Monday, May 13, 2024
24.7 C
Jayapura

Suara Generasi Muda Berpotensi Jadi Penentu di Pemilu 2024, Tapi Harus Waspada

JAKARTA-Suara kaum muda yang mencapai 55 persen dari suara pemlih aktif pada Pemilu 2024 menempatkan generasi muda sebagai salah satu penentu dalam pesta demokrasi di tahun depan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, dari jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 278,70 juta jiwa, hampir 55 persen merupakan anak muda dan ini merupakan gelombang besar dan sejarah Pemilu Indonesia. Hal itu terungkap dalam webinar bertajuk ‘Suara Muda, Suara Penentu’ yang diselenggarakan oleh Apahabar Community, Selasa (31/10).

Pengamat Komunikasi Universitas Gadja Mada, Nyarwi Ahmad dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, sejauh ini anak muda berpotensi menjadi penentu Pemilu 2024, namun mereka harus menjaga momen tersebut agar tidak hanya dimanfaatkan oleh elite dan partai tertentu.

Baca Juga :  Delapan Fraksi Setujui RUU TPKS

Baginya sejauh ini banyak partai yang mengatasnamakan anak muda, dengan menggalang isu-isu terkait anak muda namun sebenarnya kurang menyentuh anak muda secara langsung.

“Misalkan di media sosial. Bila kita tracking isu anak mudanya seputar Gibran. Sangat minim  menemukan voice tentang anak muda yang kuat berkaitan dengan suara mereka tentang politik,” kata Nyarwi.

Karena itu, ia mengajak anak muda untuk menjaga momen ini, dengan sadar akan posisi mereka agar  benar-benar mamanfaatkan kekuatannya dalam menentukan pemimpin terbaik untuk kemajuan negeri.

“Saya berpikir kalau anak muda tidak memanfaatkan Pemilu kali ini, akan sangat disayangkan, karena tidak menjadi momentum bagi mereka. Perlu menghadirkan anak muda yang punya privilege tertentu dan hadir dalam Pemilu. Ini menjadi momen mereka,” tuturnya.

Baca Juga :  Pembayaran TPP ASN Pemkab Jayawijaya Segera Diproses

JAKARTA-Suara kaum muda yang mencapai 55 persen dari suara pemlih aktif pada Pemilu 2024 menempatkan generasi muda sebagai salah satu penentu dalam pesta demokrasi di tahun depan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, dari jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 278,70 juta jiwa, hampir 55 persen merupakan anak muda dan ini merupakan gelombang besar dan sejarah Pemilu Indonesia. Hal itu terungkap dalam webinar bertajuk ‘Suara Muda, Suara Penentu’ yang diselenggarakan oleh Apahabar Community, Selasa (31/10).

Pengamat Komunikasi Universitas Gadja Mada, Nyarwi Ahmad dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, sejauh ini anak muda berpotensi menjadi penentu Pemilu 2024, namun mereka harus menjaga momen tersebut agar tidak hanya dimanfaatkan oleh elite dan partai tertentu.

Baca Juga :  Menko PMK Pastikan Biaya Perawatan Pasien Hepatitis Ditanggung BPJS Kesehatan

Baginya sejauh ini banyak partai yang mengatasnamakan anak muda, dengan menggalang isu-isu terkait anak muda namun sebenarnya kurang menyentuh anak muda secara langsung.

“Misalkan di media sosial. Bila kita tracking isu anak mudanya seputar Gibran. Sangat minim  menemukan voice tentang anak muda yang kuat berkaitan dengan suara mereka tentang politik,” kata Nyarwi.

Karena itu, ia mengajak anak muda untuk menjaga momen ini, dengan sadar akan posisi mereka agar  benar-benar mamanfaatkan kekuatannya dalam menentukan pemimpin terbaik untuk kemajuan negeri.

“Saya berpikir kalau anak muda tidak memanfaatkan Pemilu kali ini, akan sangat disayangkan, karena tidak menjadi momentum bagi mereka. Perlu menghadirkan anak muda yang punya privilege tertentu dan hadir dalam Pemilu. Ini menjadi momen mereka,” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Diminta Sukseskan Tahapan Pemilu

Berita Terbaru

Artikel Lainnya