Wednesday, May 8, 2024
25.7 C
Jayapura

Diduga Korban Pembunuhan, Jenazah Ditemukan di Depan Ruko

OLAH TKP: Tim Inafsis Polres Jayawijaya saat melakukan identifikasi terhadap jenazah Latianus Lokobal yang ditemukan di depan Ruko Pasar Wouma Rabu (20/1) pagi.  ( FOTO:Denny/Cepos)

WAMENA-Warga Sepuratan Pasar Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Rabu (20/1) kemarin pagi sekira pukul 05.30 WIT., digegerkan dengan penemuan jenazah seorang.

Di tubuh korban ditemukan luka tusuk dan sabetan benda tajam. Polisi menduga, pemuda yang diketahui bernama Latianus Lokobal ini merupakan korban pembunuhan.

Setelah dilakukan identifikasi dan olah TKP, jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Wamena. Dari hasil visum luar diketahui, terdapat luka di bagian kepala korban. Selain itu, 4 luka tusuk di bagian perut, luka tusuk di bagian belakang dan luka potong pada jari telunjuk kanan.

Pihak keluarga juga telah mengambil jenazah korban dan membuat laporan polisi di Mapolres Jayawijaya. Kapolres Jayawijaya, AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM., yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus pembunuhan tersebut. Jenazah korban menurutnya sudah diambil pihak keluarga dan dibawa ke Kampung Megapura.

Baca Juga :  Revisi UU Otsus ini adalah Bagian dari Terobosan Baru

“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini, Kami mengimbau masyarakat khususnya keluarga korban untuk menahan diri dengan tidak melakukan aksi-aksi yang dapat merugikan masyarakat dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian,” pintanya, Rabu (20/1) kemarin.

Menurutnya, penyidik Polres Jayawijaya saat ini masih melakukan pengembangan dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Rumaropen mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban terlihat bersama enam orang temannya mengonsumsi minuman keras.

“Dari 6 orang yang mabuk bersama dengan korban ini sementara dilakukan pemeriksaan untuk pengembangan, disesuaikan dengan waktu hingga korban ditemukan,” jelasnya

Rumaropen menyesalkan terjadinya kasus pembunuhan ini. Dimana lagi-lagi, minuman keras menjadi pemicu terjadinya tindak kriminal. Dirinya mengakui, beberapa kasus kriminal di wilayah hukum Polres Jayawijaya, pelakunya rata-rata mengonsumsi Miras. Untuk itu, miras menjadi sumber pemicu kriminal di Jayawijaya.

Baca Juga :  Satu Hercules Untuk Angkut Pengungsi ke Wamena

“Kami sudah mengambil langkah-langkah dengan melakukan razia senjata tajam dan tempat penjualan Miras  lokal maupun pabrikan. Pelakunya juga sudah kami proses hukum. Semuanya kita kenakan undang -undang pangan bagi siapa yang menjual minuman lokal. Di sini yang terpenting yaitu kesadaran masyarakat. Karena Miras selalu memakan korban jiwa lewat tindakan kriminal,” ucapnya. (jo/nat)

OLAH TKP: Tim Inafsis Polres Jayawijaya saat melakukan identifikasi terhadap jenazah Latianus Lokobal yang ditemukan di depan Ruko Pasar Wouma Rabu (20/1) pagi.  ( FOTO:Denny/Cepos)

WAMENA-Warga Sepuratan Pasar Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Rabu (20/1) kemarin pagi sekira pukul 05.30 WIT., digegerkan dengan penemuan jenazah seorang.

Di tubuh korban ditemukan luka tusuk dan sabetan benda tajam. Polisi menduga, pemuda yang diketahui bernama Latianus Lokobal ini merupakan korban pembunuhan.

Setelah dilakukan identifikasi dan olah TKP, jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Wamena. Dari hasil visum luar diketahui, terdapat luka di bagian kepala korban. Selain itu, 4 luka tusuk di bagian perut, luka tusuk di bagian belakang dan luka potong pada jari telunjuk kanan.

Pihak keluarga juga telah mengambil jenazah korban dan membuat laporan polisi di Mapolres Jayawijaya. Kapolres Jayawijaya, AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM., yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus pembunuhan tersebut. Jenazah korban menurutnya sudah diambil pihak keluarga dan dibawa ke Kampung Megapura.

Baca Juga :  Musim Hujan Diprediksi Sampai April

“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini, Kami mengimbau masyarakat khususnya keluarga korban untuk menahan diri dengan tidak melakukan aksi-aksi yang dapat merugikan masyarakat dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian,” pintanya, Rabu (20/1) kemarin.

Menurutnya, penyidik Polres Jayawijaya saat ini masih melakukan pengembangan dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Rumaropen mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban terlihat bersama enam orang temannya mengonsumsi minuman keras.

“Dari 6 orang yang mabuk bersama dengan korban ini sementara dilakukan pemeriksaan untuk pengembangan, disesuaikan dengan waktu hingga korban ditemukan,” jelasnya

Rumaropen menyesalkan terjadinya kasus pembunuhan ini. Dimana lagi-lagi, minuman keras menjadi pemicu terjadinya tindak kriminal. Dirinya mengakui, beberapa kasus kriminal di wilayah hukum Polres Jayawijaya, pelakunya rata-rata mengonsumsi Miras. Untuk itu, miras menjadi sumber pemicu kriminal di Jayawijaya.

Baca Juga :  Vaksin Sinovac Diakui WHO

“Kami sudah mengambil langkah-langkah dengan melakukan razia senjata tajam dan tempat penjualan Miras  lokal maupun pabrikan. Pelakunya juga sudah kami proses hukum. Semuanya kita kenakan undang -undang pangan bagi siapa yang menjual minuman lokal. Di sini yang terpenting yaitu kesadaran masyarakat. Karena Miras selalu memakan korban jiwa lewat tindakan kriminal,” ucapnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya