tim sudah menyusun rencana kegiatan lanjutan untuk melakukan penindakan terhadap KKB yang ada di Distrik Beoga.

“Kalau mereka bergeser kita akan lakukan pengejaran untuk memutus mata rantai, sehingga mereka tidak lagi melakukan aksi aksi yang tidak berprikemanusiaan. Kita berharap situasi secara keseluruhan di Intan Jaya maupun di Puncak bisa kita kendalikan dengan baik,” ucap Kapolda.

Kapolda Mathius Fakhiri juga memastikan proses evakuasi warga pendatang yang berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, terus berlangsung. Sejak Rabu (14/4) proses evakuasi sudah berhasil dilakukan.

Dijelaskan, untuk evakuasi tahap pertama pada Rabu sebanyak 14 orang, dan Kamis (15/4)  total sudah 40 orang warga sudah dievakuasi termasuk pasokan logistik sudah bisa sampai di Beoga.

“Dengan telah masuknya Satgas Nemangkawi dan Tim Gakum ke Beoga, langkah-langkah penindakan bisa segera dilakukan,” tegasnya.

Baca Juga :  Abisai Rollo Serahkan Satu Ekor Babi 

Sementara itu, serangkaian kejadian di distrik Boega Puncak Papua baik itu pembakaran, penembakan tiga orang masyarakat sipil tak bersalah dan pembakaran helikopter dengan cepat direspon oleh Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri.

Kaops Nemangkawi Polri Brigjen Pol Rocyke Harry Langie dan Kaops Nemangkawi TNI Brigjen Tri Budi Utomo memimpin langsung pemulihan situasi Kamtibmas di Distrik Beoga Kabupaten Puncak.

“Puji syukur situasi Kamtibmas masyarakat Beoga berangsur kondusif. Dimana beberapa titik di wilayah Boega, TNI-Polri telah kuasai,” tutur Rocyke. 

Sementara Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudusy menyampaikan, sudah 3 hari dilakukan pergeseran pasukan Ops Nemangkawi TNI-Polri di wilayah Boega Puncak.

Tak hanya itu, Pasukan Ops Nemangkawi TNI-Polri yang berada di Distrik Ilaga juga melakukan penyisiran terhadap KKB dari arah Ilaga menuju Beoga

“Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang. Kami Ops Nemangkawi TNI-Polri akan terus menjaga dan melindungi masyarakat di wilayah Beoga dan sekitarnya. Percayakan kepada Kami, kami berusaha untuk ciptakan situasi kondusif,” tuturnya.

Ia menegaskan, cepat atau lambat KKB ini pasti tertangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka terkait dengan tindakan kriminal yang dilakukan atas pembakaran fasilitas sekolah, penembakan dua guru dan satu tukang ojek. 

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Ahmad Ramadan menuturkan, untuk pembakaran helicopter, memang KKB sengaja berupaya menganggu aktivitas penerbangan. Targetnya, menghambat pasokan bahan pokok, mobilisasi personel hingga memicu evakuasi warga. ”Dalam pembakaran helicopter tidak ada korban jiwa,” ujarnya. 

Baca Juga :  Proses Administrasi WIUPK Blok Wabu Diminta Dihentikan Sementara

Pengejaran hingga saat ini masih terus dilakukan. Namun belum ada tanda KKB itu mampu untuk dilumpuhkan. ”TNI dan Polri masih melakukan pengejaran terus, walau dalam kondisi alam yang sulit,” paparnya. 

Warga juga sempat dengan terpaksa melakukan pengungsian. Tercatat ada ratusan kepala keluarga di Distrik Sugapa yang mengungsi akibat ulah KKB. Namun, Polri memastikan bahwa pengungsian sudah tidak ada. 

Kasubsatgas Multimedia Operasi Nemangkawi AKBP Arief Fajar Satria menuturkan, tim terjun langsung ke Intan Jaya dan menemukan fakta bahwa masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing. ”Saya harap masyarakat tidak percaya dengan informasi yang tidak jelas. Sudah tidak ada lagi pengungsian,” paparnya. 

Dia memastikan keamanan di Intan Jaya telah kondusif. Satgas Nemangkawi bersama dengan masyarakat akan menjamin ketertiban dan keamanan. ”Situasi telah aman,” tuturnya dalam keterangan tertulisnya. 

Tidak hanya itu, Polri juga melakukan trauma healing terhadap anak muda Distrik Sugap. Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan menjelaskan, trauma healing ini diperlukan karena anak muda di distrik tersebut sering kali melihat KKB melakukan aksi penembakan. ”Konflik dapat diredakan keamanan dipulihkan tapi psikologis anak dan remaja juga perlu untuk diperhatikan,” ujarnya. 

Sementara Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat –Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom belum merespon saat dihubungi Jawa Pos (grup Cenderawasih Pos) terkait peningkatan aktivitas penyerangan terhadap warga tersebut. Sebby yang hanya bisa dihubungi melalui pesan singkat itu tidak menjawab hingga berita ini ditulis.  (fia/idr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya