Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Persoalan Papua Adalah Persoalan Bangsa

JAYAPURA – Setelah dilakukan serah terima jabatan pada Selasa (23/5) di Aula Jenderal Besar A.H Nasution, Mabes TNI, Jakarta, proses lepas sambut Pangdam XVII/Cenderawasih akhirnya dilakukan di Makodam, Kamis (25/5) kemarin. Pangdam sebelumnya, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa digantikan Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Proses ini diawali dengan penerimaan dimana Mayjen Izak bersama istri turun  di depan gapura Kodam kemudian disambut oleh Kasdam, Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha untuk selanjutnya berjalan menuju Makodam.

Dalam perjalanan seluruh prajurit menyanyikan lagu selamat datang kepada pejabat baru hingga akhirnya sampai di teras Makodam langsung disambut Mayjen TNI Saleh Mustafa dan istri.

Usai itu dilakukan prosesi penghormatan pataka Kodam XVII Cenderawasih selanjutnya penyerahan pasukan dan perangkatnya. Kepada wartawan Mayjen Saleh Mustafa menyampaikan bahwa ia memiliki kesan yang luar biasa selama mengabdi di Papua. Meski tak lama namun ia merasakan tantangan yang luar biasa. Iapun berterimakasih karena bisa diberi kesempatan untuk belajar langsung dari masyarakat.

Baca Juga :  Pembagian Bantuan Bapok Belum Maksimal

‘’Kesannya sangat luar biasa karena saya justru banyak belajar dari masyarakat. Dari aspek hubungan masyarakat dalam lingkungan keagamaan lalu adat istiadat kemudian kerjasama dengan pemerintah daerah dan ini sangat baik,” kata Saleh Mustafa kemarin.

Ia bahkan melihat  ada role model yang bisa diterapkan oleh daerah lain. Papua dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain khususnya soal toleransi.

Sekalipun mayoritasnya Kristen namun warga bisa memberi kesempatan yang sama bagi pemeluk agama lain untuk beribadah dan tak ada kendala sama  sekali. ‘’Saya menemukan satu ikatan persaudaraan yang sangat mendalam karena saya juga orang timur. Jadi bukan soal keriting tambut dan berkulit hitam tapi semua basodara,’’ tambahya.

Baca Juga :  Ketiga Capres Serius Ingin Selesaikan Persoalan Papua

Mustafa mengakui mengabdi di Papua memiliki tantangan tugas tersendiri namun ia sangat menikmati itu . Baginya perlu satu keseriusan dan upaya yang sungguh – sungguh, turun bersama masyarakat dan mendengarkan langsung dengan masyarakat itu akan jauh lebih baik,” imbuhnya.

  Diapun memuji pejabat baru, Izak Pangemanan yang menurutnya Izak lebih paham soal Papua karena orang lama. ‘’ Yang lebih menguasai Papua adalah pak Izak dan di bawah kepemimpinan pak Izak saya berharap semakin sukses dan mencari solusi yang tepat dan terarah untuk persoalan di Papua ini,” imbuhnya. (ade/wen)

JAYAPURA – Setelah dilakukan serah terima jabatan pada Selasa (23/5) di Aula Jenderal Besar A.H Nasution, Mabes TNI, Jakarta, proses lepas sambut Pangdam XVII/Cenderawasih akhirnya dilakukan di Makodam, Kamis (25/5) kemarin. Pangdam sebelumnya, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa digantikan Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Proses ini diawali dengan penerimaan dimana Mayjen Izak bersama istri turun  di depan gapura Kodam kemudian disambut oleh Kasdam, Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha untuk selanjutnya berjalan menuju Makodam.

Dalam perjalanan seluruh prajurit menyanyikan lagu selamat datang kepada pejabat baru hingga akhirnya sampai di teras Makodam langsung disambut Mayjen TNI Saleh Mustafa dan istri.

Usai itu dilakukan prosesi penghormatan pataka Kodam XVII Cenderawasih selanjutnya penyerahan pasukan dan perangkatnya. Kepada wartawan Mayjen Saleh Mustafa menyampaikan bahwa ia memiliki kesan yang luar biasa selama mengabdi di Papua. Meski tak lama namun ia merasakan tantangan yang luar biasa. Iapun berterimakasih karena bisa diberi kesempatan untuk belajar langsung dari masyarakat.

Baca Juga :  Bantah Ditegur Namun Siap Kembalikan Tiga Unit Mobil

‘’Kesannya sangat luar biasa karena saya justru banyak belajar dari masyarakat. Dari aspek hubungan masyarakat dalam lingkungan keagamaan lalu adat istiadat kemudian kerjasama dengan pemerintah daerah dan ini sangat baik,” kata Saleh Mustafa kemarin.

Ia bahkan melihat  ada role model yang bisa diterapkan oleh daerah lain. Papua dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain khususnya soal toleransi.

Sekalipun mayoritasnya Kristen namun warga bisa memberi kesempatan yang sama bagi pemeluk agama lain untuk beribadah dan tak ada kendala sama  sekali. ‘’Saya menemukan satu ikatan persaudaraan yang sangat mendalam karena saya juga orang timur. Jadi bukan soal keriting tambut dan berkulit hitam tapi semua basodara,’’ tambahya.

Baca Juga :  Ketiga Capres Serius Ingin Selesaikan Persoalan Papua

Mustafa mengakui mengabdi di Papua memiliki tantangan tugas tersendiri namun ia sangat menikmati itu . Baginya perlu satu keseriusan dan upaya yang sungguh – sungguh, turun bersama masyarakat dan mendengarkan langsung dengan masyarakat itu akan jauh lebih baik,” imbuhnya.

  Diapun memuji pejabat baru, Izak Pangemanan yang menurutnya Izak lebih paham soal Papua karena orang lama. ‘’ Yang lebih menguasai Papua adalah pak Izak dan di bawah kepemimpinan pak Izak saya berharap semakin sukses dan mencari solusi yang tepat dan terarah untuk persoalan di Papua ini,” imbuhnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya