Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Gudang Bulog Nyaris Kosong,  ASN, TNI-Polri Terancam Tidak Terima Beras

MERAUKE – Untuk pertama kalinya dalam  kurun wkatu  10 tahun,  Perum Bulog Merauke mengalami defisit penyimpanan di dalam gudang yang membuat perusahaan plat merah tersebut  mengharuskan mendatangkan beras dari luar Merauke.   

Kepala Perum Bulog Merauke Firman Mando saat ditemui media ini di Kantornya, Kamis (25/5) mengungkapkan, stok yang ada di gudang saat ini tinggal 89 ton yang terdiri dari  Gudang Maro 5 ton, Gudang Tanah Miring 45 ton dan Gudang Candra Jaya Kurik 39 ton.

Sementara setiap bulannya,  kebutuhan jatah  ASN dan TNI/Polri sebanyak 450 ton. Sedangkan untuk gudang yang ada di Tanah Merah sebanyak 288 ton dengan kebutuhan  setiap bulannya sekitar 50 ton.

‘’Saat ini,  stok yang ada di gudang kita di Merauke tersisa 89 ton. Selain kita harus memenuhi jatah beras ASN dan TNI Polri, kita juga sekarang menyiapkan bantuan  dalam rangka ketahanan pangan kepada masyarakat dengan jatah 10 Kg  setiap keluarga penerima manfaat,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Anthrax, Penyebab Kematian Ratusan Ekor Ternak Sapi di Merauke

    Dengan stok yang tersisa tersebut, diakui  Firman Mando bahwa untuk  jatah beras Juni , kemungkinan besar sebagiaan distribusi beras untuk ASN dan TNI-Polri tersebut mengalami penundaan.

    ‘’Kita  akan mendatangkan beras dari Surabaya sebanyak  2.000 ton untuk memenuhi kebutuhan kita, di mana  beras tersebut akan datang secara bertahap. Minggu pertama Juni sebanyak 150 ton, lalu minggu kedua 150 ton lagi. Ini karena kapasitas  kontainer yang terbatas.  Saya sudah lapor ke Pj Gubernur Papua Selatan dan telah mendapatkan  izin  dari beliau,’’ jelasnya.

   Firman Mando  menjelaskan bahwa gudang Bulog Merauke yang mulai kosong tersebut dikarenakan  stok di penggilingan beras di lapangan lagi kosong. Kalaupun ada, harganya di atas harga pembelian Bulog.

Baca Juga :  Gerindra Dukung Romanus-Riduwan

‘’Kalau beberapa tahun lalu, kita Bulog yang dikejar-kejar pengusaha penggilan  mulai tahun lalu  sampai sekarang  kita yang kejar-kejar penggilingan tapi  stoknya memang kosong. Kalaupun ada, harga jual diatas harga pembelian yang ditetapkan  pemerintah,’’ tandasnya.

Ditambahkan, dalam 5 bulan terakhir sejak Januari  sampai Merauke, beras yang diserap Bulog  Merauke baru mencapai  1.082 ton. (ulo/tho)

MERAUKE – Untuk pertama kalinya dalam  kurun wkatu  10 tahun,  Perum Bulog Merauke mengalami defisit penyimpanan di dalam gudang yang membuat perusahaan plat merah tersebut  mengharuskan mendatangkan beras dari luar Merauke.   

Kepala Perum Bulog Merauke Firman Mando saat ditemui media ini di Kantornya, Kamis (25/5) mengungkapkan, stok yang ada di gudang saat ini tinggal 89 ton yang terdiri dari  Gudang Maro 5 ton, Gudang Tanah Miring 45 ton dan Gudang Candra Jaya Kurik 39 ton.

Sementara setiap bulannya,  kebutuhan jatah  ASN dan TNI/Polri sebanyak 450 ton. Sedangkan untuk gudang yang ada di Tanah Merah sebanyak 288 ton dengan kebutuhan  setiap bulannya sekitar 50 ton.

‘’Saat ini,  stok yang ada di gudang kita di Merauke tersisa 89 ton. Selain kita harus memenuhi jatah beras ASN dan TNI Polri, kita juga sekarang menyiapkan bantuan  dalam rangka ketahanan pangan kepada masyarakat dengan jatah 10 Kg  setiap keluarga penerima manfaat,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Penerima BPNT di Merauke Hanya 9.000 Lebih

    Dengan stok yang tersisa tersebut, diakui  Firman Mando bahwa untuk  jatah beras Juni , kemungkinan besar sebagiaan distribusi beras untuk ASN dan TNI-Polri tersebut mengalami penundaan.

    ‘’Kita  akan mendatangkan beras dari Surabaya sebanyak  2.000 ton untuk memenuhi kebutuhan kita, di mana  beras tersebut akan datang secara bertahap. Minggu pertama Juni sebanyak 150 ton, lalu minggu kedua 150 ton lagi. Ini karena kapasitas  kontainer yang terbatas.  Saya sudah lapor ke Pj Gubernur Papua Selatan dan telah mendapatkan  izin  dari beliau,’’ jelasnya.

   Firman Mando  menjelaskan bahwa gudang Bulog Merauke yang mulai kosong tersebut dikarenakan  stok di penggilingan beras di lapangan lagi kosong. Kalaupun ada, harganya di atas harga pembelian Bulog.

Baca Juga :  Gara-gara HP, Seorang Pelajar Tikam Kakak Kelasnya

‘’Kalau beberapa tahun lalu, kita Bulog yang dikejar-kejar pengusaha penggilan  mulai tahun lalu  sampai sekarang  kita yang kejar-kejar penggilingan tapi  stoknya memang kosong. Kalaupun ada, harga jual diatas harga pembelian yang ditetapkan  pemerintah,’’ tandasnya.

Ditambahkan, dalam 5 bulan terakhir sejak Januari  sampai Merauke, beras yang diserap Bulog  Merauke baru mencapai  1.082 ton. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya