Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Sudah Ratusan Orang Mengungsi ke Nabire

JAYAPURA – Polres Dogiyai merilis perkembangan situasi terkini dan penanganan kasus pasca aksi kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai beberapa waktu lalu.

Konferensi pers yang berlangsung di Mapolres Dogiyai, Rabu (16/11), dihadiri oleh Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf. Doni firmansyah dan Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu.

Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa kasus tersebut berawal dari kejadian lakalantas pada Sabtu, 12 November 2022 pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai Arah Jalan Kamu Selatan yang mengakibatkan 1 korban anak kecil  atas nama Noldi Goo berusia 5 tahun meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Dari kejadian itu kemudian berimbas pada aksi anarkis oleh sejumlah massa yang melakukan tindakan pengrusakan dan pembakaran terhadap sejumlah rumah, ruko, kios, kendaraan termasuk beberapa fasilitas perkantoran pemerintah daerah Kabupaten Dogiyai serta tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap masyarakat,” kata Kombes Faisal dalam konferensi pers.

Terkait kerugian materiil, Kombes Faisal mengatakan, sementara ini dapat terdatakan imbas pembakaran pasca kerusuhan sebanyak 27 Unit rumah tinggal, 51 Unit kios, 9 Unit rumah kostan, 9 Unit Ruko, 11 Unit Truck, 20 Unit Sepeda motor, 1 Unit alat berat Excavator dan 6 Unit bangunan pemerintahan.

“Perkantoran pemda Pemda Dogiyai, yang dibakar yakni Kantor Dukcapil, Kantor Dinas Keuangan, Kantor Dinas BPMK, Kantor Dinas Inspektorat, Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Dinas BKD,” ucapnya.

  Sedangkan untuk korban jiwa dan luka-luka pasca kejadian kerusuhan, sebanyak 1 orang meninggal dunia atas nama Iqbal (29), korban luka sebanyak 3 orang, dan korban luka panah dari aparat kepolisian sebanyak 4 orang. Selain itu terdapat, 11 karyawan PT. FMB yang pada saat itu belum ditemukan.

Baca Juga :  Moment Natal Jangan Dijadikan Mimbar Politik!

Namun saat ini aparat gabungan telah menemukan 10 orang karyawan dalam keadaan selamat dan 1 pekerja lagi atas nama Joni dalam proses pencarian.

Mirisnya dari peristiwa yang terjadi menyebabkan adanya gelombang pengungsian dari masyarakat pendatang sejumlah 356 orang yang terbagi di beberapa lokasi yakni Polres Dogiyai 39 orang pengungsi, Pos Raider 113 Pamrahwan Aceh 54 orang, Makoramil Moenamani 120 orang, Pos Paskhas Monamani 29 orang, Kompleks Gereja GPDI 100 orang dan Kompleks Gereja GKI Koinonia 10 orang.

“Dari hasil pantauan di lapangan, sebagian masyarakat pendatang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire dengan menggunakan kendaraan lajuran kurang lebih sudah sebanyak 55 kendaraan lajuran yang mengantarkan pengungsi ke Nabire semenjak pasca kejadian kerusuhan,” jelas Direskrimum.

Namun pasca kejadian tersebut pihak Kepolisian juga telah mengambil Langkah-langkah untuk perkuatan sispam kota dalam rangka pemulihan situasi pasca kejadian dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, para tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait pemulihan situasi kamtibmas.

“Kami juga sudah membuka palang di beberapa lokasi mobilisasi kendaraan jalur utama maupun jalur lingkungan dan mengamankan perbaikan jaringan listrik yang sempat lumpuh di beberapa lokasi oleh petugas PLN,” ungkapnya.

Lalu untuk upaya pengungkapan  kasus lakalantas, kasus pembakaran, penganiayaan dan pembunuhan akan dilakukan penegakan hukum melalui prosedur hukum yang berlaku termasuk proses hukum oknum pelaku yang terlibat dalam aksi kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2022.

“Tim gabungan akan melanjutkan olah TKP di 2 titik lokasi yakni lokasi pembakaran kendaraan truck dan alat berat excavator di Kampung Kogegu Distrik Kamu Selatan maupun lokasi penjarahan di Kompleks Bambu Kuning Kampung Ekimanida Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai,” tandasnya.

Baca Juga :  Bentrok Dua Kelompok, 14 Orang Luka-luka

  Dari kejadian ini, Satuan Reskrim Polres Polres Dogiyai di bantu backup Penyidik Satreskrim Polres Nabire termasuk penyidik dari Satgas Gakkum Damai Cartenz sudah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang sebagai saksi korban kerugian materiil dan korban penganiayaan dan kemungkinan akan bertambah karena kebanyakan posisi saksi korban saat ini sudah menuju ke Kabupaten Nabire.

Sementara itu, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf. Doni firmansyah, M. han menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kepolisian dalam hal ini Polres Dogiyai senantiasa untuk memulihkan kamtibmas di Kabupaten Dogiyai kusus nya di Distrik Kamu karena sentra memulihkan perekonomian di Kabupaten Dogiyai.

Dandim juga meminta media bisa memberikan pemberitaan yang sifatnya meningkatkan moral dan juga moril dari seluruh lapisan masyarakat serta percayakan proses penegakan hukum kepada pihak kepolisian.

Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu mengatakan, pihaknya akan melangsungkan olah TKP di dua titik di Kampung Bukapa, kemudian pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan tokoh-tokoh masyarakat terkait dengan keinginan masyarakat kita untuk segera lakukan pembersihan di beberapa titik yang mengalami kebakaran untuk mempercepat situasi ekonomi, sehingga masyarakat bisa Kembali berjualan.

“Kami imbau kepada semua masyarakat Kabupaten Dogiyai baik penduduk asli maupun pendatang bahwa sesunggunya pemulihan situasi di Kabupaten Dogiyai ini tidak bisa kita TNI-Polri saja yang kerja artinya kita mau melihat suatu perubahan, kemajuan yang signifikan di Kabupaten Dogiyai,” pungkasnya. (ade/wen)

JAYAPURA – Polres Dogiyai merilis perkembangan situasi terkini dan penanganan kasus pasca aksi kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai beberapa waktu lalu.

Konferensi pers yang berlangsung di Mapolres Dogiyai, Rabu (16/11), dihadiri oleh Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf. Doni firmansyah dan Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu.

Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa kasus tersebut berawal dari kejadian lakalantas pada Sabtu, 12 November 2022 pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai Arah Jalan Kamu Selatan yang mengakibatkan 1 korban anak kecil  atas nama Noldi Goo berusia 5 tahun meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Dari kejadian itu kemudian berimbas pada aksi anarkis oleh sejumlah massa yang melakukan tindakan pengrusakan dan pembakaran terhadap sejumlah rumah, ruko, kios, kendaraan termasuk beberapa fasilitas perkantoran pemerintah daerah Kabupaten Dogiyai serta tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap masyarakat,” kata Kombes Faisal dalam konferensi pers.

Terkait kerugian materiil, Kombes Faisal mengatakan, sementara ini dapat terdatakan imbas pembakaran pasca kerusuhan sebanyak 27 Unit rumah tinggal, 51 Unit kios, 9 Unit rumah kostan, 9 Unit Ruko, 11 Unit Truck, 20 Unit Sepeda motor, 1 Unit alat berat Excavator dan 6 Unit bangunan pemerintahan.

“Perkantoran pemda Pemda Dogiyai, yang dibakar yakni Kantor Dukcapil, Kantor Dinas Keuangan, Kantor Dinas BPMK, Kantor Dinas Inspektorat, Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Dinas BKD,” ucapnya.

  Sedangkan untuk korban jiwa dan luka-luka pasca kejadian kerusuhan, sebanyak 1 orang meninggal dunia atas nama Iqbal (29), korban luka sebanyak 3 orang, dan korban luka panah dari aparat kepolisian sebanyak 4 orang. Selain itu terdapat, 11 karyawan PT. FMB yang pada saat itu belum ditemukan.

Baca Juga :  Papua Harus Dijadikan Percontohan Kehidupan Beragama di Indonesia 

Namun saat ini aparat gabungan telah menemukan 10 orang karyawan dalam keadaan selamat dan 1 pekerja lagi atas nama Joni dalam proses pencarian.

Mirisnya dari peristiwa yang terjadi menyebabkan adanya gelombang pengungsian dari masyarakat pendatang sejumlah 356 orang yang terbagi di beberapa lokasi yakni Polres Dogiyai 39 orang pengungsi, Pos Raider 113 Pamrahwan Aceh 54 orang, Makoramil Moenamani 120 orang, Pos Paskhas Monamani 29 orang, Kompleks Gereja GPDI 100 orang dan Kompleks Gereja GKI Koinonia 10 orang.

“Dari hasil pantauan di lapangan, sebagian masyarakat pendatang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire dengan menggunakan kendaraan lajuran kurang lebih sudah sebanyak 55 kendaraan lajuran yang mengantarkan pengungsi ke Nabire semenjak pasca kejadian kerusuhan,” jelas Direskrimum.

Namun pasca kejadian tersebut pihak Kepolisian juga telah mengambil Langkah-langkah untuk perkuatan sispam kota dalam rangka pemulihan situasi pasca kejadian dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, para tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait pemulihan situasi kamtibmas.

“Kami juga sudah membuka palang di beberapa lokasi mobilisasi kendaraan jalur utama maupun jalur lingkungan dan mengamankan perbaikan jaringan listrik yang sempat lumpuh di beberapa lokasi oleh petugas PLN,” ungkapnya.

Lalu untuk upaya pengungkapan  kasus lakalantas, kasus pembakaran, penganiayaan dan pembunuhan akan dilakukan penegakan hukum melalui prosedur hukum yang berlaku termasuk proses hukum oknum pelaku yang terlibat dalam aksi kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2022.

“Tim gabungan akan melanjutkan olah TKP di 2 titik lokasi yakni lokasi pembakaran kendaraan truck dan alat berat excavator di Kampung Kogegu Distrik Kamu Selatan maupun lokasi penjarahan di Kompleks Bambu Kuning Kampung Ekimanida Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai,” tandasnya.

Baca Juga :  Papua Salah Satu Provinsi Paling Bagus Dalam Pemeliharaan Hutan Tutupan

  Dari kejadian ini, Satuan Reskrim Polres Polres Dogiyai di bantu backup Penyidik Satreskrim Polres Nabire termasuk penyidik dari Satgas Gakkum Damai Cartenz sudah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang sebagai saksi korban kerugian materiil dan korban penganiayaan dan kemungkinan akan bertambah karena kebanyakan posisi saksi korban saat ini sudah menuju ke Kabupaten Nabire.

Sementara itu, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf. Doni firmansyah, M. han menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kepolisian dalam hal ini Polres Dogiyai senantiasa untuk memulihkan kamtibmas di Kabupaten Dogiyai kusus nya di Distrik Kamu karena sentra memulihkan perekonomian di Kabupaten Dogiyai.

Dandim juga meminta media bisa memberikan pemberitaan yang sifatnya meningkatkan moral dan juga moril dari seluruh lapisan masyarakat serta percayakan proses penegakan hukum kepada pihak kepolisian.

Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu mengatakan, pihaknya akan melangsungkan olah TKP di dua titik di Kampung Bukapa, kemudian pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan tokoh-tokoh masyarakat terkait dengan keinginan masyarakat kita untuk segera lakukan pembersihan di beberapa titik yang mengalami kebakaran untuk mempercepat situasi ekonomi, sehingga masyarakat bisa Kembali berjualan.

“Kami imbau kepada semua masyarakat Kabupaten Dogiyai baik penduduk asli maupun pendatang bahwa sesunggunya pemulihan situasi di Kabupaten Dogiyai ini tidak bisa kita TNI-Polri saja yang kerja artinya kita mau melihat suatu perubahan, kemajuan yang signifikan di Kabupaten Dogiyai,” pungkasnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya