Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

TNI Tak Akan Tinggal Diam

Soal Ancaman KKB yang Akan Menembak Penjabat Bupati Nduga

SENTANI– Adanya ancaman dari Panglima TPNPB Kodap III Ndugama, Derakma, Brigjen Egianus Kogoya yang akan menembak Penjabat Bupati Nduga Edison Gwijangge ditanggapi langsung Pangdam XXVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan. Kepada wartawan, Pangdam menegaskan pihaknya belum mendengar hal tersebut.

“Penyampaian itu disampaikan hanya di media dan kami belum mendengar,”ungkapnya usai upacara HUT TNI ke-78 di Lapangan Rugby Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Kamis (5/10), kemarin.

Menurutnya ancaman tersebut yang disampaikan ke media tentu harus dikroscek lagi kebenarannya, dan TNI tetap selalu mengantisipasi hal-hal keamanan sekecil apapun di Tanah Papua.

TNI tidak pernah lengah dalam bertugas untuk melindungi masyarakat, pejabat pemerintah di Tanah Papua dengan kekuatan penuhnya, sehingga jika belum ada informasi langsung ancaman yang diberikan tersebut kepada TNI tentu ini tetap menjadi perhatian TNI.

Sekedar diketahui, dari rilis yang beredar di media, Egianus Kogoya meminta rombongan pemerintah tidak masuk ke wilayah Nduga dalam upaya membantu pembebasan pilot Susi Air.

Ia mengingatkan, jika pesawat rombongan Pj. Bupati memaksa masuk, pihaknya akan membakar pesawat dan menyandera pilot.

Baca Juga :  Pesta Sumpah Pemuda

Egianus juga  sudah perintahkan 13 batalion dan 3 Kowip Kodap III Ndugama-Derakma siap melawan, Bahkan siapa pun yang berusaha masuk ke Nduga, Egianus Kogoya mengaku pasukannya siap menembak mereka.

Disinggung tentang upaya pembebasan pilot susi air yang sudah 8 bulan belum juga dilakukan menurut Pangdam XVII/Cenderawasih pihaknya terus melakukan upaya pembebasan sandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens walaupun belum membuahkan hasil. Karena  proses mediasi buntu.

“Kami terus melakukan pemantauan maupun melaporkan perkembangan yang ada terkait kondisi pilot belum juga dibebaskan, memang sampai saat ini pilot masih ada di hutan dengan kelompoknya Egianus Kogoya,”ungkapnya.

Kata Pangdam, dalam upaya melakukan pembebasan sandera pilot Susi Air, pihaknya tetap mengutamakan keselamatan pilot sehingga upaya yang dilakukan adalah mengedepankan negosiasi.

Pasalnya, saat ini kondisinya pilot masih baik kelompok Egianus Kogoya masih menjaga pilot dengan baik sehingga tidak jadi masalah.

“Upaya kami membebaskan pilot Susi Air tentu tetap mengendepankan negosiasi dan sampai saat ini kondisinya (pilot) masih baik, mereka (Kelompok Egianus) masih menjaga pilot dengan baik sehingga tidak ada masalah,”jelasnya.

Baca Juga :  Kecewa, Gedung  Kantor DPMK Supiori di Palang Oleh Tenaga Honorernya.

Lalu, bagaimana dengan penemuan senjata serta amunisi milik KKB di Pegunungan Bintang dan sekitarnya, Jenderal bintang dua itu menegaskan pihaknya akan lebih ketat dalam bertugas di daerah perbatasan.

“Memang senjata api ditemukan dan yang digunakan KKB berasal dari Negara PNG berdasarkan nomor serinya, tentunya kita akan terus mengawasi daerah perbatasan RI -PNG,  apabila ada penyelendupan senjata tentu harus kita tidak tegas dan tangkap siapapun dia,”ungkapnya.

  Pangdam menegaskan, di daerah perbatasan ada prajurit Satgas yang bertugas mengamankan daerah perbatasan NKRI dengan negara lain dan melakukan pengawasan serta mencegah adanya  tindakan kriminal atau ancaman gangguan dari negara lain, maka dengan adanya penangkapan senjata api dari KKB yang diselundupkan dari daerah perbatasan PNG tentu Kodam akan terus melakukan penjagaan  ketat setiap pergerakan yang mengarah di daerah perbatasan RI -PNG.

  Selian itu, meminta prajurit Satgas di daerah perbatasan harus benar benar bisa bertugas dengan teliti mengawasi setiap aktifitas yang dilakukan masyarakat maupun melakukan patroli di setiap jalan yang berpotensi bisa dilewati untuk hal tindakan berbahaya (dil/wen)

Soal Ancaman KKB yang Akan Menembak Penjabat Bupati Nduga

SENTANI– Adanya ancaman dari Panglima TPNPB Kodap III Ndugama, Derakma, Brigjen Egianus Kogoya yang akan menembak Penjabat Bupati Nduga Edison Gwijangge ditanggapi langsung Pangdam XXVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan. Kepada wartawan, Pangdam menegaskan pihaknya belum mendengar hal tersebut.

“Penyampaian itu disampaikan hanya di media dan kami belum mendengar,”ungkapnya usai upacara HUT TNI ke-78 di Lapangan Rugby Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Kamis (5/10), kemarin.

Menurutnya ancaman tersebut yang disampaikan ke media tentu harus dikroscek lagi kebenarannya, dan TNI tetap selalu mengantisipasi hal-hal keamanan sekecil apapun di Tanah Papua.

TNI tidak pernah lengah dalam bertugas untuk melindungi masyarakat, pejabat pemerintah di Tanah Papua dengan kekuatan penuhnya, sehingga jika belum ada informasi langsung ancaman yang diberikan tersebut kepada TNI tentu ini tetap menjadi perhatian TNI.

Sekedar diketahui, dari rilis yang beredar di media, Egianus Kogoya meminta rombongan pemerintah tidak masuk ke wilayah Nduga dalam upaya membantu pembebasan pilot Susi Air.

Ia mengingatkan, jika pesawat rombongan Pj. Bupati memaksa masuk, pihaknya akan membakar pesawat dan menyandera pilot.

Baca Juga :  Misi Jauhi Zona Degradasi

Egianus juga  sudah perintahkan 13 batalion dan 3 Kowip Kodap III Ndugama-Derakma siap melawan, Bahkan siapa pun yang berusaha masuk ke Nduga, Egianus Kogoya mengaku pasukannya siap menembak mereka.

Disinggung tentang upaya pembebasan pilot susi air yang sudah 8 bulan belum juga dilakukan menurut Pangdam XVII/Cenderawasih pihaknya terus melakukan upaya pembebasan sandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens walaupun belum membuahkan hasil. Karena  proses mediasi buntu.

“Kami terus melakukan pemantauan maupun melaporkan perkembangan yang ada terkait kondisi pilot belum juga dibebaskan, memang sampai saat ini pilot masih ada di hutan dengan kelompoknya Egianus Kogoya,”ungkapnya.

Kata Pangdam, dalam upaya melakukan pembebasan sandera pilot Susi Air, pihaknya tetap mengutamakan keselamatan pilot sehingga upaya yang dilakukan adalah mengedepankan negosiasi.

Pasalnya, saat ini kondisinya pilot masih baik kelompok Egianus Kogoya masih menjaga pilot dengan baik sehingga tidak jadi masalah.

“Upaya kami membebaskan pilot Susi Air tentu tetap mengendepankan negosiasi dan sampai saat ini kondisinya (pilot) masih baik, mereka (Kelompok Egianus) masih menjaga pilot dengan baik sehingga tidak ada masalah,”jelasnya.

Baca Juga :  Bripda Steven Randongkir Dikebumikan di Biak

Lalu, bagaimana dengan penemuan senjata serta amunisi milik KKB di Pegunungan Bintang dan sekitarnya, Jenderal bintang dua itu menegaskan pihaknya akan lebih ketat dalam bertugas di daerah perbatasan.

“Memang senjata api ditemukan dan yang digunakan KKB berasal dari Negara PNG berdasarkan nomor serinya, tentunya kita akan terus mengawasi daerah perbatasan RI -PNG,  apabila ada penyelendupan senjata tentu harus kita tidak tegas dan tangkap siapapun dia,”ungkapnya.

  Pangdam menegaskan, di daerah perbatasan ada prajurit Satgas yang bertugas mengamankan daerah perbatasan NKRI dengan negara lain dan melakukan pengawasan serta mencegah adanya  tindakan kriminal atau ancaman gangguan dari negara lain, maka dengan adanya penangkapan senjata api dari KKB yang diselundupkan dari daerah perbatasan PNG tentu Kodam akan terus melakukan penjagaan  ketat setiap pergerakan yang mengarah di daerah perbatasan RI -PNG.

  Selian itu, meminta prajurit Satgas di daerah perbatasan harus benar benar bisa bertugas dengan teliti mengawasi setiap aktifitas yang dilakukan masyarakat maupun melakukan patroli di setiap jalan yang berpotensi bisa dilewati untuk hal tindakan berbahaya (dil/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya