Thursday, November 21, 2024
26.7 C
Jayapura

Mpox Bisa Mematikan, Cacar Biasa Tidak

JAYAPURA-Informasi terkait kasus virus cacar monyet atau Mpox di RSUD Abepura pekan kemarin sempat heboh di berbagai media masa, setelah dikonfirmasi, ternyata pasien tersebut hanya cacar biasa.

   Direktur RSUD Abepura melalui Kabid Yanmed RSUD Abepura, dr. Monalisa A. Manufandu menjelaskan cacar biasa dengan virus Mpox memiliki perbedaan dengan cacar air biasa. Perbedaan yang paling umum, Mpox akan terjadi pembesaran kelenjar getah bening, atau dalam bahasa medis limfadenopati. Sementara cacar air tidak.

   Kemudian suhu tubuh, jika terkena virus Mpox, suhu tubuh akan meningkat lebih dari 38 derajat celcius, kemudian akan ada tanda-tanda meruam pada kulit. Namun akan muncul secara bertahap yang biasanya akan muncul setiap satu atau dua hari sekali.

   Sementara cacar air biasa, memang muncul ruam ruam pada kulit, akan tetapi muncul secara bersamaan, namun hanya kecil dan suhu tubuh akan ada dibawa 38 derajat celcius, atau demam biasa.

   Cacar biasa dan Mpox sama-sama disebabkan karena virus. Hanya saja perbedaannya Mpox dapat berkembang melalui hewan, baik itu monyet maupun hewan lainnya seperti tikus. Kemudian melalui kontak seksual utamanya kontak seksual sesama jenis, sementara cacar air biasa tidak.

Baca Juga :  Biayai 20 Paket Pekerjaan, Pemkot Kucurkan Rp 80 M Lebih

   “Tidak menutup kemungkinan juga bisa disebabkan karena kontak seksual terhadap lawan jenis yang bukan pasangan. Sehingga diharapkan tidak berhubungan seksual di luar pasangan,” jelas dr. Mona di ruang kerjanya, Rabu (11/9).

   Awal mula gejala klinis munculnya virus Mpox diantaranya, demam dengan suhu 38 derajat celcius, terjadi nyeri otot maupun persendian, kemudian pembesaran kelenjar getah bening dan muncul ruam ruam pada kulit yang muncul secara bertahap.

   Adapun penyebaran virus Mpox ini sangat cepat, dibandingkan cacar air, itu bisa melalui getah, tapi juga karena faktor kontak seksual fisik khususnya sesama jenis maupun penyebaran lewat hewan.

   “Misalnya teman kita terkena Mpox, lalu dia garuk garuk, cipratannya itu kena ke kita besar kemungkinan kita juga akan kena, tapi juga terjadi saat kontak seksual secara fisik dan melalui hewan,” ujarnya.

Baca Juga :  Selasa, Tim Gugus Tugas Lakukan Sweeping di 10 Titik

   Cacar air dan Mpox, sejauh ini masih bisa ditangani medis dengan obat antivirus. “Pengobatannya melalui obat minum,” jelasnya.

   Cara penanganan dari kedua kasus tersebut hampir sama, salah satunya dengan cara diisolasi baik mandiri di rumah maupun di rumah sakit. Kemudian virus Mpox, memiliki dampak yang sangat fatal, jika terjadi yang sangat berat, maka pasien bisa sampai meninggal dunia, sementara cacar biasa tidak,

  Untuk mencegah terjangkit virus Mpox disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tapi juga paling penting tidak melakukan kontak seksual baik sesama jenis maupun lawan jenis yang bukan pasangan.

  “Kalau di rumah banyak tikus, usahakan dibasmi, tapi juga pada intinya kita diminta untuk hidup sehat,” tutup dr. Mona. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Informasi terkait kasus virus cacar monyet atau Mpox di RSUD Abepura pekan kemarin sempat heboh di berbagai media masa, setelah dikonfirmasi, ternyata pasien tersebut hanya cacar biasa.

   Direktur RSUD Abepura melalui Kabid Yanmed RSUD Abepura, dr. Monalisa A. Manufandu menjelaskan cacar biasa dengan virus Mpox memiliki perbedaan dengan cacar air biasa. Perbedaan yang paling umum, Mpox akan terjadi pembesaran kelenjar getah bening, atau dalam bahasa medis limfadenopati. Sementara cacar air tidak.

   Kemudian suhu tubuh, jika terkena virus Mpox, suhu tubuh akan meningkat lebih dari 38 derajat celcius, kemudian akan ada tanda-tanda meruam pada kulit. Namun akan muncul secara bertahap yang biasanya akan muncul setiap satu atau dua hari sekali.

   Sementara cacar air biasa, memang muncul ruam ruam pada kulit, akan tetapi muncul secara bersamaan, namun hanya kecil dan suhu tubuh akan ada dibawa 38 derajat celcius, atau demam biasa.

   Cacar biasa dan Mpox sama-sama disebabkan karena virus. Hanya saja perbedaannya Mpox dapat berkembang melalui hewan, baik itu monyet maupun hewan lainnya seperti tikus. Kemudian melalui kontak seksual utamanya kontak seksual sesama jenis, sementara cacar air biasa tidak.

Baca Juga :  Gereja Harus Ambil Peran, Generasi Muda Papua Terancam

   “Tidak menutup kemungkinan juga bisa disebabkan karena kontak seksual terhadap lawan jenis yang bukan pasangan. Sehingga diharapkan tidak berhubungan seksual di luar pasangan,” jelas dr. Mona di ruang kerjanya, Rabu (11/9).

   Awal mula gejala klinis munculnya virus Mpox diantaranya, demam dengan suhu 38 derajat celcius, terjadi nyeri otot maupun persendian, kemudian pembesaran kelenjar getah bening dan muncul ruam ruam pada kulit yang muncul secara bertahap.

   Adapun penyebaran virus Mpox ini sangat cepat, dibandingkan cacar air, itu bisa melalui getah, tapi juga karena faktor kontak seksual fisik khususnya sesama jenis maupun penyebaran lewat hewan.

   “Misalnya teman kita terkena Mpox, lalu dia garuk garuk, cipratannya itu kena ke kita besar kemungkinan kita juga akan kena, tapi juga terjadi saat kontak seksual secara fisik dan melalui hewan,” ujarnya.

Baca Juga :  Tak Dipungut Retribusi, Izin Trayek Tetap Diurus

   Cacar air dan Mpox, sejauh ini masih bisa ditangani medis dengan obat antivirus. “Pengobatannya melalui obat minum,” jelasnya.

   Cara penanganan dari kedua kasus tersebut hampir sama, salah satunya dengan cara diisolasi baik mandiri di rumah maupun di rumah sakit. Kemudian virus Mpox, memiliki dampak yang sangat fatal, jika terjadi yang sangat berat, maka pasien bisa sampai meninggal dunia, sementara cacar biasa tidak,

  Untuk mencegah terjangkit virus Mpox disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tapi juga paling penting tidak melakukan kontak seksual baik sesama jenis maupun lawan jenis yang bukan pasangan.

  “Kalau di rumah banyak tikus, usahakan dibasmi, tapi juga pada intinya kita diminta untuk hidup sehat,” tutup dr. Mona. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya