WAMENA-Polres Jayawijaya masih mengantisipasi jangan sampai ada bentrokan antara masyarakat dari kasus penyerangan yang dilakukan warga kampung Waga-waga ke Koramil Kurulu sebab ada beberapa rumah warga di Kampung Yiwika yang juga dibakar, sehingga antisipasi pengamanan dilakukan agar tak timbul bentrokan fisik sesama masyarakat.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK menyatakan, pihaknya masih konsentrasi untuk pengamanan di Distrik Kurulu akibat dari penyerangan yang dilakukan sabtu Dinihari kemarin lantaran warga dari Kampung Waga –waga terprovokasi isu penculikan, hal ini dilakukan agar tidak ada bentrokan fisik sesama masyarakat sebab ada warga yang rumahnya juga dibakar dalam penyerangan itu.
“Kita masih mengantisipasi pengamanan di Distrik Kurulu, jangan sampai ada bentrokan sesama masyarakat, artinya jangan sampai warga yang menjadi korban dari aksi penyerangan itu melakukan penyerangan kembali, ini yang perlu kita antisipasi,” ungkapnya Senin (1/5) saat ditemui di Polres Jayawijaya.
Ia mengaku telah mengumpulkan pihak-pihak dari kampung Yiwika sebagai korban dan juga kampung Waga –waga guna melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan masalah ini dan masyarakat sudah menyepakati untuk penyelesaian masalah ini akan dilakukan Rabu (3/5) besok di Polsek Kurulu.
“Sudah disepakati bersama untuk penyelesaian masalah ini akan dilakukan di Polsek Kurulu dan selama menunggu waktu penyelesaian, kami tidak ingin adanya aksi –aksi dari masyarakat oleh karena itu kita terus antisipasi,” kata Mantan Kasubid Propam Polda Papua.
Pihaknya juga terus memantau perkembangan masyarakat dari Polsek Kurulu, serta juga melakukan patroli sampai ke Kampung Waga –waga, hasilnya sampai dengan saat ini wilayah tersebut masih terpantau aman terkendali pasca aksi penyerangan sampai dengan hari ini.
“Sampai dengan saat ini situasi masih aman terkendali masyarakat juga masih menunggu waktu untuk menyelesaikan kasus ini, kita harapkan semua bisa berjalan dengan aman sampai pada saat pertemuan dan menemukan solusi yang dapat diterima,” beber Heri Wibowo (jo/wen)
WAMENA-Polres Jayawijaya masih mengantisipasi jangan sampai ada bentrokan antara masyarakat dari kasus penyerangan yang dilakukan warga kampung Waga-waga ke Koramil Kurulu sebab ada beberapa rumah warga di Kampung Yiwika yang juga dibakar, sehingga antisipasi pengamanan dilakukan agar tak timbul bentrokan fisik sesama masyarakat.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK menyatakan, pihaknya masih konsentrasi untuk pengamanan di Distrik Kurulu akibat dari penyerangan yang dilakukan sabtu Dinihari kemarin lantaran warga dari Kampung Waga –waga terprovokasi isu penculikan, hal ini dilakukan agar tidak ada bentrokan fisik sesama masyarakat sebab ada warga yang rumahnya juga dibakar dalam penyerangan itu.
“Kita masih mengantisipasi pengamanan di Distrik Kurulu, jangan sampai ada bentrokan sesama masyarakat, artinya jangan sampai warga yang menjadi korban dari aksi penyerangan itu melakukan penyerangan kembali, ini yang perlu kita antisipasi,” ungkapnya Senin (1/5) saat ditemui di Polres Jayawijaya.
Ia mengaku telah mengumpulkan pihak-pihak dari kampung Yiwika sebagai korban dan juga kampung Waga –waga guna melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan masalah ini dan masyarakat sudah menyepakati untuk penyelesaian masalah ini akan dilakukan Rabu (3/5) besok di Polsek Kurulu.
“Sudah disepakati bersama untuk penyelesaian masalah ini akan dilakukan di Polsek Kurulu dan selama menunggu waktu penyelesaian, kami tidak ingin adanya aksi –aksi dari masyarakat oleh karena itu kita terus antisipasi,” kata Mantan Kasubid Propam Polda Papua.
Pihaknya juga terus memantau perkembangan masyarakat dari Polsek Kurulu, serta juga melakukan patroli sampai ke Kampung Waga –waga, hasilnya sampai dengan saat ini wilayah tersebut masih terpantau aman terkendali pasca aksi penyerangan sampai dengan hari ini.
“Sampai dengan saat ini situasi masih aman terkendali masyarakat juga masih menunggu waktu untuk menyelesaikan kasus ini, kita harapkan semua bisa berjalan dengan aman sampai pada saat pertemuan dan menemukan solusi yang dapat diterima,” beber Heri Wibowo (jo/wen)
